Setelah selesai mengangkat telepon, Fana melihat Raka membisik kan sesuatu dan mata Hazel berkaca kaca setelah itu Raka pun pergi. Ia pun menghampiri Hazel yang duduk di sofa dan bertanya.
"Zel, Lo tadi ngomong apa sama Kak Raka?" Tanya Fana.
"Nggak, bukan apa apa kok, " ucap Hazel. "Jangan boong lu" ucap Fana. " Iya, Fana gw ga papa. Tenang aja" Ucap Hazel sambil tersenyum. "Yaudah kalo nggak papa" ucap Fana.
Tiba tiba Dava menghampiri Fana dan menyodorkan hp nya. "Tulis nomor Lo" ucap Dava. "Ha?" Ucap Fana yang masih ngelag. "Dia minta nomor Lo, Fana. " Ucap Hazel. "O-oh iya, iya" ucap Fana kemudian mengambil Hp Dava dan menulis nomor hp nya. "nih" ucap Fana memberikan Hp nya. "Thanks ya" ucap Dava kemudian pergi. Setelah Dava pergi. Wajah Fana memerah dan mulai senyum senyum sendiri. " Nah, gila Lo. Senyum senyum sendiri" ucap Hazel saat melihat tingkah aneh Fana. "Yaudah sihh" ucap Fana salting. Hazel hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan sahabat nya itu.
•
•
•
•
•
"Hazel, hazel, Dava ngechat gw!" Ucap Fana heboh. "Apa sih Fan. Gw panggilin orang nya nih, Dav.." Ucap Hazel yang terpotong karena mulut nya di tutup oleh tangan Fana. "Plis gangan gw malu bangett." Ucap Fana.
"Ih! Tangan lu bau parfum nyengat banget! Pusing gw!" Protes Hazel.
Tiba tiba hp Hazel berbunyi menandakan satu notifikasi masuk. Hazel pun melihat Hp nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah untuk Hazellea
Teen FictionKisah dari seorang gadis bernama Hazellea Agneira Pradipta. Gadis yang memiliki trauma Medusa karena ulah ayah nya. yang mencari "rumah" yang membuat nya merasa nyaman dan aman. Hingga ia menemukan sosok Lelaki yang memiliki kehidupan yang sangat be...