𝟎𝟑

160 19 4
                                    

Warning!!

Sedikit 🐜
Harap hati-hati, buat yang ga nyaman bisa skip 🌚

---

"Ahh~"

Rune sangat lelah. Dia ingin tidur tetapi tampaknya alpha besar yang sedang menggagahinya tidak mengijinkannya untuk beristirahat dengan tenang.

"Mmmhh."

Gumaman lirih di antara dua bibir yang saling terkait terdengar sedikit menggoda.

"Cuk- uphhh! Fuahhh~ aku lelah!"

Rune setengah merengek. Matanya sayu dan sangat memerah karena efek dari nafsu.

Tangan yang ramping terulur mencoba mendorong menjauh bahu lebar milik alpha yang masih mengungkungnya.

"Ahh~ berhenti bergerak, aku- ini ummhh terlalu enak~!"

Rune segera memalingkan wajahnya ketika wajah buram alpha itu kembali mendekat seperti hendak menciumnya.

Merasa seperti ditolak, alpha di atasnya menggeram pelan lalu beralih menggigit sisi leher Rune yang terbuka.

"Ahh!"

Gerakan di bawah semakin menjadi. Intens, brutal, dan sedikit menyesakkan untuk Rune yang merupakan pihak penerima.

Melepaskan gigitan, Alpha itu berguling dan membawa Rune untuk bertukar posisi.

"Oh!"

Rune menyipitkan matanya, menunduk menatap alpha yang kini yang berada di bawahnya.

"Ugh!"

Rune menggeliat tidak nyaman, dia tidak bisa bergerak dan alpha itu hanya menahannya untuk tetap duduk diam dengan benda keras dan berdenyut yang mengganjal di dalamnya.

Sial!

Mengapa seperti ini?

Jantung Rune berdegup keras.

Dia semakin tidak nyaman.

"Ugh! Ini-- tidak enak! Jangan seperti ini, rasanya janggal~ ahh!"

Rune mencoba untuk menarik pinggulnya tapi tangan alpha yang bertengger di pinggangnya berhasil menahannya dengan kuat.

"Ugh!"

Kelopak mata Rune mulai basah. Dia menangis karena bagian bawahnya yang terasa sangat tidak nyaman.

"Ber- ge- rak- lah- ah!"

Rune tersentak ketika dia tiba-tiba ditarik untuk membungkuk ke bawah.

Dipeluk dengan erat. Merasakan benda milik alpha yang masih berdenyut di dalamnya sama sekali tidak bergerak dan malah semakin mengganjal keras.

Rune hilang akal, berusaha menggerakkan bokongnya namun ternyata gerakannya membuat sang alpha tersadar dan dengan erat menahannya lebih kuat.

"Mmmhh~ tidak mau~ hh bergerak!"

Rengekannya tidak diperdulikan. Sang Alpha selayaknya sepotong kayu kaku yang sulit sekali untuk dipatahkan.

"Jika kamu ingin aku bergerak, maka memohonlah dengan benar."

Rune mengangkat wajahnya, menatap sayu pada bibir alpha yang menyeringai tersenyum tipis.

"Memohonlah," ucap sang alpha lagi membuat Rune akhirnya membuka mulutnya untuk memohon dengan sedikit rengekan yang menggoda.

Rune tidak tahu bahwa dengan permohonannya akan membuatnya lebih kewalahan lagi.

-

Di tengah-tengah nafsu yang berat, Rune akhirnya membuka matanya dengan cepat.

[BL] Happy Family! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang