Part 2

1.1K 16 0
                                    

Happy Reading

___

Ctekk

Jder

Jder

Lampu pun padam di sertai turunnya hujan dan petir yang menyambar.

"Maaf sayang Abang khilaf," sesal Arel atas perilakunya yang di luar batas.

Mora yang mendengar perkataan abangnya pun di buat menghela nafas karena ia juga memang terlena dengan kenikmatan sesaat tadi.

"Gapapa bang, Mora juga minta maaf soalnya mora juga nikmatin tadi,"
Jujur Mora

Dan saat ini mereka berdua berdiam diri dan tidak saling bicara atau bertatapan di bawah terangnya sinar lilin dan derasnya hujan di luar dengan petir yang menyambar.

"Em Abang kalo boleh tau besok Mora sekolah kan? Mora sekolah dimana? Umur Mora berapa? Dan Mora kelas berapa?" Tanya Mora beruntun memecahkan keheningan di antara mereka.

"Kamu sekolah di Artara High school, dan m besok Selasa kamu boleh masuk kok, kan kamu juga udah mendingan, kamu sekarang kelas 12 IPS 3, dan umur kamu 17 tahun," jawab Arel tanpa menatap Mora karena saat ini Arel sedang menatap kearah luar jendela dan terlihatlah hujan yang deras di sertai badai kecil.

"Eh itu bukan sekolah tempat alur berjalan kan? Jadi gue harus minta pindah sekolah deh ke Sky Diamond High school dan ngancurin alur novel," batin Mora membuat rencana.

"Brr dingin," ujar Mora sambil memeluk tubuhnya karena ia sekarang hanya memakai tanktop saja karena kejadian yang katanya khilaf tadi.

Arel yang mendengar perkataan Mora pun di buat semakin bersalah lalu dengan perhatian Arel hendak menyelimuti tubuh Mora, tetapi naas kejadian yang tidak di inginkan pun terjadi, karena Gelap Arel tersandung karpet yang ada di bawah, dan saat ini posisinya Arel ada di atas Mora, lalu mereka saling tatap tatapan sebelum sebuah suara petir mengagetkan mereka.

Jderrr

"Argh," kaget Mora langsung memeluk Arel.

Arel yang melihat lebih dekat bibir bengkak adiknya yang semakin mengkilap saat berada di pencahayaan yang remang remang pun di buat meneguk ludahnya.

Mora yang merasakan ada yang menonjol dan menusuk nusuk pahanya pun di buat mendesah dalam hati.

"Haah, padahal gue udh nahan nahan yaa, mana itu gue makin becek lagi ah elah ngapa si kek begini aja sange gue!" Batin Mora frustasi, karena sebenarnya Mora di dunianya yang dulu memang hyper namun dia belum berani melakukan hal itu dengan pria, jadi ia mencari kepuasan sendiri.

Arel yang melihat tampang frustasi adiknya di buat menyerit bingung, sebelum ia tersenyum saat mengetahui apa yang membuat adiknya nampak frustasi seperti itu.

"Kamu udah basah sayang!" Ujar Arel dengan nada rendah, karena menahan nafsunya.

"Engghh abangg stophh" desah Mora saat dengan jail abangnya menggesekkan jarinya di belahan vaginanya dan mencubit cibit gemas klitorisnya.

Arel yang mendengar desahan adiknya di buat kalap dengan nafsunya dan langsung menyambar bibir adiknya, melumatnya dengan rakus, Tangan nakalnya itu perlahan masuk ke dalam CD Mora.

Lalu dengan perlahan Arel membuka tanktop dan bra Mora.

Melihat puting Mora yg mengeras dan berwarna pink membuat Arel dengan gemas mencubit dan memilih puting itu, sambil meremas payudara Mora yang kanan.

"Arghh, stophh banggg inih ga benerrhh!" Racau Mora mencoba menyingkirkan tangan abangnya dari payudaranya dan mendorong tubuh besar abangnya dari atas tubuhnya.

Tapi usahanya sia sia karena kekuatannya Tidak sebanding dengan kekuatan abangnya itu.

"Persetan gue udah ga tahan!" Batin Mora mulai menikmati permainan abangnya, bilang saja ia munafik karena mencoba melawan abangnya padahal tubuhnya berkata lain.

Mora hanya bisa mendesah pasrah saat mulut abangnya itu mengulum dan menyedot payudara miliknya kencang.

Membuat Mora memekik dan mendesah.

"Ohh iyaah shh abanghh ahh pelanhh"

Mendengar suara desahan adiknya Arel semakin di buat meremang saat merasakan bahwa yang di bawah sana sudah sangat sesak dan meronta ronta untuk keluar dan si masukkan ke dalam sarangnya.

Arel yang melihat bibir adiknya menggur pun memasukkan jari tengahnya untuk di hisap dan mengobok obok mulutnya.

"Shitt"

"Mulut kamu enakhh" Desah Arel saat merasakan mulutnya terasa hangat dan nikmat, dia sampai memikirkan bagaimana jika punyanya yang masuk ke dalam mulutnya pasti rasanya akan sangat luar biasa.

"Akhh sakittt!" Pekik Mora saat merasakan jari tengah abangnya masuk ke dalam intinya.

"Akhh sayanghh," Desah Arel saat merasakan jari tengahnya serasa di jepit kuat di dalam inti adiknya. Dan itu Sangatt nikmat, baju jari saja sudah sesempit dan senikmat ini apalagi jika punyanya yang masuk pasti rasanya Sangatt ughh.

Arel yang melihat wajah kesakitan adiknya di buat semakin bernafsu dan langsung menggerakkan keluar masuk jari tengahnya dengan cepat.

"Sakkithh, ahh banghh pelanhh," racau Mora kesakitan hingga air matanya keluar.

Arel yang melihat itu dengan sigap menjilat air mata Mora sensual lalu mencium bibir Mora agar ia tidak terlalu merasakan sakit dengan intinya.

"Angh ohh iyahh enakhh" desah Mora saat sudah mulai merasa keenakan dan  tidak merasakan sakit di intinya lagi.

Arel yang melihat Mora susah tidak merasakan sakit pun langsung menaikkan tempo kocokannya dengan brutal, tangan kanannya yang ia gunakan untuk menngobrak Abrik inti Mora dengan tangan kanan yang meremas dan memilih payudara Mora yang besar dan sekal.

"Ahhh keluarhh ohh," racau Mora saat merakan ada yang ingin keluar dari intinya.

Lalu

Crott

Syurrr

Arel yang melihat Mora squirt pun langsung menyedot dan mengulum inti
Mora dengan tangan kanan yang saat ini mengobok obok mulit Mora dan tangan kiri memilin dan meremas payudara Mora.

"Bahhdk ash ahbghhh," racau Mora merem melek dan Tidak jelas karena mulutnya di obok obok oleh jadi besar dan panjang abangnya itu.

Arel yang melihat ekspresi keenakan adiknya pun di buat semakin bernafsu, lalu iaa menggunakan tangan kirinya untuk membuka baju dan celananya lalu-

Tuingg

Terlihatlah batang panjang besar dan berurat miliknya yang saat ini sudah sangat siap memasuki gawangnya untuk mencetak gol.

Arel pun melumat bibir Mora agar Mora Tidka merasakan sakit saat miliknya yang besar itu masuk ke dalam intinya yang kecil, lalu ia pun memasukan dua jari sekaligus ke dalam inti Mora untuk melonggarkan lubang kecil itu agar ia bisa id masuki oleh batang perkasanya.

"Mmphh mmhhh,"

JLEBB

"Arghh sak--"

___

Tandai Typo dan jangan lupa Vote dan Komen ya guys.

Follow juga akun gua biar kalian bisa dapet info updatean cerita ini.

See you the next chapter

Transmigrasi Hidden DesireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang