OS : Teman? (I.P.S)

2K 7 0
                                        


Aku adalah seorang mahasiswa yang berkuliah di salah satu Universitas di Jakarta. Aku memiliki seorang kekasih bernama Amanda, aku kenal dengannya pada momen tak sengaja ketika aku menghadiri sebuah pameran di kampusnya. Ia seorang mahasiswi Teknik Elektro yang ternyata adalah teman dari temanku yang mengajakku mengunjungi pameran untuk tugas kuliahku. Aku dan dia telah berpacaran selama 6 bulan lamanya, sepasang kekasih cewek teknik dengan cowok seni. Aku dan Amanda bisa berpacaran karena sahabatnya memperkenalkanku padanya, sahabatnya yang bernama Indira adalah teman sekelasku sewaktu SMA di Bandung dulu. Indira dan Amanda tidak satu kampus, namun mereka satu tongkrongan karena menyukai sebuah game online yang sama dan mereka suka menonton turnamennya. Aku dan Amanda saling mencintai satu sama lain, namun kisahku ini mungkin akan menggugurkan kata-kata cintaku padanya.

"Besok ya yang tayang jam 10 malam, kamu berangkat langsung kan?" kata Amanda padaku.

"Kenapa harus yang malem sih, yang?" Tanyaku padanya, ia mengajakku untuk menonton sebuah film yang baru tayang di bioskop.

"Gapapa yang, nonton horror enak malem" balas Amanda padaku, kekasihku ini memang sangat menyukai horror, apalagi seniornya baru saja memerankan sebuah film horror dengan tema yang unik.

"Yaudah deh aku ikut aja" balasku padanya, ia terlihat begitu senang untuk menonton film horror bertema eksorsisme tersebut.

"Oh iya, aku juga udah beli tiket buat Indira. Kamu besok jemput dia ya." Kata Amanda padaku, aku mengangguk mengerti.

Aku dan Amanda memang sering mengajak Indira, kami lebih seperti 3 orang sahabat yang meluangkan waktu bersama dibandingkan sepasang kekasih yang mengajak teman kami untuk pergi bersama. Kami sering kali jalan bertiga atau menghabiskan waktu bertiga, Amanda dan Indira memang tidak bisa dipisahkan. Bahkan lebih banyak Amanda menghabiskan waktu bersama Indira dibandingkan denganku. Amanda jarang mau bila Indira tak ikut, sehingga lama kelamaan aku juga jadi begitu dekat dengan Indira. Padahal, ketika sekolah dulu, aku dan Indira bukan teman dekat dan hanya saling mengetahui nama saja.

"Dir, udah dikasih tau Amanda?" Tanyaku melalui sambungan telepon ketika mobilku sudah meninggalkan halaman rumah Amanda.

"Udaaaah, ngapain nelpon sih?" Jawabnya padaku.

"Gapapa siapa tau lu kangen sama gw" balasku padanya.

"Gak lah, ada ada aja lu..." balas Indira padaku.

"Lagi ngapain Dir?" Tanyaku kembali padanya.

"Lagi mau main game tadi, lu baru pulang ya dari rumah Amanda?" Tanyanya kembali padaku.

"Iya lagi di jalan." Jawabku sambil tetap menatap ke arah depan, mengendarai mobilku sambil menelepon Indira.

"Yaudah nyetir aja, ngapain nelpon sih... mau main ML gw" ujarnya, namun ia kini berbaring di atas kasur padahal sebelumnya ia tengah duduk di meja bermainnya.

"Jadi gak boleh nelpon nih?" balasku sambil terkekeh.

"Ih, nanti lu kenapa-kenapa di jalan karena gak fokus..."

"Gw malah gak fokus kalo gak lu temenin nyetir, Dir."

"Ahelah apa sih... yaudah mau ngomongin apa..."
"Gak ada sih, pengen aja nelpon"

Aku menoleh sesaat ke arah layar handphoneku, panggilan video yang kami lakukan membuatku dapat melihat Indira yang tengah berbaring di atas kasurnya. Aku bisa melihat ia tengah berbaring dengan tubuh indahnya yang memperlihatkan belahan dadanya karena kini gadis itu hanya mengenakan tanktop hitam saja. Wajah cantik tanpa make upnya juga nampak tengah tersenyum ke arahku dengan manisnya.

"Abis dari mana sama Amanda?"

"Makan doang, tadi makan grilled gitu"

"Oooh... iya iya"

"Iya sama beli es krim juga sih tadi"

"Ooooh... oke."

"Yaudah, bagus lah" tambahnya lagi, aku bisa melihat wajahnya yang malas dan mencoba mengalihkan pandangannya.
"Hahaha... ayo lah"

"Gak mau"
"Dih kenapa?"
"Ya nanti aja lah kalau sama Amanda"

"Gak mau berdua aja?"
"Dih, kenapa harus berdua aja?"

"Kenapa harus bertiga?"
"Tau ah... udah aku mau main game..."

"Yaudah, bye" ucapnya dengan wajah cemberut, seperti ingin buru-buru menyudahi panggilan telepon di antara kami.

"besok gw jemput ya, bye" balasku sebelum Indira mematikan sambungan teleponnya.

_______________________________________

"Gw otw rumah lu" ku kirimkan sebuah pesan pada Indira, tak memakan waktu sampai 1 menit ia sudah membacanya.

"Oke..." balas Indira padaku.

Baca cerita lengkapnya di sini ya! :
https://trakteer.id/XixixiLovers

One ShotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang