Gracellya, seorang gadis cantik yang lahir dalam keluarga sederhana, namun picik.
Keluarganya selalu memperlakukan buruk padanya
Suatu hari saat keluarganya benar benar jengkel padanya.. Mereka memutuskan untuk menjual Gracellya pada seorang lelak...
Terdengar suara burung di pagi hari.. Gracellya terbangun karna sinar matahari yang muncul dari arah jendela
"Hei bangunlah!" Ujar seorang gadis yang berstatus menjadi seorang pelayanan di rumah Mahesa..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Siapa kau?" Gumam Gracellya
"Huh.. Berhentilah bertanya, aku adalah seorang pelayanan rumah ini.." Ujar Richelle
"Namaku Richelle"
Gracellya mendudukkan tubuhnya dan kembali menyidik-nyidik Richelle,,, "kau tidak terlihat seperti seorang pelayan, bagaimana kau bisa menjadi pelayan?" Tanya Gracellya
"Aku selalu ingin bertemu dengan kekasihku,, namun ia sibuk bekerja! Jadi aku memutuskan untuk bekerja disini." Jawab Richelle dengan santai
"Apa hubungannya?" Tanya Gracellya "Huh.. Kekasihku bekerja dengan Mahesa, ia selalu sibuk mendampingi Mahesa." Ujar Richelle
Gracellya kembali mendengar nama Mahesa, ia mengingat kejadian semalam..
Ia mulai menunduk dan menyentuh bibirnya.. Ciuman itu adalah ciuman pertama baginya,,
ia sedikit menyukainya tetapi ia juga tak menyukainya karna yang melakukannya adalah Mahesa, dan bukanlah orang yang ia cintai..
"Kenapa kau malah melamun? Cepat pergi mandi, dan pakai pakaian yang sudah ku siapkan di sana, Mahesa menunggumu!" Ujar Richelle
"O-oh.. Baiklah.."
Gracellya langsung bergegas ke kamar mandi,, ia semakin gugup karna orang-orang di rumah itu sangat tegas..
Bahkan gadis berwajah imut pun bersikap tegas padanya..
***
"Ini cukup menyegarkan.. Baju mana yang dia maksud? Apakah dress cantik ini?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Yah.. Hanya dress ini yang terlihat telah disiapkan,, aku akan menggunakannya!"
~•~
"Dimana Luna? Apakah ia tak mau makan?" Tanya Anton