TYPO HARAP TANDAI‼️
PERHATIAN⚠️
MOHON PERHATIAN SEMUANYA UNTUK PEMBACA GUS ARSHAQ!!TYPO AUTHOR SUDAH MENDARAH DAGING JADI HARAP TANDI‼️
SEKIRANYA ADEGAN YANG TIDAK BISA DI CONTOH TOLONG JANGAN DI CONTOH ‼️
HAPPY READING‼️
***
Gus Arshaq mendekatkan wajahnya ke wajah Shakila, menunggu sejenak, seolah meminta izin sebelum bibir mereka bertemu. Saat ciuman itu terjadi, dunia di sekitar mereka lenyap. Ciuman itu bukan hanya sekadar ungkapan kasih sayang, tetapi juga sebuah pernyataan: aku di sini untukmu, dan tidak ada yang bisa mengubah itu.
Shakila merasakan kehangatan dari tubuh Gus Arshaq, dan ketika ia merangkulnya, semuanya terasa lebih nyata. Gus Arshaq mengangkat tangannya, menyentuh pipi Shakila dengan lembut, kemudian meresapi keindahan wajahnya yang bersinar dalam cahaya redup lampu. Ia bisa merasakan detak jantung Shakila yang seirama dengan napasnya, dan itu membuatnya semakin terlarut dalam perasaan yang dalam.
“Shakila…” bisiknya, suaranya bergetar. “Aku ingin kamu tahu bahwa kamu adalah segalanya bagiku.” Dengan lembut, Gus Arshaq mulai mencium leher Shakila, merasakan aroma khasnya yang menenangkan. Rasa cemburu yang semula menguasai hatinya kini perlahan-lahan terhapus oleh gairah yang membara.
Setiap ciuman, setiap sentuhan, mengubah ketegangan yang sebelumnya ada menjadi kehangatan yang mendalam. Shakila merasakan dorongan dalam hatinya untuk lebih dekat dengan suaminya. Ia membalas setiap ciuman dengan lebih mendalam, membiarkan keinginan mereka saling menyatu. Gus Arshaq, dengan penuh kasih sayang, mulai menelusuri tangan Shakila, menjelajahi setiap lekuk tubuhnya dengan lembut.
“Mas…” Suara Shakila terdengar lirih, seolah ragu, tetapi dalam hatinya, ia ingin sekali melanjutkan. Gus Arshaq menatapnya, lalu dengan penuh keyakinan berkata, “Kita bisa melewati semua ini bersama. Aku ingin kita menjadi satu, bukan hanya di hati, tetapi juga dalam segala hal.”
Mendengar kata-kata itu, Shakila merasakan aliran hangat menyelimuti tubuhnya. Tanpa ragu, ia mengangguk, menyetujuinya. Rasa cemburu dan ketidakpastian mulai terhapus saat mereka membiarkan diri mereka terjebak dalam momen itu. Shakila kemudian merangkul leher Gus Arshaq, menariknya lebih dekat dan membiarkan lidah mereka saling bertautan.
Ketegangan di antara mereka menjadi semakin intens, dan Gus Arshaq, dengan penuh gairah, memindahkan tangannya ke pinggang Shakila, mengangkatnya sedikit dari sofa dan membawanya ke arah kamar. Setiap langkah terasa penuh hasrat, seolah mereka tidak sabar untuk saling menjelajahi satu sama lain. Ketika pintu kamar tertutup, dunia luar seolah menghilang, meninggalkan mereka berdua dalam kehangatan dan kedekatan yang mereka cari.
Dalam gelapnya kamar, Gus Arshaq dan Shakila membiarkan hasrat mereka membara, menghapus semua keraguan dan cemburu. Malam itu, mereka tidak hanya menjadi suami dan istri, tetapi juga dua jiwa yang bersatu, berbagi cinta yang tidak mengenal batas.
Pagi itu, Gus Arshaq terbangun perlahan. Matahari belum sepenuhnya naik, dan cahaya keemasan menembus tirai jendela kamar, memberikan suasana hangat. Ia membuka mata dan melihat ke samping. Di sebelahnya, Shakila tertidur dengan damai, wajahnya tenang dan terlihat begitu cantik. Rambut hitamnya tergerai di atas bantal, kulitnya tampak lembut di bawah sinar pagi yang samar.
Gus Arshaq diam sejenak, mengamati istrinya. Bibirnya membentuk senyuman kecil, sesuatu yang jarang muncul di wajahnya yang biasanya tegas. Hatinya terasa hangat melihat Shakila dalam keadaan seperti ini, begitu tenang dan tanpa beban. Ia berpikir, bagaimana bisa seseorang begitu cantik bahkan ketika tertidur?
Perlahan, ia meraih tangan Shakila yang tergeletak di sampingnya, jemarinya menyentuh lembut. Ia tak ingin membangunkannya, hanya ingin merasakan kehangatan sentuhan istrinya. Shakila sedikit bergerak, tetapi masih terlelap, napasnya terdengar pelan dan teratur.
KAMU SEDANG MEMBACA
GUS ARSHAQ [ SLOW UPDATE ‼️]
FantasíaGus Muhammad Arshaq Alfarizi. Laki-laki tampan yang gila, dengan obsesi, sifatnya yang posesif dan overprotective. Shakila Haba Azharia, perempuan cantik yang lemah lembut juga penakut. Yang terjerat dengan kegilaan seorang Gus Muhammad Arshaq Alfar...