Chapter 18

17 3 0
                                    


Haechan menatap kesal pada boss nya atau sebut saja suaminya yang tidak tau dirinya.

Ya bagaimana lagi dia yang menjadi bahwa sudah dibuat kelelahan apalagi ia masih terbilang baru dan sudah di berikan setumpuk kertas yang tidak tau harus ia kerjakan dari mana saja.

Haechan berpikir lebih baik ia menjadi seorang idol saja dari pada harus kerja di perusahaan besar milik suami nya yang sangat membuat darah nya mendidih.

Hari mulai malam dan Haechan Baru saja merebahkan tubuhnya di atas sofa di apartemen nya.

Tubuhnya cukup lelah dengan semua kertas putih itu apalagi ucapan suaminya yang cukup membuat nya mendekus kesal .

“ bagaimana bisa saya menerima mu yang bodoh dan lelet ini sial, andai ada pilihan sudah ku usir sedari kamu melamar untuk saja kamu pilihan Jaemin kalau tidak saya pasti siapa perusahaan yang kamu datangi tidak akan menerima mu."

Sial apa apa suami itu Cih menyebalkan sekali untuk saja ia sedang dalam membuat rencana kalo tidak sudah habis ia ocehan.

Mark memasuki rumahnya dengan datar hari ini hari yang cukup melelahkan karena sekertaris baru yang harus ia disiplin kan lagi.

Untung saja dia di pilih oleh Jaemin dan sangat membutuhkan pekerjaan kalo tidak sudah akan ia depak jauh jauh dari perusahaan nya.

Saat asik memijat pelipisnya Mark mendengar suara yang cukup membuat nya tenang.

“ Daddy.. .. harus coba kue buatan Chenle ini." Chenle menyodorkan satu piring kue kering untuk ayahnya.

Mark mengambil nya dan mencoba satu potong kue kering buatan anak nya.

“ bagaimana rasanya Daddy..?" Tanyanya.

“ enak tapi terlalu manis buat Daddy." Jawab Mark dengan jujur.

Chenle  mendekus ayahnya sungguh keterlaluan dimana mana nama nya kue akan manis , baiklah ayahnya ini tidak terlalu menyukai makanan manis dan itu sudah menjadi kebiasaan ayahnya.

“ baiklah nanti lele akan minta resep kue asin pada Buna Nana agar Daddy makan kue yang rasanya tidak manis."

Mark dibuat terkekeh oleh ucapan anak nya itu untung sayang.

" Terserah kamu . .. oh iya Daddy akan membawa mu kekantor nanti."

" Tidak mau Daddy yang ada  Chenle akan mendengar ocehan tak jelas dari para karyawan Daddy itu."

Oh ayolah Chenle sudah satu bulan tidak mengunjungi perusahaan ayahnya karena alasan para penjilat visual.

“ tenang saja sudah ada sekertaris Daddy yang menanganinya dan kamu harus wajib ikut."

“ baiklah.." ucapnya lesu jika ayah nya sudah berkata itu sudahlah Chenle tidak bisa mengelak lagi yang ada bisa gawat nanti untuk kedepannya.

Chenle memasuki kamarnya mungkin mengistirahatkan tubuh . Namun saat ia ingin merebahkan tubuhnya di atas ranjang ia melihat satu kotak berukuran sedang berada di atas meja belajar nya.

Chenle mengambil kotak itu yang cukup berat namun tidak membuat ia kesusahan sekalipun.

Chenle membaca tulisan yang berada di atas kotak itu ia membaca dengan senyum mengambang di sudut bibirnya.

untuk Jung Chenle ku tersayang_ baby dolphin kesayangan Daddy lion rour..."_ Mark Jung.🐯

Chenle menahan tawa saat membaca tulisan yang ayah berikan padanya. Cukup kaku untuk ucapan kasih sayang.

Ia membuka satu persatu kotak itu terdapat banyak sekali kotak kecil didalam dan kotak berukuran sedang.

Ia membuka satu kotak berukuran sedang betapa terkejutnya ia mendapatkan sebuah satu buah iPad keluar terbaru. Iah ia  baru ingat jika iPad nya sudah rusak karena tidak sengaja terbanting oleh nya .

Setelah itu ia membuka satu kotak berukuran yang cukup besar saat ia membuka nya betapa ia terkejut satu baut set alat game itulah impian sedari ia SMP dan kini impian telah tercapai.

Ah ia akan akan mengucapkan terima kasih pada ayah namun tidak sekarang karena ia tahu bahwa ayahnya sudah lelah mungkin besok saja.

Dan tugas ia sekarang adalah membersihkan kontak kotak yang ia buka tadi .dan memasang semua alat game nya.

To be continued...

Daddy' My Family (MarkhyuckLe)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang