Nggak pernah capek buat ingetin kalian agar kalian meninggalkan jejaknya.
Enjoy!'
'
'
'×××
Eungghh! Tuan." Luna merapatkan kedua pahanya saat tangan Sean meraba diantara kedua pahanya dan membungkam bibir Luna setelahnya.
Drrttt Drrttt Drrttt
"Shit!" Maki Sean saat ponselnya yang di atas nakas bergetar tidak berhenti yang akhirnya membuat Sean meninggalkan tubuh Luna dan meraih ponselnya.
"Halo!" Ucap Sean dengan mata yang tertuju pada tubuh Luna yang mulai gadis itu tutupi kembali dengan bathrobe yang tadi Sean lepaskan.
"Apa?!" Ucap Sean lagi dengan nada terkejut dan segera mengambil jasnya lalu pergi dari sana yang tentu saja membuat Luna menjadi penasaran.
"Tuan! Tuan! Ada apa sih? Kenapa aku tiba-tiba di tinggal?" Ucap Luna bingung. "Tapi biarin deh, bagus kalau dia pergi, itu artinya kan aku tidak harus melayani nya. Tapi, ciuman pertama ku." Ucap Luna lagi lalu bangun dari tidurnya dan segera memakai semua pakaian yang dia kenakan tadi dan ikut pergi dari sana.
Sesampainya di luar, Luna baru tahu jika ternyata tadi dia berada disebuah hotel bintang lima yang tentu saja seumur hidup pun dia tidak akan pernah mampu menginap disana.
Dengan langkah cepat Luna segera berjalan menjauh dari area gedung itu karena takut kalau saja pria itu akan mencarinya kembali.
+++
Setelah kejadian malam itu, Luna memutuskan untuk berhenti bekerja di club dan mencari pekerjaan paruh waktu lainnya.
Dan sudah satu minggu ini Luna mencoba mencari pekerjaan setelah pulang dari sekolahnya namun belum ada yang menerimanya.
"Hufft! Kemana lagi aku harus mencari pekerjaan." Ucap Luna dalam perjalanannya menuju rumah kos-kosannya.
Masalahnya sedikit sekali yang mempekerjakan anak di bawah umur pada malam hari. Kenapa Luna mencari pekerjaan malam hari, itu karena dari pagi hingga siang dia harus sekolah, sore hari menjaga mini market dan malam harinya dia juga ingin tetap bekerja untuk persiapan masuk ke universitas.
Tiiinn! Tin tiiin!
Luna memutar tubuhnya saat mendengar suara klakson mobil yang ada di belakangnya.
"Aku sudah berada di pinggir ya. Lewat saja jika ingin lewat." Teriak Luna pada mobil itu tapi bukannya lewat mobil itu malah berhenti dan terlihat pintu belakang mobil itu terbuka.
Merasa penasaran Luna pun menajamkan penglihatannya dan alangkah terkejutnya dirinya saat melihat siapa orang yang baru saja turun dari dalam mobil itu.
"Tu-tuan itu?" Ucap Luna dengan membulatkan mata dan mulutnya. Sebenarnya instingnya menyuruhnya berlari tapi nyatanya kaki dan tubuhnya tidak bisa bergerak sama sekali.
"Sudah berhari-hari aku mencari mu. Akhirnya aku menemukan mu juga." Ucap pria itu dengan bersmirk.
"Tu-tuan mau apa?" Tanya Luna tanpa basa basi.
"Aku sudah membayarmu malam itu jadi kau tidak bisa kabur begitu saja." Jawaban pria itu membuat Luna menelan salivanya berat.
KAMU SEDANG MEMBACA
GADIS KECIL MILIK CEO! - KIM SEOKJIN
Romansa"Kau hanya milikku, Luna!" Tegas Sean pada Luna, yang membuat langkah wanita itu terhenti dan memutar tubuhnya. "Aku selalu menjadi milik, Daddy. Tapi, Daddy sendiri tidak pernah menjadi milikku." Jawab Luna dengan air mata yang sudah membasahi pipi...