Hazel, Are you okay?

3 0 0
                                    

Waktu menunjukan pukul 17.00 hujan sudah berhenti dan Fana juga sudah di jemput oleh Abang nya tadi.
"Zel, ayo keburu malem" ucap Raka yang sudah berada di samping mobil nya dan melihat Hazel yang masih memakai sepatu nya. "sabar!" Ucap Hazel yang terburu buru. Karena terburu buru hazel pun tak mengikat tali nya. Ia pun berlari menuju Raka. Tiba tiba ia terjatuh karena tali sepatu nya. Namun, ia beruntung Raka yang berada di depan nya sigap menangkap nya. Dan terjadi eyes contact diantara mereka. "Makanya kalo ngiket sepatu yang bener" ucap Raka yang membuyar kan lamunan Hazel. Setelah itu Hazel segera berdiri  dan membujuk untuk mengikat spatu nya. Tiba tiba pundak nya di tahan oleh Raka dan Raka pun jongkok untuk mengikat tali sepatu nya.  Selesai mengikat tali sepatu hazel, Raka pun berdiri dan mengikat kan jaket nya di pinggang Hazel. "Rok Lo pendek. Kalo Lo bungkuk, keliatan." Ucap Raka sambil mengikat lengan jaket di pinggang Hazel. "Makasih ya" ucap Hazel.





Mereka pun pergi. Namun, bukan pulang ke kos kosan Hazel melainkan ke sebuah restoran yang berada di tepi danau. "Lo ngapain ngajak gw kesini?" Tanya Hazel saat Raka membelokan mobil nya ke arah parkiran resto. "Gw mau ajak Lo ngobrol." Ucap Raka sambil melepas sabuk pengaman nya. Saat Hazel hendak melepas sabuk pengaman milik nya, tiba tiba Raka mendekat dan melepaskan Sabuk pengaman Hazel. Jarak mereka cukup dekat dan Hazel dapat mencium aroma Parfum Raka yang menenangkan. "Lo nggak berubah ya dari dulu" Ucap Hazel terkekeh. "Gw nggak akan berubah sampai rasa yang ada di hati gw berubah, zel" batin Raka. "Dah, yuk keluar" ucap Raka tanpa menggubris ucapan Hazel tadi dan membukakan pintu untuk Hazel. "Silahkan tuan putri Hazel" ucap Raka yang membuat Hazel tersenyum malu.
Setelah itu, hazel pun keluar dan disusul oleh Raka.




Mereka memilih meja yang berada tepat di tepi danau. "Liat deh, cantik kan" ucap Raka sambil menunjuk mentari yang sudah mau terbenam dengan semburat jingga dan ungu yang indah serta burung burung yang hendak pulang setelah mencari makan. "Iya, cantik" ucap Hazel. "Lo kenapa? Baru ada masalah? Gw liat tadi Lo sedih banget. Kenapa?" Tanya Raka yang membuat air mata yang Ia tahan selama ini harus tumpah. Raka pun menggenggam erat tangan Hazel sambil menatap nya dengan tulus. "Zel, gw nggak tau lo kenapa. Dan gw tau lo belum bisa cerita sama gw tapi gw berharap, genggaman tangan gw ini, bisa bikin Lo tau kalo Lo nggak sendiri. Lo bisa cerita apapun ke gw. Gw siap terima itu." Ucap Raka. Tanpa pikir panjang lagi Hazel langsung memeluk Raka. Lelaki kedua setelah Raska yang mampu membuat Hazel merasa nyaman.  Setelah ia cukup tenang ia pun melepas pelukan nya. " Ka, wajar gak sih kalo gw ngerasa nggak nyaman sama ayah gw?" Tanya Hazel dengan sedikit sesenggukan. "Wajar. Lo wajar ngerasa nggak nyaman sama ayah Lo kalo ayah Lo emang bukan ayah yang baik. Tapi gw yakin kok zel om Reymond itu ayah yang baik." Ucap Raka yang membuat Hazel terkekeh. "Iya, gw tau zel. Gw nggak tau apa apa tentang ayah Lo. Tapi Lo harus tau selama ini dia udah berubah. Dia kangen sama putri kecil nya. Dia kangen setiap ayah lo pulang langsung di sambut sama anak cantik nya." Ucap Raka sambil mengeluarkan sebuah surat dari saku celana nya. Airmata hazel pun kambali bercucuran deras membasahi pipi merah itu. "Tapi ayah Jahat, Raka" ucap Hazel yang kini mulai emosi. Karna tau Hazel sedang di luar kendali, ia pun memeluk Hazel dan mencoba menenangkan nya.




Setelah makan malam itu, Hazel pun diantar kembali pulang ke kos kosan nya. Ia pun membuka surat dari ayah nya.

Untuk: Hazellea, putri ku.

Nak, kamu apa kabar disana? Semoga kamu baik baik saja ya. Nak, Kamu masih marah ya sama ayah? Ayah minta maaf ya ayah tau ayah salah. Tapi apa kamu bener bener nggak ada niatan buat berkunjung kerumah, sayang? Ayah kangen banget sama Hazel. Ayah minta maaf ya nak, ayah janji ayah nggak akan ngulangi perbuatan itu lagi. Ayah udah titipkan kamu ke Raka untuk menjaga mu diluar sana. Kamu jaga diri baik baik ya, putri kecil ayah...

Salam sayang

Ayah.

Rumah untuk Hazellea Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang