Tiga

93 28 19
                                    

Kring ... Kring ... Kring ...

Lonceng pulang telah berbunyi menandakan waktu untuk belajar di sekolah telah usai.

Dea cs keluar dari kelas beriringan menuju parkiran Sekolah. Saat memasuki area parkir Dea melihat seorang gadis yang sedang bergelayut manja di lengan Davin, dengan segera ia berlari menuju Davin meninggalkan Via, Monna dan Sintia.

"Lepas!" Dea melepas paksa tangan gadis itu. Dea meneliti gadis itu dari atas hingga bawah dan ya dia baru sadar jika gadis itu berseragam beda dengan seragam sekolahnya. Gadis itu tak sendiri, dia juga bersama dua temannya.

"Iss, lo siapa sih!" kesal gadis itu

"Siapa, aku?" tanya Dea dengan menunjuk dirinya sendiri.

"Ya iyalah! Masa banci lampu merah."

"Oh aku, kenalin aku Dea pacarnya Davin." ucapnya memperkenalkan diri dan mengulurkan tangan. Namun, saat tak kunjung mendapat balasan dia menurunkan tangannya kembali.

"Cih!! Ngehayal lo, Davin gak mungkin punya pacar kaya lo, dia itu cocoknya sama gue! Kenalin gue Kesya calonnya Davin."

"Hih!! Kenapa nggak mungkin? Orang bener kok aku pacar Davin. Kamu tuh, yang ngehayal jadi pacar Davin."

Davin hanya melihat dengan wajah sok coolnya dan menikmati bacotan antara Dea dan Kesya dengan bersendekap dada. 

"Ayo, ayo lanjut!! Gue suka nih keributan, Ayo jambak-jambakan, Huu ...! Prok ... prok prok ..." seru Davin heboh, dasar Davin, ngeliat pacar lagi ribut bukan dilerai malah di semangatin. 

"Enak aja, yang ada lo tuh yang ngayal!"

"Kamu tuh, aku enggak ngayal, aku emang pacarnya Davin."

"Mana ada, ngaku-ngaku lo!"

"Woy ayo dong!! Jambak-jambakan seru nih kayaknya, gue udah nungguin woy." Seru Davin dengan hebohnya.

"DIAM ...!!! " ucapnya Dea dan Kesya barengan dengan mata tajam.

"Aduh mak, Serem banget oy, entar gue lagi yang kena cakar sama mereka." batinnya, Davin menelan salivanya susah payah dan menatap mereka secara bergantian.

Sedangkan kedua teman gadis itu yang diketahui bernama Nara dan Naila, mereka hanya diam tak ingin ikut campur.

"Ih kamu! Dasar ondel-ondel, kamu ngaca dong! Muka kamu kaya apa?"

"Sembarangan lo kalo ngomong, ini modis namanya! Dari pada lo, gak modis sama sekali!" ujarnya dengan mengibaskan rambutnya. 

"Modis dari mana? Liat tuh muka kamu udah kaya ondel-ondel, pipi kaya kena tonjok, bibirnya jontor, oh iya bibirnya kaya kena tabrak tembok ya? Makanya jontor." ucap Dea polos.

Membuat Davin, Nara dan Naila menahan tawa. Padahal Nara dan Naila pun sama tak jauh berbeda dengan Kesya.

"Pfft."

"Apa, kalian mau ketawa," semprot Keysa pada kedua temannya dengan mata melotot, membuat mereka berdua kicep.

"KURANG AJAR YA LO" teriaknya seraya menarik rambut Dea.

"Aw, wah kamu berani ngejambak aku!" kata Dea, seraya balik menjambak rambut Kesya dan sekarang mereka berdua sama-sama saling menarik rambut satu sama lain.

"Wah, ayo-ayo! Tarik lebih kenceng lagi, ayo seru, mantep, Dea tarik lebih kenceng, Kesya Jangan kendor." Sorak heboh Davin dengan semangat.

"Kesya ayo jambak." ujar Nara.

"Iya ayo kesya jangan kalah sama cewek itu." sambung Naila.

Tak lama kemudian datanglah teman-teman Dea dan Davin yang melerai keributan itu.

Pasangan Soplak ( On Going ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang