~ 05 ~

6 1 0
                                    

Assalamu'alaikum!!!
Semoga suka yah sama ceritakuu




Gus Hafidz yang mendengar suara adzan subuh berkumandang pun terbangun. Matanya seketika melihat seorang wanita yang baru saja menjadi istrinya masih tertidur lelap.

" MasyaAllah, Ya Allah begitu indah ciptaanmu" Ucap Gus Hafidz

Gus Hafidz pun langsung beranjak kekamar mandi berbersih dan wudhu.

Gus Hafidz baru saja keluar dari kamar mandi. Ia melihat kearah sang istri yang masih tertidur.

"Bangun sudah subuh.." Ucap Gus Hafidz

Aisya yang merasa dipanggil pun seketika mengerjapkan matanya.

" Emm sudah subuh ya Gus?" Tanya Aisya

Gus Hafidz hanya menjawab dengan deheman.

" Gus sudah wudhu?" Tanya Aisya

" sudah,kamu wudhu,saya tunggu " Ucap Gus Hafidz

" Iya ,bentar " Jawab Aisya
Aisya pun beranjak dan berjalan kekamar mandi untuk bebersih dan wudhu.

•••••••••••

Mereka baru saja menyelesaikan sholat subuh berjamaah.
Gus Hafidz mengulurkan tangannya,Aisya yang bingung pun hanya terdiam.

" Salim " Ucap Gus Hafidz

Aisya pun mencium punggung tangan sang suami.
Setelah itu Gus Hafidz mencium kening Aisya secara tiba - tiba.
Aisya yang terkejut pun hanya terdiam.

" E-eh ya Allah.." Ucap Aisya dalam hati.

••••••••••

Kini mereka sedang dimeja makan bersama Kyai Rohmat , Abba Ary, Ummi Aina,Umma Raiya, serta Ning Syafa.

Kini Ummi Aina sedang mengambil kan sarapan untuk Abba Ary.
Sedangkan Umma Raiya sedang mengambilkan sarapan untuk Kyai Rohmat.

"Nahh kalo Ning Syafa sementara ambil sendiri ya?" Author
" Iya dehh " Ning Syafa

Ummi yang melihat Aisya diam saja pun mengkode Aisya.
" Ais " Panggil Ummi Aina
Aisya pun menoleh ke arah Ummi Aina,Aisya yang faham dengan kode Ummi Aina pun segera mengambilkan sarapan untuk Gus Hafidz.

" Gus mau makan apa?" Tanya Aisya

" Apa aja " Ucap Gus Hafidz

" Kok manggilkan masih Gus sih?" Tanya Umma Raiya

Aisya yang mendengar pun hanya terdiam.
Gus Hafidz yang faham pun menoleh ke arah Umma Raiya.

" Belum terbiasa Umma" Ucap Gus Hafidz

" Harus dibiasakan ya Ais " Ucap Umma Raiya

" Iya Umma " Jawab Aisya

•••••••••

Kini Keluarga Kyai Rohmat beserta Gus Hafidz dan Aisya pun berpamitan untuk kembali ke pesantren .

" Saya pulang dulu ya Ry " Ucap Kyai Rohmat.
" Hati - hati " Jawab Abba Ary
" Saya pulang dulu ya bu " Ucap Umma Raiya.
" Iya bu , hati - hati " Jawab Ummi Aina

Aisya yang dari tadi hanya diam menahan tangisnya.
Ummi yang melihat Aisya diam pun memanggil Aisya.
" Ais?" Panggil Ummi Aina
Aisya yang merasa dipanggil pun menoleh.
Aisya yang melihat Ummi Aina pun hanya bisa tersenyum dan menghampiri Ummi.

" Ummi..Ais balik kepondok ya?" Ucap Aisya sembari menahan tangis.
" Iya sayang...kapan-kapan main kerumah ya?rumah selalu kebuka untuk Ais.." Ucap Ummi Aina
" Iya Ummi..Ais pamit Assalamu'alaikum.." Ucap Aisya
" Waalaikumussalam " Jawab Ummi Aina

Abba yang melihat sang istri beserta anaknya berpamitan pun menghampiri mereka.

" Jadi istri yang baik ya Ais.. nurut sama suami kamu.." Ucap Abba Ary.
Aisya pun menoleh ke arah Abba.
" Iya Abba,Ais pamit Assalamu'alaikum. " Ucap Aisya
" Waalaikumussalam " Jawab Abba Ary

Gus Hafidz Kini tengah berpamitan dengan Ummi dan Abba Ary.

" Saya titip anak saya...jangan kamu sakit i dia " Ucap Abba Ary
" Ins sya Allah Hafidz akan menjaga Aisya. " Ucap Gus Hafidz
" Hati - hati ya nak..bimbing Aisya " Ucap Ummi Aina
" Ins sya Allah Ummi " Ucap Gus Hafidz

Kini mereka sudah berada didalam mobil.
" Kami pulang dulu , Assalamu'alaikum " Ucap Kyai Rohmat.
" Waalaikumussalam " Jawab Ummi Aina dan Abba Ary.

••••••••••

Diperjalanan Aisya hanya diam memandang kearah kaca mobil.
Sebenarnya berat untuk Aisya meninggalkan rumah yang selama ini ia tempat i .

Ning Syafa yang sedari tadi melihat kakak iparnya hanya terdiam pun enggan untuk mengajaknya berbicara.

" Umma " Bisik Ning Syafa
Umma Raiya pun menoleh kearah Ning Syafa.
" Itu.." Ucap Ning Syafa sembari menunjuk ke arah Aisya.
Umma Raiya yang mengerti pun menganggukan kepalanya.

Tiba tiba tangan Aisya terasa seperti ada yang memegang.
Aisya pun menoleh.
" Ais ndapapa?" Tanya Umma Raiya
Aisya pun hanya mengelengkan kepalanya.
Ia enggan untuk bercerita bahwa dia masih ingin tinggal dirumahnya.

Beberapa menit kemudian...
Aisya yang mengantuk pun menyenderkan kepalanya dikaca.
Umma Raiya menoleh dan tersenyum.





Bentar ya guys
Tunggu aja kelanjutannyaaa

TAKDIR?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang