BAB 3

7 1 0
                                    

Ayah Kean sudah kembali dari 3 hari yang lalu. Saat ini Kean tengah ikut bundanya membuat kue di dapur

Kean memblokir nomor Kesya serta mengunfoll semua sosial media milik Kesya. Dia sudah muak dengan spam an telfon dan juga pesan yang beruntun dari Kesya

Di tengah tengah acara Kean membantu bundanya membuat kue, tiba tiba pintu rumahnya di ketuk beberapa kali oleh seseorang

"Kean aja Bun yang bukain". Kean mencuci tangannya yang penuh tepung dan segera membuka pintu rumah

"Iya ada ap-". Ucapan Kean terpotong ketika yang berdiri di depannya ternyata wanita yang tidak ingin dilihatnya dari beberapa hari yang lalu

"Sayang kamu kenapa? Kok blokir nomor aku. Trus unfoll semua akun sosmed aku, emang aku salah apasih sama kamu?". Kesya memeluk Kean tetapi Kean tidak memeluk Kesya kembali

"Mending Lo pulang, bakal gue jelasin ketika udah masuk sekolah". Kean mendorong tubuh Kesya

Raut wajah Kesya terheran heran melihat tingkah Kean. Dia menatap wajah Kean yang hanya datar tanpa ekspresi tapi Kesya tau. Kean menahan amarah, karena urat urat di lehernya keluar

"Kamu marah sama aku? Ngomong sayang kalau kamu marah sama aku. Kan aku gatau kesalahan aku dimana kalau kamu gak ngomong". Kesya mengguncang guncang tangan kiri Kean

"Ada apa ini?. Oh ada Kesya, kenapa gak diajak masuk?". Sebenarnya ibunda Kean sudah tau Tentang Kesya yang berselingkuh. Tetapi ibundanya berusaha ramah kepada Kesya

"Bunda ngapain kesini? Bunda lanjut aja. Biar aku yang tanganin orang asing ini". Nada Kean mulai sarkas kepada Kesya.

Kesya terkejut karena Kean menyindir nya dengan mengatakan jika Kesya adalah orang asing

"Kamu bilang aku orang asing? Aku pacar kamu Kean.. kamu hilang ingatan?". Kesya memegang kedua tangan Kean

Kean sudah kehabisan kesabaran. Dia menepis tangan Kesya yang memegang kedua tangannya

"Mending Lo pulang. Lo bakal tau jawabannya pas udah masuk sekolah. Lo disini gabakal dapet jawaban mau Sampek Lo nangis ngesot ngesot". Kean berbalik badan dan menutup pintunya lumayan kencang

🎸🎸🎸

Kean sedang memakan kue buatan ibundanya. Sebenarnya setelah kejadian kesya kerumahnya tadi Kean sudah tidak mood untuk membuat kue lagi

Dia lebih memilih memainkan barbel di kamarnya. Dan setelah kue buatan ibundanya jadi, Kean dipanggil untuk memakan kue bersama di ruang keluarga

"Kesya tadi kesini ngapain?". Ibundanya melirik anaknya lewat ekor matanya

Tampak wajah Kean tidak suka ketika bundanya menyebut nama keramat itu

"Biasa minta kejujuran Kean, kenapa Kean diemin dia. Padahal dia udah tau sendiri jawabannya, lagian punya otak malah digadai in". Kean meminum air di gelasnya sampai tandas

Bundanya menggeleng gelengkan kepalanya melihat anaknya ketika marah yang bukannya memporak porandakan kamarnya tetapi hanya diam. Dan mengeluarkan kata kata sarkasnya

Tetapi menurutnya, begitu lebih baik. Daripada barang barang hancur

🎸🎸🎸

Liburan semester telah selesai

Kean memasuki kelas yang Nampak sudah ramai. Dia melihat Kesya yang tengah bersenda gurau bersama teman 1 sircle nya

Lautan dan IsinyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang