Tentang Fana

1 0 0
                                    

Arfana Nandita. Pasti jika mendengar nama itu kalian terbesit gadis yang selalu ceria dan bahagia. Namun kali ini, pada bab ini khusus untuk menceritakan tangis Fana di balik senyum dan tawa nya.

Arfana Nandita, anak terakhir dari 3 bersaudara. Ia memiliki 2 kakak laki laki. Hidup nya sempurna di mata semua orang yang belum jauh mengenal sosok Fana. Kakak² dan ayah yang baik  dan perhatian, kecukupan dalam segi materi dan anak yang selalu mendapat nilai bagus pada setiap mata pelajaran. Namun, sayang sekali sosok Arfana harus kehilangan sosok ibu nya sejak ia lahir. Jadi, mau tidak mau saat kakak kakak nya butuh seorang ibu untuk bercerita fana lah yang menemani mereka, yang mendengarkan cerita cerita mereka dan keluh kesah mereka. Namun, pada siapa Fana harus bercerita? Fana juga anak yang sangat membutuhkan sosok ibu dalam hidup nya.

Fana sering sekali menangis pada malam hari dan berharap ibu nya menemui nya di mimpinya malam itu. Wajar saja, Fana belum pernah melihat wajah cantik wanita hebat yang sudah merelakan nyawa nya hanya demi putri d
Kecil yang di kandung nya tetap hidup bahagia. Ia juga sering menulis surat untuk ibu nya yang ia tulis di sebuah buku usang yang di beri nama "cerita untuk ibu".

Malam ini setelah pulang, fana langsung mandi dan masuk kamar nya. Ia menulis di buku nya itu

"Untuk mama

Mama, apa kabar? Semoga bahagia ya disana. Mama, mama tau nggak? Hari ini Fana udah masuk SMA Fana udah dewasa maa, Fana juga punya banyak temen. Fana seneng banget, ma

Mama, mama sibuk nggak ya? Fana kangen banget sama mama. Mama boleh nggak Dateng ke mimpi Fana? Fana pingin cerita banyak hal ke mama. Tadi pagi bi Ina nggak masuk. Jadi Fana yang masak. Tapi, masakan Fana gosong ma, hehe. Fana pingin deh makan masakan mama. Pasti enak banget.

Mama, fana ngantuk banget Fana tidur dulu yaa. Good night mama, "

Gadis itu kemudian menutup buku nya dan mulai berbaring diatas kasur nya. Namun, saat hendak memejamkan mata. Tiba tiba seseorang masuk dan langsung ikut berbaring di kasur Fana. Dia adalah Aksa Kakak kedua Fana. "Bang? Ngapain ke kamar Fana?" Tanya Fana.
"Gw capek naa, pijitin gw dong." Ucap Aksa kemudian menunjuk baju nya. Fana pun sedikit menghela nafas. Ia pun memijat baju kakak nya itu sampai tertidur. Karena kasur nya di pakai oleh kakak nya, Fana pun mengambil bantal dan selimut dan tidur di sofa depan tv. Awal nya, ia ingin tidur di kamar kakak nya. Namun, Kamar kakak nya di kunci oleh Aksa dan Fana tidak tega membangunkan kakak nya karena sudah tertidur pulas dan terlihat sangat kecapean.

Saat Fana sudah tertidur pulas, tiba tiba ia terbatuk dengan dada yang sangat sesak dan sakit. Ia kemudian masuk ke kamar nya dan mengambil inhaler dan kembali ke depan tv

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rumah untuk Hazellea Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang