8

50 13 3
                                    







TIIIIIIIING TIIIIIING

"Pengamanan level 3 telah dilanggar!!" Monoma dan (Name) berdiri dari duduknya. melihat sekeliling murid-murid yang mulai berlarian menuju pintu kluar kantin. (Name) terbengong, suara alarm ini membuat selembar ingatan terlintas dikepalanya hingga dirinya sadar saat tangannya ditarik oleh Monoma.

"Ayo (Name)!!"

Mereka, para murid UA berdesak-desakan pada lorong. Ruih picuh tak menentu masuk kedalam masing-maing gendang telinga siswa yang ada dilorong. (Name) dan Monoma setia berpegangan dengan erat, selain tidak ingin terpisah, ini juga karena (Name) berada disekitar siswa yang memiliki badan besar yang menutupi arah pandang (Name).

"Neito! pandanganku terhalang, sialan tinggi badan"

"(Name)-chan tenang saja selagi berpegangan erat pada tanganku" Mereka maih berdedak-desakan cukup lama.

BBRUUZZZZ

Suara mesin yang cukup besar itu mengalihkan pandangan siswa.

"MINNAAAA!! TENANGLAH!!" Tak lagi berlari dan berdesak-desakan begitupun dengan (Name). Suara itu Iida Tenya, berdiri atau lebih tepatnya menempel pada dinding atas pintu keluat darurat.

"SEMUANYA BAIK-BAIK SAJAA!! ITU HANYA PARA WARTAWAN, TIDAK PERLU PANIK!! KALIN ADA DI YUUEI JADI BERSIKAPLAH SEPERTI SISWA DARI AKADEMIA TERTINGGI!!" Iida bersuara dengan lantang, membuat suasana semakin hening. (Name) menghela napas pelan dan tersenyum kecil, teman sekelasnya ini memang selalu aja ada hal hal baru yang baru (Name) rasakan.

"Hei, itu teman sekelasmu?" (Name) mengangguk atas jawaban Monoma, lalu berbalik badan.

"Ayo kita kembali ke kantin, kotak bekal nya tidak boleh hilang tau" (Name) kini yang menarik lengan Monoma kembali menuju kantin.

"Jangan terlalu erat (Name)-chan aku tidak akan kemana-mana" (Name) memutar bola matanya, tidak tertarik untuk menanggapi ucapan ambigu Monoma.

"Tapi tadi kau memegang tanganku lebih erat dari ini ya Neito-kun!!" Monoma hanya terkekeh sembari melihat pergelangan tangan (Name) yang memang terlihat merah bekas genggamannya.

"Gomen hehe"

"Hah.. untungnya masih ada kotak makanku" (Name) membereskan meja kantin bekas mereka di bantu Monoma tentunya.

"Masih banyak isinya" Komen Monoma.

"Kalau kamu mau menghabiskannya nanti saja ya di rumahku" Monoma terdiam dahulu berpikir sebentar sebelum menyetujuinya.

(Name) dan Monoma telah berpisah saat kelas (Name) sudah terlewat. Kini tinggal Monoma sendiri di lorong itu, berdiam diri tidak bergegas menuju pintu kelasnya yang tak jauh darinya. Monoma berbalik badan, melihat kearah pintu kelas A dengan tatapan yang sngat sulit untuk diartikan.





"Baiklah ketua, silahkan" Kini didepan kelas terdapat Midoriya dan Yaomomo disana. (Name) dengan malas memperhatikan. Melihat Aizawa sensei dengan muka ngantuknya membuat (Name) juga mulai merasakan kantuk.

"Mari mulai sambutan untuk ketua kelas yang baru..! tapi sebelum itu.. aku perlu bilang sesuatu" Wajah absurd Midoriya berubah menjadi biasa, lalu menatap Iida yang tak jauh darinya.

"Pada akhirnya kupikir. Hanya Iida yang cocok untuk poaisi ini" Iida tersentak sedikit atas ucapn Midoriya.

"Kau telah membuktikan dirimu bahwa kau mampu menyatukan semua orang dengan sangat keren! Dan keputusan ku adalah, menjadikan Iida sebagai ketua kelas" Orang-orang bersautan setuju. (Name) sudah berada di alam mimpinya dengan posisi duduk menyender pada sangga kursinya.





Rabu siang pukul 12.50

"Untuk skill-skill kepahlawanan yang akan kita pelajari hari ini" Siang hari ini (Name) masih berwajah cerah, karena saat istirahat, di kantin menyiapkan ice cream favoritnya baru-baru ini. Di bawah mejanya (Name) menyimpan ice cream 3 bungkus dan diam-diam (Name) menggunakan Quirknya untuk menjaga ice cream itu tetap beku. 'Aku harus meminta bantuan Todoroki!'

"Sudah diputuskan bahwa kalian akan di bagi menjadi tiga tim, yang akan di pimpin oleh aku, All Might, dan satu orang lagi- (Name) tolong perhatikan" Baik, semua mata telah tertuju kepada (Name), tadi (Name) ingin mengecek kondisi ice creamnya dan malah tergiur untuk memakannya, dan aksi itu terlihat oleh Aizawa sensei.

"H-Ha'i sensei" (Name) menunduk meremas roknya menahan malu saat semua arah pandangan teman-teman menuju kearahnya.

"Ini lah latihan penyelamatan!! Jadilah hero yang di butuhkan semua orang, dimana ia selalu sigap dalam banjir atau bencana yang lain." Suara lantang, wajah datar khas nya masih tertera, (Name) terheran dengan tak sadar bahwa dirinya 11-12 dengan wali kelasnya itu.

"La-katihan kali ini... sepertinya sulit.. yaa?" Lirih Kaminari di angguki oleh ashido.

"Ayolah bodoh! pekerjaan pahlawan memang seperti ini kan? aku saja sampai berdebar!" Kirishima menepuk bahu Kaminari sesuai ucapannya saat ini Kirishima sedang sangat berdebar. (Name) kembali menyaksikan interaksi itu.

'Hidup sebagai NPC lagi' dirinya tidak sadar telah menjadi main character di funfict ini. Penulis kecewa.

"Ini semua tergantung apakah kalian memakai kostum kalian atau tidak, beberapa kostum kalian mungkin tidak cocok dengan tugas kali ini" Dinding kelas berbunyi lalu dengan sekejam mengeluarkan rak yang di isi kostum kostum pahlawan mereka. "Area latihannya lumayan jauh jadi kita akan naik bus menuju kesana. Itu saja, cepat bersiap-siap!" Aizawa sensei meninggalkan kelas. Para murid pun mulai mengambil kostum mereka dan pergi menuju ruang ganti.



"Deku mengapa kau memakai baju olahraga?" Uraraka bertanya kepada Midoriya yang jalan beriringan dengannya.

"Kostum ku sobek sejak latihan pertempuran waktu itu.. tapi saat ini sedang di perbaiki oleh perusahaan pendukung, jadi tinggal ku tunggu" Jelas Midoriya.
"Agar semuanya bisa duduk rapi di dalam bus, mohon bentuk dua barisan sesuai monor absensi kalian!" Pandangan murid lain kini menuju ketua kelas Iida yang bersuara dengan lantang. "Iida sedang semangat ya" (Name) menyeletuk, yang di angguki oleh Uraraka dan Midoriya didekatnya.

Semua mulai berbaris, dan masuk satu persatu sesuai barisan dan pasangan duduk mereka, (Name) berbaris dengan sendiri karena jumlah murid kelas A yang ganjil ini. (Name) pun masuk paling akhir bersama ketua kelas dan Aizawa sensei. Melihat yang ternyata bangku bus tidak seperti apa yang dibayangkan oleh ketua kelas, (Name) hanya bisa tertawa pelan didalam hati.


"Quirk mu itu mengingatkan ku pada All Might!" Tsuyu berceletuk membuat sebagian atau mungkin seluruh perhatian tertuju kepada Tsuyu yang berucap kepada Midoriya.

"B-b-begitukan? Haha, tapi quirk ku tidak-"

"Tunggu dulu Asui! All Might tidak pernah terluka, disitulah bedanya!" Kirishima menyela ucapan Midoriya yang tergagap itu.

Mendengar pembicaraan masalah Quirk itu, Yaomomo yang berada di sebelah (Name) menoleh. "Bagaimana menurut mu (Name)-chan?" Yaomomo membuka pembicaraan. Beberapa saat menunggu tidak ada balasan dari lawan yang diajak bicara.

"(Name)-cha.." Yaomomo menggoyangkan pelan bahu (Name) membuat kepala (Name) oleng dan bersandar miring kepada bahu Yaomomo. "Gadis ini sangat suka tidur ya.." Monolog Yaomomo sambil membenarkan posisi tidur (Name) yang tidak mengenakan.




Pra kata writer

Hollaa.. hehehehehehehehehe, LAMA BANGET YA? (malah nanya) maaf banget aku punya banyak jadwal kegiatan, sampai terlalu ga ada energi buat semangat nulis, apa tulisan ku ada perubahan? :) maaf ya sekali lagi membuat riders imut menunggu kelanjutannya. MANA AKU INGKAR JANJI LAGI HUFT!! ga lagi-lagi membuat janji. Kalian kalau lupa alurnya boleh reread bab sebelum-sebelumnya yaa! 

See You!! jangan lupa tinggalkan jejaknya riders

Senin, 7 Oktober 2024

OXYGIRL • [BNHA X READER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang