Chapter 19

23 4 1
                                    


Chenle memasuki perusahaan ayahnya dengan sebuah kotak kue kering yang ia buat .

Hitung hitung ucapan terima kasih pada ayahnya karena sudah membeli barang impian nya.

Semua karyawan yang melihat Chenle memasuki tempat kerja ayahnya hanya menundukkan kepalanya. karena mereka tidak ingin kejadian waktu itu terulang lagi.

“ nona apakah Daddy ada dia ruangan nya." Tanya Chenle pada salah satu karyawan di situ.

“ taun Jung ada di ruangannya tuan Chenle." Jawabannya.

“ oh oke aku akan kesana terimakasih atas informasinya."  Ucapnya.

Chenle memasuki lift menuju ruangan sang ayah.
Lift itu terbuka Chenle sedikit bersenandung tidak lupa ia juga menyapa karyawan lama yang sedari awal ramah dengan nya.

Pintu ruangan ayahnya ia buka dengan pelan terlihat sang ayah sedang bertekun dengan laptopnya ah ia juga melihat seorang pria dewasa yang sedang membaca dokumen nya.

“ selamat siang Daddy..." Ucap Chenle pada sang ayah.

Mark yang sedang berkutik dengan laptopnya pun melihat kearah sumber suara.

“ sayang tumben ke sini." Ucap Mark pada sang anak .

Chenle tersenyum lalu memeluk sang ayah tidak lupa mencium pipi sang ayah.

“ terima kasih untuk hadiah nya Chenle suka dengan hadiah yang Daddy beri dan ini Chenle bawakan kue kering untuk Daddy." Chenle menyodorkan sekotak kue kering pada sang ayah.

Mark menerima dengan penuh senang ah anaknya tumbuh dengan sangat baik dan mampu berterima kasih pada seseorang yang sudah memberi kan sesuatu untuk nya.

Haechan yang sedari tadi melihat harmonisasi antara ayah dan anak itu merasa bahagia, lebih tepatnya pada kedua bagaimana suaminya yang mendidik anaknya dengan tulus dan kasih sayang dan anaknya tumbuh dengan kesopanan dan bahagia.

Ia merasa sungguh tidak berguna untuk mereka berdua di saat ia terbaring tak berdaya sedang kedua kesayangan sedang menjalani hidup penuh perjuangan.

Haechan mengusap kedua matanya saat air matanya mulai jatuh ia tidak ingin mereka melihat nya.

“ ah sayang kenalkan dia sekertaris baru Daddy namanya Na Haechi." Rujuknya pada Haechan yang sedari tadi hanya melihat mereka berdua.

“ hello taun muda saya Na Haechi sekertaris tuan Jung." Haechan memberikan tangannya pada Chenle dan terlihat raut berpikir pada anak itu.

Chenle memandang intes pada sekertaris ayahnya, wajah sungguh membuat Chenle merasa de Javu ia teringat pada wajah ibunya namun satu hal yang membuyarkan nya nama dan marga berada dengan ibu ah mungkin hanya kebetulan mirip saja.

Tidak mungkin ibunya bisa berjalan dan sehat seperti itu dan apa tadi ia berasal dari Jepang dan ibunya adalah seorang idol bukan seorang pekerja kantoran.

“ ah iya aku Jung Chenle anak semata wayangnya Daddy Mark Jung salam kenal taun Haechi." Chenle menjabat tangan Haechan dengan senyum.

Entahlah ia begitu menyukainya meskipun baru melihatnya dan tidak ada kata penjilat tersirat dalam wajah untuk menggoda dan Chenle pikir Haechan adalah orang yang tepat untuk menjadi sekertaris ayahnya.

“ senang berkenalan dengan taun muda " ucapan nya.

Haechan tersenyum melihat wajah manis anak,dulu ia hanya melihat sebagai anak manis berusia 4  tahunan dan sekarang anak manis sudah tumbuh menjadi remaja yang begitu manis dan sangat penuh dengan kasih sayang.

Sekali lagi Haechan merasa gagal menjadi orang tua ia tidak bisa melihat tumbuh kembang sang anak karena masa lalu nya yang membuat ia harus terbaring tak berdaya di ranjang nya.

Ia harus kuat ia akan menjadikan rencana ini sebagai memperbaiki hubungan nya pada kedua orang kesayangan nya.


To be continued...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Daddy' My Family (MarkhyuckLe)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang