LD 03

93 7 2
                                    





Selamat membaca

Brakkk

Suara pintu yang didobrak dari luar mengejutkan beberapa pria didalamnya.

Lalu, muncul lah pria yang menculik Yaksa atau lebih tepatnya Tristan.

"Sial sial siallll arghhhh". Teriakan Tristan lagi-lagi membuat beberapa pria yang didalamnya terkejut.

"Ada ada denganmu Tristan, datang-datang seperti orang gila yang mengamuk". Ucap salah satu pria yang bernama Argo.

"Sialan kau". Umpat Tristan pada Argo.

"Sebenarnya kau kenapa?". Ucap pria lainnya yang bernama Pandu.

"Dia sangat imut dan manis juga galak tapii arghhhh, kau tidak akan mengerti". Ucap Tristan dengan tangan yang berusaha menutupi mukanya yang pasti merah.

"Gila". Ucap pria yang sedari tadi menatap Tristan dengan datar, Zidan nama pria itu.

"Cih dia mendahului kita". Ucapan dingin dari pria yang bernama Melano, membuat temannya yang lain menatap Melano penuh tanya kecuali William yang sedari tadi duduk dengan tenang jangan lupakan buku yang ada ditangannya.

"Maksud melano, Tristan pergi dulu menculik salah satu dari sekelompok pemuda manis itu atau biasa disebut geng light. Right?". Ucap William dengan  menatap Tristan penuh tanya.

"Yaa tentu saja". Jawab Tristan dengan senyum liciknya.

"Cih curang lu". Ucap Argo melempar kulit kacang yang ia kumpulkan.

"Sialan lu beresin ngga abis ini". Umpat Pandu sambil melempar kembali kulit kacang ke Argo, dan terjadi lah aksi ribut yang membuat ruangan itu kacau.

Sedangkan yang lain yang melihat itu memutar matanya malas melihat kekacauan yang dilakukan Argo sama Pandu ditambah lagi si Tristan yang ikut-ikutan.

Okee kita flasback ke beberapa hari yang lalu

Ditempat lain dengan suasana yang sedikit mencekam. Terdapat sekelompok pembunuh bayaran.

"Kalian mendapatkan juga?". Tanya salah satu pria disana. Marviz

"Yeah, cukup menarik". Jawab pria lainnya. Argo

"Motif apa kali ini, hingga kita bertujuh langsung mendapatkan satu kelompok pemuda yang cukup manis, heh". Ucap pria lainnya lagi. Pandu

"Hanya para musuh yang menginginkan perusahaan mereka runtuh dengan melibatkan anak-anaknya agar menderita". Ucap pria satunya. Tristan

"Hanya karna itu?". Sahut yang lain. William

"Yes and we can do whatever we want to those young people". Ucap pria itu sambil mengembuskan asap rokoknya. Melano

"Menarik". Ucap pria bernama zidan.

"Tentu saja menarik, jika kalian sudah tau orangnya seperti apa gw tebak kalian akan terjerat". Ucap Argo dengan senyum misteriusnya.

Light And DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang