~ 03 ~

6 1 0
                                    

Assalamualaikum  guyssss
Kalo ada uang kurang kasih saran yaa
Menerima saran dengan baik!!




" Astagfirullah, ini kenapa dek?"Tanya Kyai Rohmat
" Tadi Aisya keserempet bang " Jawab Umma Raiya
" Bawa kekamarmu aja Fidz " Sahut Umma Raiya
Gus Hafidz pun membawa Aisya kekamarnya.
Umma datang membawa air minum dan kompresan.
" Sini Umma kompres dulu ya " Sahut Umma Raiya
" Abi tolong telfonkan Dokter Sasa " Sahut Umma Raiya
" e- eh ga usah Umma ,dikompres aja " Jawab Aisya

" BTW Aisya tu takut dokter guys " Author

" Gapapa Aisya , biar tau yang sakit yang mana " Sahut Kyai Rohmat
Umma Raiya pun mengompres kaki Aisya.
" awh " Rintih Aisya
" Aduh maaf ya nak...sakit ya..terus kamu kok bisa keserempet gitu gimana?"Tanya Umma Raiya
" Tadi Aisya mau nyebrang Umma....terus dari jauh ada motor banter...Aisya ga lihat kalo ada motor banter....ya udah Aisya keserempet deh...tapi orangnya malah pergi gitu aja..ya Aisya sih yang salah...tapi setidaknya tu bantuin kek...itu malah engga Umma..." Jawab Aisya kesal.
Terlihat Gus Hafidz tersenyum tipis karena melihat Aisya mengomel dengan lucu.

Tok tok tok
" Permisi Umma.." Sahut Dokter Sasa
" Eh iya Dok ,tolong diperiksa kaki Aisya ya dok..." Jawab Umma Raiya
" Baik Umma.." Sahut Dokter Sasa

Aisya yang melihat Dokter pun mulai ketakutan.
Aisya mulai keringat dingin.
" Ya Allah...gimana ini...Aisya takut ya Allah.. " Batin Aisya

" Permisi ya , saya periksa dulu.." Sahut Dokter Sasa
" e-em i-iya Dok..." Jawab Aisya
" U-umma b-boleh kesini sebentar?" Tanya Aisya
Umma Raiya pun menghampiri Aisya
" Kenapa sayang?" Tanya Umma Raiya
" Aisya boleh peluk Umma?" Tanya Aisya
Umma Raiya yang mengerti bahwa Aisya takut dengan dokter pun langsung menganggukan kepalanya.
Umma dapat merasakan bahwa Aisya ketakutan,karena badan Aisya sedikit gemetar..
" Tidak apa-apa nak..." Sahut Umma Raiya

Gus Hafidz pun keluar dari kamar dan menghampiri Abinya.
Abi yang melihat putranya keluar pun bertanya kepada putranya.
" Fidz...tadi kamu mengangkat Aisya?" Tanya Kyai Rohmat
" Iya bi...afwan bi...tadi disuruh Umma untuk mengangkat Aisya.." Jawab Gus Hafidz menyesal
" Tidak apa-apa nak...kan urgent " Jawab Kyai Rohmat

Skip
Setelah beberapa menit Dokter Sasa pun berpamitan untuk pulang.
Gus Hafidz pun berjalan menuju kamarnya.
" ehem...Ais saya bisa berbicara sebentar?" Tanya Gus Hafidz
" i-iya " Jawab Aisya
" ehem...maaf tadi saya mengangkat kamu..." Sahut Gus Hafidz
" Tidak apa-apa , dan terimakasih sudah menolong Ais " Jawab Aisya
Gus Hafidz hanya mengangguk
" Umma mau bikin bubur bentar ya...o iya Umma udah bilang ke Ummi sama Abba kamu,katanya mereka mau kesini." Sahut Umma Raiya
" Iya Umma,terimakasih " Jawab Aisya

Gus Hafidz pun mengikuti Ummanya keluar kamar.
" Fidz kamu nanti antar bubur ke Aisya ya" Sahut Umma Raiya
" Iya ma.." Jawab Gus Hafidz

Setelah beberapa menit setelah bubur matang.
Gus Hafidz pun membawakan bubur itu kekamarnya.
Sesampainya dikamar Gus Hafidz melihat Aisya sedang bermain ponsel.
" Ehem " deheman Gus Hafidz
" E-eh ,maaf " Jawab Aisya
" ini bubur ,dimakan " Sahut Gus Hafidz
" terimakasih " Jawab Aisya
" Saya keluar dulu " Sahut Gus Hafidz
Aisya pun menganggukan kepalanya,dan memakan bubur buatan Umma Raiya.

Skip
Beberapa jam kemudian

Tok tok tok
" Assalamu'alaikum  " Sahut Abba Ary
" Waalaikumussalam,masuk-masuk" Jawab Kyai Rohmat
" Iya mat..." Jawab Abba Ummar
" Maaf Kyai gimana keadaan Aisya?" Tanya Ummi Aina
" Tidak apa-apa , ada dikamarnya Hafidz " Jawab Kyai Rohmat
" Eh Bu Aina , ayo...Aisya ada dikamarnya Hafidz " Ajak Umma Raiya
" Iya bu .... " Jawab Ummi Aina

Ummi Aina dan Umma Raiya pun sampai didepan kamar Gus Hafidz.
Tok tok tok
" Sayang?" Panggil Ummi Aina
" Ummi?" Jawab Aisya
" Ya Allah nak...yang sakit yang mana sayang?" Tanya Ummi Aina
" Aisya gapapa Ummi..." Jawab Aisya
" Tidak apa-apa Bu...kaki Aisya hanya terkilir..." Sahut Umma Raiya

Skip
Diruang tamu...
Terlihat ada Kyai Rohmat dan Abba Ary  sedang berbincang.
" Persiapan sudah semua mat?" Tanya Abba Ary
" Alhamdulillah  hanya tinggal menunggu hari H saja " Jawab Kyai Rohmat
" Alhamdulillah " Jawab Abba Ummar
Tuk tuk tuk
" Assalamu'alaikum " Salam Gus Hafidz
" Waalaikumussalam  " Jawab Abba Ary dan Kyai Rohmat
" Sini Fidz " Ajak Kyai Rohmat
Gus Hafidz pun berjalan menuju kursi ruang tamu,sebelum duduk Gus Hafidz bersalaman dengan Abba Ary.
" Hafidz boleh Abba bicara?" Tanya Abba Ary
" Boleh ba" Jawab Gus Hafidz
" Abba harap Hafidz menerima Aisya apa adanya ya?tolong bimbing Aisya , jaga Aisya . Abba yakin Hafidz dapat menjaga dan membimbing Aisya.
Dan Aisya sebenarnya ada sedikit trauma dengan dokter...maka jika Aisya sakit dan kamu mengajak Aisya ke dokter kamu harus bersabar dengan membujuk Aisya." Sahut Abba Ary
" Ins sya Allah Ba, Hafidz dapat menjaga dan membimbing Aisya...do'akan yang terbaik saja ya ba?" Jawab Gus Hafidz
" Selalu nak...selalu " Jawab Abba Ary

Skip
Akhirnya keluarga Abba Ary pun berpamitan karena sudah sore.
" Ya sudah ,aku pamit ya Mat." Pamit Abba Ary
" Iya ,hati-hati" Jawab Kyai Rohmat
" Bu saya pulang dulu ya " Pamit Ummi Aina kepada Umma Raiya
" Iya bu..hati-hati " Jawab Umma Raiya
" Umma...Aisya pulang dulu ,makasih sudah menolong Aisya" Pamit Aisya
" Iya sayang..hati-hati ya...kapan-kapan main kesini lagi" Jawab Umma Raiya
" Siap Umma ...hhe " Jawab Aisya
" Abi..Aisya pulang dulu " Pamit Aisya kepada Kyai Rohmat
" Iya nak..hati-hati " Jawab Kyai Rohmat
" Assalamu'alaikum " Sahut Abba Ary , Ummi Aina,Dan Aisya
" Waalaikumussalam " Jawab Kyai Rohmat dan Umma Raiya

Skip
Gus Hafidz sedang berjalan menuju masjid untuk menunaikan ibadah Ashar.
" eh tadi yang digendong Gus Hafidz siapa ya?" Bisik salah satu santriwati
" Engga tau si,tapi hatiku sakit " Jawab salah satu santriwati
Gus Hafidz yang mendengar hanya bisa diam.
" Kalian mau sholat atau ghibah!! " Tegas Gus Hafidz
" E-eh Iya Gus mau sholat " Para santriwati pun langsung menuju masjid untuk menunaikan ibadah

Skip
Malam hari diruang keluarga.
Keluarga Kyai Rohmat sedang berkumpul karena besok adalah hari pernikahan Gus Hafidz dengan Aisya.
" Gimana nak,besok sudah siap kan?" Tanya Umma Raiya
" Ins sya Allah Umma" Jawab Gus Hafidz
" Cie yang mau nikah " Goda Ning Syafa
Gus Hafidz hanya menatap dengan tatapan dinginnya.
" Abang tu kalo ngeliat bisa biasa aja ga?nakut in tau ga?" Sahut Ning Syafa
Gus Hafidz hanya diam.
" Sudah-sudah , Syafa sekarang kamu istirahat besok kamu siap-siap pagi-pagi lho" Sahut Kyai Rohmat
" Iya bi " Jawab Ning Syafa
Ning Syafa pun beranjak menuju kamar untuk beristirahat
" Hafidz kamu juga istirahat , persiapkan dirimu untuk besok " Sahut Kyai Rohmat
" Iya bi " Jawab Gus Hafidz
Mereka pun beranjak untuk menuju kamarnya masing masing.

Sementara itu dikediaman Abba Ary.
Abba Ary,Ummi Aina,dan Aisya sedang berkumpul diruang keluarga.
" Ais persiapkan dirimu besok " Sahut Abba Ary
" Iya ba...maaf ya kalo Aisya ada salah sama Abba dan Ummi " Jawab Aisya
" Ais ga ada salah nak...Ais sudah menjadi anak yang baik " Sahut Ummi Aina
" Iya bener kata Ummi" Sahut Abba Ary
" Sudah sana Aisya tidur besok harus bangun pagi-pagi " Sahut Ummi Aina
" Iya mi " Jawab Aisya
Mereka pun beranjak menuju kamar masing masing untuk beristirahat.






Ditunggu kelanjutannya yaaa

TAKDIR?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang