LD 05

102 7 0
                                    

Selamat membaca

Sedangkan Sagara dan Bisma yang terus mencari keberadaan Yaksa. Malah bertemu dua pria yang aneh menurut mereka berdua.

"Haii cantik mau pada kemana nih." Goda Argo yang menghadang jalan Sagara dan Bisma dan tentunya Argo datang dengan William.

"Apasih gajelas." Julid Sagara saat melihat kelakuan Argo.

Sedangkan William yang melihat kelakuan Argo menggeplak bagian belakang Argo.

"Sialan apaan sih lu." Umpat Argo pada William yang dengan seenak jidat maen geplak aja.

"Buruan napa." Ujar William.

Setelah mengatakan itu William langsung menggandeng Sagara yang sedari tadi melihat kelakuan dirinya dan Argo bersama Bisma.

"Eh eh apaan nih lepas ngga." Sentak Sagara saat William maen gandeng aja.

"Ngga." Ucap William yang membuat Sagara kesal.

"Lepasin gw anjing." Umpat Sagara membuat William terdiam.

Lalu, tanpa aba-aba William segera menggendong Sagara ala karung beras.

"Turunin gw anjir turuninnnn." Teriak Sagara yang digubris William.

Sedangkan Bisma yang melihat itu ingin menolong Sagara. Namun, tangannya dicekal oleh Argo.

"Lepasin aku mau nolongin sahabat aku." Ucap Bisma sambil berusaha melepaskan cekalan dari Argo.

"Gamau, biarin aja temen lu bakalan aman ko kalo sama temen gw." Ucap Argo.

"Cih." Decih Bisma saat tidak bisa melepas cekalan Argo.

Argo hanya memerhatikan raut wajah Bisma yang menurut dirinya sangat manis dan cantik.

"cakep amat jadi pacar gw aja yukk." Celetuk Argo membuat Bisma seketika melihat dirinya.

"Ga dulu." Tolak Bisma langsung sehingga terdengar suara retakan dari hati Argo.

"Yaudah yokk ikut gw." Ajak Argo lalu secara tiba-tiba langsung menggendong Bisma.

"Eh turunin aku woyy." Teriak Bisma sambil memukul punggung Argo.

"Tenang aja sayang kita cuma mau nyusul temen kamu sama aku." Ucap Argo sambil mengelus punggung Bisma.

"Aku juga tau dimana temanmu yang hilang itu." Sambung Argo yang membuat Bisma berhenti memukul punggung Argo.

"Jangan-jangan rombongan kamu yaa yang udah nyulik sahabat aku." Tuding Bisma pada Argo.

"Tentu saja iyaa, jika kamu mau liat temanmu itu maka kamu harus ikut denganku." Ujar Argo sambil berjalan menuju mobil yg ditumpangi William dan dirinya tadi.

"Ah tentunya temanmu yang lain juga sudah dibawa oleh temanku juga." Sambung Argo membuat Bisma melototin dirinya.

Note : melano dkk bawa mobil sendiri yaa cuma pas kumpul itu dimobil Argo jadi pas mereka udah bawa ayangnya masing-masing ya otomatis mereka juga pergi pake mobil sendiri, ngerti gaa? Ngerti lah yaa. Okey mksih

"Maksud kamu, kamu dan teman-temanmu juga menculik sahabat aku yang lain." Ucap Bisma yang tentunya diangguki Argo.

"Gilaa." Seru Bisma lalu melihat arah jalanan dari jendela mobil tentunya.

"Hahaha kita gila juga cuma sama kalian aja." Tawa Argo yang menurut Bisma agak mengerikan.

Mereka berdua pun saling diem satu sama lain dengan mobil yang melaju sedang menuju tempat Argo dkk tinggal.

。・゜・Light and Dark・゜・。

Sedangkan disisi lain, Pino dan Panji saat ini sedang rebahan ditaman karna kelelahan mencari Yaksa, tanpa tau kalo sahabatnya yang lain juga diculik.

"Yaksa ini kemana sih masa iya diculik beneran, emang ada yang mau sama ntu bocah galak." Ucap Pino yang tentunya langsung dicomot bibirnya sama Panji.

"Cocot lu yee, gw aduin sama Yaksa mampus lu." Ucap Panji setelah mencomot bibir Pino.

"Buset, yaa jangan nyomot bibir gw juga anjir, udah mah tangannya asing lagi." Ucap Pino sambil mengelap bibirnya.

"Asing kaya hubungan lu sama si onoh." Celetuk Panji.

"Apaan malah bawa-bawa si onoh." Kesal Pino.

"Udah ah ayoo lanjut cari Yaksa." Ucap Panji sambil menyeret Pino untuk bangun.

"Iya iyaa, gw ke sana lu kesana dahh sanaa lu." Ucap Pino lalu mendorong Panji ke arah yang dia tunjuk.

Panji yang didorong pun puter badan dan acungkan jari tengahnya ke Pino.

"Anjing lu." Umpat Panji sambil acungkan jari tengahnya.

"Bacottt." Balas Pino lalu lari.

"Babi bener dah tuh anak." Umpatan keluar lagi dari mulut Panji.

Saat Panji yang sedang berusaha mencari Yaksa, tiba-tiba ada yang menarik tangannya.

"Eh eh apaan nih." Ucap Panji kesal.

"Mau culik kamu lah apa lagi." Ucap seorang pria yang tak lain dan tak bukan ialah Pandu.

"Huft...." hela nafas Panji yang terdengar cape sambil menatap datar Pandu yang masih menarik tangannya.

"Ko ngga ngeluh sih." Ucap Pandu heran, karna biasanya mangsanya itu akan teriak-teriak.

"Ngga ah capee, mending gendong aja dari pada seret-seret gini." Ucap Panji diluar nurul.

Pandu yang mendengar itu pun segera menggendong Panji tanpa membantah.

Nyulik orang gini amat yaa kaga ada serem-seremnya ( ´_ゝ')

Sedangkan Pino saat ini sedang dalam gendongan Marviz dengan digendong seperti karung beras.

"bubuuu anakmu yang imut ini diculikkkk." Teriak Pino sambil memberontak.

"berisik." Ucap Marviz santai

"hah bersisik." Seruu Pino sambil mencoba melihat Marviz.

"....." raut wajah Marviz seketika langsung sadar.

Marviz jadi teringat kata-kata Argo sebelum memulai rencananya.

"Eh tapi kalian jangan pada kaget yaa pas tau sifat mereka yang kadang diluar nurul wkwk." Ucap Argo yang lagi-lagi membuat yang lain bingung.



Bersambung


Eyooo gess sawatdi kha,
Kayanya ceritanya makin aneh ngga sih hehe. Jangan lupa VOTE yaa biar aku tambah semangat, ini aja aku nulis disekolahan pliss (-ω-。).
Sekali lgi jan lupa VOTEE, papaiii.

ลาก่อน💋👋
Khop khun🙏

Light And DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang