Cassia menghela nafas gusar, sedari tadi gadis itu tidak bisa tenang. Bahkan kepala nya beberapa kali menoleh ke arah pintu masuk untuk memastikan sesuatu.
Dengan harap-harap cemas dia berdoa dalam hati, meminta agar dewi fortuna bisa berpihak padanya malam ini.
Cassia beralih menatap Jeffyan dengan wajah memelas.
Dia berharap dengan ekspresi itu Jeffyan akan luluh dan membatalkan pertemuan keluarga yang akan terjadi sebentar lagi.
Baru saja ingin mengatakan sesuatu pada ayah nya itu cassia mendengar ada suara mobil yang berdatangan di waktu yang bersamaan.
Bahunya tertunduk lemas, gadis itu mulai memijit dahi nya yang tampak berkerut samar.
"Selamat malam tuan Jeffyan, apa kami datang terlambat?" Tanya seorang wanita dewasa, yang masih terlihat cantik diusianya saat ini.
Dia adalah nyonya Kalila Adipati. Wanita itu datang bersama suami nya Davian Adipati dan juga dua pria tampan di belakang mereka.
Cassia melempar tatapan jengah pada Gestara dan Kanaga, yang menatap nya seperti hewan buas.
"Tidak, kalian datang tepat waktu." Balas Jeffyan dengan wajah yang terkesan datar.
"Apa kau hanya ingin menyambut mereka Jeffyan? Kami juga ada disini." Kata Javier, yang baru saja sampai bersama sang istri.
Dan juga Rajesh yang langsung melebarkan senyum nya saat sepasang mata nya menangkap kehadiran cassia yang terlihat sangat cantik.
Jeffyan yang melihat tatapan ketiga pemuda itu mendengus malas. Astaga bisakah mereka sedikit melihat situasi?
Pria itu berdehem kuat untuk menyadarkan putri nya, yang terdiam seperti menekin.
"Cassia duduk disamping ayah sekarang." Pinta nya, lalu mengisyaratkan keluarga Adipati dan Erlangga untuk segera duduk.
Hanya berselang dalam beberapa menit, terdengar suara mobil yang baru saja datang.
"Sepertinya kami terlambat." Ucap Elisha yang berjalan masuk sambil menggandeng lengan suami dan putranya.
"Silakan duduk Tuan dan Nyonya Adiyaksa." Ujar Jeffyan sopan, lalu melirik Kahl yang tidak berkedip menatap putrinya.
Jeffyan lagi dan lagi berdecak dalam hati sambil mengumpati para pemuda ini.
"Halaman mansion mu sangat kecil Jeffyan, aku sampai kesulitan untuk memarkirkan mobilku." Celetuk seorang pria dewasa, yang baru saja datang.
"Jika kau membutuhkan suntikan dana kau bisa menghubungiku." Tambah Abraham lagi dengan senyum yang terlihat menyebalkan dimata Jeffyan.
"Aku tidak membutuhkan nya, lebih baik kau menawarinya pada orang yang mungkin lebih membutuhkan nya." Kata Jeffyan sambil melirik seorang wanita yang baru sampai bersama keluarga nya.
Abraham yang tau maksud perkataan nya tertawa kecil. Dia mengajak istri dan putra nya Bastian untuk bergabung.
Ezhardyo segera menahan lengan ibunya agar wanita itu tidak bertindak lebih. Dia menatap sang ayah, yang juga memberikan tatapan yang sama.
"Jangan hanya berdiri disana nyonya Benedict. " Ucap Jeffyan dengan suara yang tenang.
Cassia bisa menyadari ada suatu perbedaan dari nada bicara ayah nya. Jeffyan terlihat marah saat menatap keluarga Benedict terutama nyonya Mikayla.
Apa ayah nya masih marah akibat penculikan waktu itu? Jika iya, maka baguslah.
Dia jadi tidak perlu mengkhawatirkan Ezhardyo lagi. Pria itu juga cukup mengganggu nya.
![](https://img.wattpad.com/cover/344068923-288-k139998.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Not Cinnamon Girl (END)
Genç Kurgu[Figuran, Mature, Harem, School, Action, Bad Words, Romantic, Love Language] Gresyda Nadira Ayu Siregar tidak pernah terfikirkan oleh wanita 25 tahun itu bahwa ia bisa masuk kedalam salah satu figuran novel yang baru saja dibacanya 'I Am Not Cinnamo...