18

18.5K 1.1K 60
                                    

Seorang gadis terlihat terburu-buru berjalan keluar dari kerumunan orang-orang yang sedang bersenang ria. Berbagai umpatan keluar dari bibirnya yang cantik terlebih ketika mendapat banyak godaan dari beberapa pria hidung belang yang terpesona dengan nya.

Cassia langsung menghembuskan nafas kasar begitu dia telah keluar dari night club itu.

Raut mukanya terlihat sangat garang seolah ingin mencabik siapapun yang berani mengganggunya.

Sambil berjalan menyusuri trotoar kepalanya tidak berhenti untuk terus memikirkan kejadian beberapa menit yang lalu. Dia merasa marah juga agak meringis karena tindakan nya yang spontan.

Flashback

Bibir kedua insan tadi terlihat menempel, hanya menempel! Tidak lebih dari itu karena setelahnya terjadi sebuah kejadian di luar nalar.

Buk

Cassia menendang pria di atasnya karena begitu dia menyadari bahwa bibir keduanya menempel satu sama lain.

Gadis itu bisa melihat bahwa sepertinya tendangan spontan nya itu terkena di bagian masa depan pria tersebut. Dilihat dari pria itu yang sudah tersungkur dibawah sambil menutupi bagian intinya yang mungkin terasa sangat sakit. Untung saja kedua muda mudi itu tidak menarik perhatian orang sekitar, melihatnya cassia segera berdiri dengan cepat lalu pergi meninggalkan pria itu sendiri yang masih menatap dirinya.

Bahkan cassia tanpa sadar melupakan tujuan awalnya untuk menolong pria itu. Tapi siapalah yang perduli! Dia masih dalam keadaan yang sangat kesal sekarang.

Dan karena kejadian itulah sekarang dia berada di tempat ini.

Trotoar

Sambil terus berjalan seolah tanpa tau arah cassia segera memberhentikan langkahnya begitu menyadari bahwa tampaknya dia sudah tersesat.

Karena mengingat kejadian menyebalkan sebelumnya, gadis itu terus saja berjalan tanpa memperhatikan area sekitarnya. Dan lihatlah sekarang dirinya terjebak di sebuah jalanan gelap, dan bahkan tidak ada kendaraan satupun yang lewat.

Melihat kecorobohan nya yang seperti ini, rasanya cassia ingin mengutuk dirinya sendiri. Lalu beberapa menit kemudian, dia dengan keras menepuk kening nya begitu mengingat sesuatu. astaga kenapa gue ga kepikiran buat panggil sistem aja sih? Toh tau gitu gue gakan tersesat kaya gini. Rutuknya pelan dalam hati.

Cassia kemudian mencoba untuk fokus, dan mulai memanggil sistem. Tapi sialnya sudah beberapa kali dia memanggil sistem tapi kucing robotik itu tidak juga muncul!

Rasanya cassia ingin menangis, tapi begitu mengingat dia punya ponsel raut wajah nya langsung berubah. Dia segera mengambil ponsel di dalam tasnya, dan tada! Dia mendapatkan nya.

Namun, seolah kesialan yang selalu menempelinya sekarang malah ponselnya tidak bisa menyala! Ya tuhan, kenapa harus disaat seperti ini?! Marahnya.

Pandangan cassia mengedar, mendadak badan nya merinding begitu melihat jalanan yang nampak gelap.

Hingga tak lama, matanya bisa menangkap sebuah cahaya yang berasal dari sebuah kendaraan. Melihat itu hatinya terasa lempeng, dan segera mengayunkan tangan nya untuk meminta si pengemudi memberhentikan laju motor nya.

Karena merasa usahanya kurang maksimal cassia malah memilih cara yang nekat.

Dia berjalan ke arah jalanan, lalu berdiri tegap di tempat itu dengan pandangan yang menatap kedepan dia merentangkan lengan nya. Pertanda menyuruh motor besar itu berhenti.

Ckittt

Motor besar itu mengerem dengan kuat, bahkan bagian belakang nya sampai terangkat karena harus menghentikan lajunya mendadak.

I Am Not Cinnamon Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang