LD 07

77 5 0
                                    




Selamat membaca

Yaksa dkk saat ini sedang berkumpul diruang tamu dimansion melano dkk, tadi pagi mereka baru saja bertemu dan langsung dengan acara berpelukan.

"Ini kita beneran diculik kan ya." Tanya Panji.

"Gatau yakin, nih ya kalo kita diculik kan pastinya dikurung diruangan gelap sempit gitu kan tapi ko ini malah mewah gini bjir." Ucap Pino.

"Gw gatau mau bilang alhamdulillah apa astagfirullah." Ucap Yaksa.

"Yaudah lah untuk kita ngga diapa-apain sama mereka, bayangin deh kalo yang nyulik kita jahat trus bikin kita dibuat luka-luka ih gamau ntar kulit aku jelek." Cerocos Noah yang ditatap datar oleh teman-temannya kecuali Natan yang ikutan nimpali omongan Noah.

"Ih Natan gamau, bener kata Noah ntar kulit lembut Natan banyak bekasnya lagi." Timpal Natan sembari mengelus tangannya merinding.

"Udahlah kalian berdua ini yaa, btw Yaksa kan yang duluan diculik nih lu diapain aja sama penculiknya." Ucap Panji pada Yaksa.

"Ngga diapa-apain gw malah rebahan aja dikamarnya si setan." Ucap Yaksa santai.

"Setan siapa bjir." Timpal Pino saat merasa panggilan aneh dari Yaksa.

"Ya yang nyulik gw lah." Jawab Yaksa.

"Udah-udah jangan ribut mulu mending kita nobar kuyy mumpung ada tipi gede kaya gini, kan kita biasanya nobar dihp yang kecil nya minta ampun padahal yang nonton 7 orang." Ucap Sagara.

"Layar sekecil itu berkelahi dengan 7 manusia." Ucap Yaksa yang mengingat kalo Natan dkk pernah nobar dihp Bisma rame-rame.

Padahal mereka punya tv yang sama besarnya cuma yaa biarlah menjadi pajangan aja dirumah mereka sendiri.

Lalu, mereka pun memutuskan untuk menonton film horor. Dengan keadaan lampu yang sengaja dimatikan agar lebih fokus katanya.

Saat sedang fokus-fokusnya, pintu utama mansion itu terbuka dan menampakkan tujuh pria yang Natan dkk lihat hitam semua karna pencahayaan yang mati. Sehingga mereka mengira ketujuh pria itu monster berbadan besar.

"HUAAAA BUBUUU ADA TITAN." Teriakkan membahana dari Pino membuat yang lain ikutan panik.

"Bundaa tolongin Yaksa huhuuu." Rengek Yaksa.

"Mamahhhh Natan takut tapi kepooo." Ucap Natan yang penasaran tapi takut.

Sedangkan ketujuh pria itu yang tak lain dan tak bukan ialah Melano dkk.

Mereka lebih terkejut saat masuk sudah disuguhi berbagai teriakan membahana.

"Ck diamlah." Ucap Melano dengan nada dinginnya, telinganya sakit asal kalian tau.

"Eh monster bisa bicara yaa." Tanya Panji yang masih menutupi mukannya dengan bantal sofa.

"Kalian ini, mereka bukan hantu atau monster lainnya mereka itu manusia, bikin tambah ribut aja makannya kalo ngga berani nonton horor tuh jangan segala pake nonton." Ceramah dari Bisma membuat yang lainnya diem termasuk Melano dkk yang merasa ikutan dimarahi padalah yaa gatau.

Setelah Bisma marah-marah, Melano dkk bergabung dengan Natan dkk. Suasana menjadi canggung saat kedatangan Melano dkk.

"Ehem kalian gaada yang mau nanyain ke kita nih." Tanya Argo pada Natan dkk.

"Kalian kenapa culik kita emang kita nakal yaa sampe diculik gini." Ucap Natan dengan polosnya.

"Natan janji deh abis ini ngga nakal-nakal lagi, iyakan Noah?" Sambung Natan dengan wajah yang meminta persetujuan dari Noah.

"Natan kali yang nakal aku mah ngga wlee." Jawab Noah dengan wajah yang meledek Natan.

Yang lain hanya melihat pertunjukan yang dilakukan Natan dan Noah.

"Noah juga nakal yaa waktu itu aja kamu nyolong rambutannya Pino." Ucap Natan menggebu-gebu dan jangan lupakan Pino yang matanya sudah melotot saat mendengar rambutannya dicuri.

"Apaaa! Jadi elu No yang udah nyolong rambutan gw." Tuding Pino marah.

"E eh engga, jangan percaya sama Natan dia mah boong." Elak Noah.

"Natan engga boong Pino, beneran waktu itu Noah manjat pohon pake baju kucingnya." Jelas Natan lalu mengejek Noah.

"Pantesan buah rambutan gw tinggal dikit ternyata gara-gara elu yaa, sini lu!" Ucap Pino lalu mulai mengejar Noah.

Noah yang melihat itu secara reflek bersembunyi di Zidan dengan Noah yang sudah duduk dipangkuan Zidan dan bersembunyi didalam dada Zidan.

Sedangkan Zidan yang mendapatkan serangan mendadak pun terdiam beberapa saat lalu mulai mengelus pinggang ramping Noah.

"Heh malah ngumpet dipangkuan orang yee lu." Ucap Pino kesal.

"Awas aja Pino kasih tau bubu biar dimarahin." Sambung Pino lalu duduk kembali dengan wajah yang ditekuk.

"So cute." Batin Marviz yang melihat wajah kesal Pino yang lucu.

"Udah-udah kenapa malah jadi berantem sih." Relai Pandu yang sudah pusing dengan kelakukan mereka.

"Dan kita udah kasih tau orang tua kalian kalo kalian ada sama kita, mereka ngga marah atau apa malah mereka dengan suka rela nyerahin kalian ke kita." Jelas Pandu pada Natan dkk.

"Tap -"

"udah lah kaya gatau sifat mereka aja." Potong Yaksa saat melihat Panji akan mengelak.

"Emm Natan laper kalian udah kan bicaranya." Ucap Natan membuat Yaksa dkk -Noah menepuk jidat mereka. Lalu, mereka pun menuju dapur meninggalkan Zidan dan Noah.

Sedangkan Noah yang masih dipangkuan Zidan mulai sadar. Saat akan turun Zidan malah menahan pinggangnya.

"Turunin." Cicit Noah pada Zidan.

"Gamau." Balas Zidan yang masih mengelus pinggang ramping Noah dengan lembut.

"Emm bisa lepasin tangan kamu ngga, itu geli tau." Ucap Noah berusaha melepaskan lilitan tangan Zidan dipinggangnya.

"Gamau." Balas Zidan.

"Ck nyebelin banget." Sungut Noah lalu menenggelamkan mukanya kedada Zidan lagi.

Zidan yang melihat itu tersenyum kecil lalu menggendong Noah ala koala dan membawanya ke kamar miliknya.




Bersambung









ลาก่อน💋👋
Khop khun🙏

Light And DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang