Part 12

1.5K 139 1
                                    

Tak lama handphone rony pun berdering yang menampilkan kontak sang mama membuat rony menghela nafas

Via telpon

" hallo ma"

" rony, kamu dimana nak?"

" di markas, kenapa?"

" pulang sekarang, nanti malam kamu ngga lupa kan, kita mau ketemu dengan keluarga calon istri kamu"

"hm"

" jangan hm hm rony..pulang sekarang juga"

" iya mah"

Sambungan telpon pun terputus yang membuat rony mendengus sedangkan teman temannya sudah menatap rony heran

" gue cabut dulu" pamit rony

" kok cepat banget lo ron..belum juga sampai sejam"

" nyokap nyuruh balik, ada urusan" ucap rony dingin dan berlalu dari sana sedangkan teman temannya hanya saling pandang

" biarin aja" ucap paul yang paham dengan tingkah laku sahabatnya itu

*****

Seorang gadis sedang tidur tiduran di kasurnya sambil scroll media sosial yang ia miliki. Gadis tersebut ialah salma. Sedari pulang sekolah salma hanya uring uringan di kamar.

Tok tok tok!

"Nak, Bunda masuk, ya?"

" iya bun..masuk aja"

"Astagfirullah caa, kamu belum siap-siap?" tanya bunda clara saat melihat sang anak masih tidur tiduran di atas kasur, padahal bunda clara sudah menyuruhnya untuk bersiap siap karna akan bertemu dengan keluarga calon suami salma nanti.

"Bun, caca kayaknya ngga enak badan deh, tamunya suruh dateng besok aja ya bun..plis bun..kita tunda aja pertemuannya" pinta salma dengan muka memelasnya

" ya ngga bisa gitu dong caa..kita kan udah janjian..ngga enak kalau dibatalin gitu aja" ucap sang bunda lembut yang membuat salma cemberut

Bunda clara pun meletakkan tangannya di atas kening Salma yang membuat salma kaget

" ngga panas kok..sakit dari mananya?" tanya sang bunda yang mambuat salma gelagapan karna ketauan boongnya

" ya emang ngga panas bun..Cuma kepala caca lagi pusing sekarang...ini kayaknya mau demam deh bun..tunda aja ya bun" ucap salma lagi yang membuat sang bunda menghela nafas dan paham kenapa anaknya bersikap seperti itu

" anak bunda udah bisa bohong sekarang ya" ucap sang bunda menjawil hidung anaknya itu

" alasan caca sebenarnya apa nak?" tanya bunda clara lembut yang membuat mata salma berkaca kaca menatapnya

" bun, caca belum siap bun, caca ngga mau nikah muda, caca ngga tau caranya berumah tangga itu gimana bun, gimana kalau caca dapat suami yang galak nanti, nasib caca gimana bun" ucap salma takut yang membuat sang bunda mengelus rambut anaknya itu sayang

" itu ngga akan terjadi sayang, kamu terlalu jauh mikirnya, ayah sama bunda ngga mungkin mau anaknya dapat suami kasar seperti yang ada dalam pikiran kamu itu nak" ucap sang bunda yang membuat salma terdiam

"caa, dengerin bunda, ya, Nak. Maaf kalo selama ini ayah dan bunda belum jadi orang tua yang baik untuk Salma. Perjodohan ini kami lakukan untuk menjaga caca dari pergaulan bebas di luar sana, kita juga mau yang terbaik untuk caca. Tapi semua keputusan ada di tangan kamu nak, terserah caca mau menolak atau menerima, bunda yakin pasti caca udah ada jawaban kan untuk semuanya, coba kenalan dulu ya nak sama orangnya, liat dulu orangnya gimana" ucap sang bunda

Tangis Salma pecah, ia memeluk bundanya dengan sangat erat. "Bunda, caca sayang sama bunda dan ayah, salma ngga mau pisah sama kalian nantinya" ucap salma yang membuat sang bunda mengusap punggung anaknya itu untuk menenangkannya

" bunda juga sayang sama kamu nak"

"Udah ah nangisnya, kamu mandi terus siap-siap, ya. Sebentar lagi keluarga calon suami kamu bakal datang, bunda tinggal dulu."

Melihat ketulusan dari ucapan bundanya barusan, Salma jadi tidak tega jika harus menolak perjodohan ini. Apalagi bundanya selalu menyebut kata "calon suami." Ya Allah bantu Salma, ia sangat ragu dengan pilihannya saat ini.

Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam dan saat ini salma pun sudah siap dengan gamis putihnya. Salma terlihat sangat cantik, padahal gadis itu hanya memoleskan bedak dan sedikit liptint saja.

Tak lama kemudian Salma pun mendengar suara mobil dari luar, ia yakin pasti keluarga dari calon suaminya sudah datang. Astaga, Salma sangat gugup sekarang.

Tok tok tok!

" caa Kamu udah siap belum nak? Yuk turun, tamunya udah datang." Ucap sang bunda yang membuat salma membuka pintu kamarnya

" wah anak bunda cantik banget" ucap sang bunda terpukau dengan penampilan anaknya itu

" bun lipstik caca ngga kemerahan kan?" tanya salma gugup yang membuat sang bunda terkekeh

" ngga sayang, udah cantik kok, ayo kita ke bawah" ajak sang bunda yang langsung di turuti salma. Bundanya pun menggandeng tangan Salma, berjalan perlahan menuruni tangga.

Salma menunduk, tidak siap melihat wajah calon suaminya.

"Nah ini dia anaknya al, van, kenalin ini putriku, salma gicla dirgantara" ucap ayah gilang bangga

"wah, calon mantu tante cantik banget" puji mama vania yang membuat salma tersipu malu

" aku salma tante..om" ucap salma sambil menyalimi kedua tangan orang tua yang ada di depannya sopan yang membuat keduanya tersenyum

"Anak kamu mana Al?" tampaknya pertanyaan dari sang bunda bisa mewakili kebingungan Salma yang tak melihat seseorang selain pasangan suami istri ini

" dia lagi di jalan cla, dia mau berangkat sendiri tadi, palingan bentar lagi dateng" ucap papa alvian yang di angguki semuanya

"Assalamualaikum." Ucap seseorang yang membuat semuanya menoleh kecuali salma yang masih setia menundukkan kepalanya

"Waalaikumsalam."

" maaf saya terlambat" ucap orang itu dengan suara baritonnya yang berhasil membuat degup jantung salma berpacu dengan cepat.

" eh ron, kamu udah dateng, sini nak" panggil sang mama

" ini anak aku lang, cla, namanya Rony Putra Narendra" ucap alvian memperkenalkan anaknya itu

Deg

Badboy Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang