Dilanda kebingungan, dia tidak tahu apakah salah telah merasa gembira disaat sutuasinya sedang kurang baik seperti ini. Bermalam dan meminum alkohol bersama di apartment Jennie nyatanya membuat Jisoo senang.
Sayang sekali, alasan di balik itu tidak mampu membuat Jisoo bergembira. Kembali ke apartment pukul 7 pagi, Jisoo masih saja memikirkan bagaimana caranya untuk mengeluarkan Lisa dari kasus pembunuhana berantai itu.
Terdiam sejenak, Jisoo menemukan satu mangkuk masih berisikan sereal dan susu. Jisoo menduga bahwa Lisa mungkin tak sempat memakannya karena telah mendapat panggilan. Inilah yang Jisoo takutkan jika Lisa terlibat dalam kasus rumit. Adiknya akan kehilangan banyak waktu, termasuk mengurus diri sendiri.
Jisoo menduga-duga, kapan Lisa kembali ke apartment mereka. Apakah malam setelah Jisoo keluar? Atau baru pagi ini? Jika begitu dimana adiknya tidur semalam? Apakah dia makan dengan baik?
Jisoo berdecak. Sikapnya memang benar-benar berlebihan untuk mengkhawatirkan Lisa. Tapi sayang sekali, dia sulit untuk menghilangkan kebiasaaan itu. Seharusnya Lisa mengerti. Tapi ternyata tidak.
Karena sudah terlambat pergi bekerja, Jisoo segera mempersiapkan diri secepat mungkin. Dia juga berencana akan menemui Lisa ketika makan siang tiba.
Setelahnya, dia mulai mengendarai Hyundai Excell III silver keluaran tahun 2013 yang ia beli secara bekas pada harga 70 juta itu beberapa tahun lalu. Sampai saat ini, Jisoo tidak bisa mengganti mobilnya walaupun memiliki pekerjaan yang baik.
Jujur saja, Jisoo sama sekali tidak punya tabungan untuk masa depannya. Padahal, gadis itu sudah bekerja bahkan sebagai pekerja paruh waktu sejak keluar dari rumah keluarganya 5 tahun lalu.
Jisoo terlepas dari keluarganya ketika berusia 21 tahun, dimana gadis itu masih menjalani pendidikan. Saat itu, Jisoo melakukan banyak sekali pekerjaan paruh waktu. Bukan hanya untuk dirinya, namun juga ketiga adik.
Dahulu, mereka memilih tinggal di rumah sewaan yang begitu sempit. Karena hanya di tempat itulah mereka mendapatkan harga murah.
Sampai ketika 1 tahun berlalu dan Lisa menginjak 18 tahun dimana dia mulai mengemukakan keinginannya setelah lulus, Jennie dan Chaeyoung memilih tinggal sendiri.
Ketika itu, sesungguhnya hidup mereka tidaklah sulit. Seperti paman atau bibi, serta kakek dan nenek yang selalu menawarkan bantuan untuk tempat tinggal dan pendidikan mereka.
Semuanya akan mudah, jika Jisoo ikut menerima bantuan itu seperti Jennie dan Chaeyoung. Hanya saja, dia terlalu keras kepala dan merasa sanggup benar-benar terlepas dari uang keluarga Hwang dan Yoon.
Sejak saat itu, dia semakin giat bekerja. Bahkan dia berhasil menjadi Jaksa di usia yang sangat muda. Dia melakukan semua itu, untuk bisa membiayai pendidikan Lisa serta membeli apartment kecil dan mobil.
Sampai detik ini, ketika memiliki banyak uang Jisoo tidak pernah memikirkan dirinya sendiri. Seperti tahun lalu, dia mengumpulkan banyak uang hanya untuk membeli mobil baru dan memberikannya pada Chaeyoung sebagai hadiah.
Dia selalu memikirkan sang adik di atas dirinya sendiri. Tidak peduli jika mobil tuanya itu sering rusak dan menyusahkan, dia memilih membeli mobil mahal agar Chaeyoung tidak selalu menaiki kendaraan umum dan merasa nyaman.
"Annyeong, Jisoo-ya!" Baru saja keluar dari mobilnya dan hendak masuk ke gedung kejaksaan tempatnya bekerja, panggilan itu membuat Jisoo terkesiap.
Dia mengerutkan kening tatkala seseorang yang seharusnya tidak ada disana kini mulai berjalan mendekat. Sosok itu adalah pamannya. Kakak dari ayahnya yang bernama Hwang Sangwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time
FanfictionWaktu adalah sebuah rahasia langit. Tapi yang pasti, waktu tidak akan terus berputar. Ada kalanya suatu saat waktu seseorang terhenti. Maka ketika ada yang mengatakan, "Hargailah waktu." nyatanya ucapan itu benar adanya. Karena jika menyadarinya ter...