WMA | 09

837 66 24
                                    

⚠️ Warning 18+
(skip aja part ini kalo kurang nyaman, soalnya lumayan panjang adegannya)

1800 kata, kalo gak VOTE aku ngambek 😤 wordsnya aku dikitin 😱


________________________________

And then he kiss me, again!

.
.
.

Di dalam mobil, Serena duduk di belakang dengan mata yang terpejam. Ia sengaja karena Elena yang duduk di sampingnya itu sedari tadi mengomelinya, membuat kepalanya tambah pusing.

Hingga akhirnya tak terasa sampai sudah di pekarangan rumahnya, namun Serena masih betah memejamkan matanya. Sepertinya kali ini ia benar-benar ketiduran.

"Ren? Woyy bangunn, udah sampe," Elena mencoba membangunkan Serena namun Serena hanya menggeliat kecil kemudian kembali tidur.

"Nggak usah dibangunin Len, biar Serena gue yang angkat." kata Deon mencegah Elena yang ingin membangunkan Serena lagi.

Elena pun menyerah membangunkan Serena dan membairkan Deon yang mengurusnya.

Deon turun dari mobilnya dan beralih ke kursi belakang, dengan hati-hati ia mengangkat tubuh Serena dan menutup kembali pintu mobilnya menggunakan kaki.

"Bentar, lo jangan masuk dulu. Gue pastiin dulu nyokap bokap gue udah tidur. Bisa repot kalo mereka tau Serena pulang kaya gini." cegat Elena sebelum ia membuka pintu rumahnya.

Pukul 02.00 dini hari, seharusnya orang tua mereka sudah tidur. Apalagi hari ini cukup melelahkan untuk mereka karena selepas bekerja mereka harus menyiapkan jamuan untuk Deon dan orang tuanya yang akan berkunjung ke sana, membicarakan soal pernikahan anak mereka.

Elena pun awalnya ingin langsung istirahat setelah orang tua Deon berpamitan pulang. Namun saat ia milhat postingan salah satu teman Serena yang menunjukkan mereka sedang clubbing, membuat Elena khawatir.

Elena pun meminta tolong Deon untuk mencari alasan agar orang tuanya membolehkannya keluar.

Dengan alasan berkas yang tertinggal, Deon meminta izin pada orang tua Elena agar Elena diperbolehkan menemaninya, sekalian ada yang ia ingin bicarakan dengan Elena.

Deon dan Elena sudah bertunangan selama lima tahun, dan Deon itu sangat sopan dan bertanggung jawab, makanya orang tua Elena selalu percaya padanya.

Jadi jika mereka pulang dengan menenteng Serena yang telah izin menginap di rumah temannya tapi malah tiba-tiba pulang jam dua pagi, sambil memakai pakaian ani-ani jaksel serta tubuhnya yang sangat tercium jelas aroma alkoholnya, bisa-bisa orang tuanya pingsan.

Apa lagi papi-nya saat melihat putri bungsu kesayangannya itu jadi seperti ini, Javis bisa-bisa kena serangan jantung.

Pintu pun dibuka dengan hati-hati, Elena masuk untuk melihat situasi rumahnya. Deon pun ikut memantau dari depan pintu yang sedikit terbuka itu, namun tiba-tiba ia merasakan sebuah gigitan di daerah dadanya.

Deon sampai meringis kesakitan, namun ia tahan.

Ternyata Serena yang menggigitnya.

"Lo pikir lo siapa? Seenaknya muncul di mimpi gue!" gerutu Serena yang bergumam seperti orang mabuk.

Serena memang minum. Tapi ia tidak mabuk, kan?

Apa Serena sedang mimpi? Mimpi melihat Deon, padahal memang sedang melihat Deon?

Deon menatap Serena yang juga menatapnya dengan tatapan sayunya. Mata Serena menerjap-nerjap sampai akhirnya ia menutup matanya lagi.

Serena tiba-tiba mengalungkan tangannya di leher Deon, kemudian menyembunyikan wajahnya di dada cowok itu.

WE MEET AGAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang