3

93 5 0
                                    

Di mansion keluarga kim kini tampak ramai karna maid dan para pekerja lainnya yang sedang melakukan pekerjaan nya. Dan tentu penghuni atau pemilik mansion itu pun terlihat di mansion, mereka tengah breakfast namun ada satu kursi yang kosong dari banyak nya kursi juga dari antara mereka.

Pov :

Di antara mereka menikmati makanan dengan hening hingga suara son yejin memecahkan keheningan itu.

" tidak kah kalian ingat sudah berapa lama kita seperti ini? Bukan kah terasa ada yang kurang? " ucap yejin dengan sendu.

Tentu itu mengalihkan perhatian mereka saat ini. "Apa yang kurang? Menurutku semua memang seperti ini eomma. Aku tidak mengerti maksud eomma" ucap jennie dan serius. Ia tidak mengerti apa yang di maksud eomma nya.

"Berhenti seolah-olah ada yang kurang yeobo kau tidak lihat jika ucapan mu membuat yang lain kebingungan? " hyunbin.

Son yejin terdiam mendengar ucapan hyun bin. Ntah dia harus bagaimana mengapa semua tidak ada yang mendengarkan nya saat ini.

Di suatu tempat terlihat gadis cantik bak dewi yunani kini tengah berdiri menatap pemandangan yang ia lihat dari tingginya tempat dia berpijak saat ini. Menelusuri setiap apa yang dia lihat melalui matanya yang tajam dan beberapa bayangan yang muncul dalam benaknya bahkan saat ia memejam kan mata, membuat nya menghela nafas berat. Ingin sekali berteriak sekencang yang diinginkan nya namun ia tidak bisa. Menatap nanar itu lah yang ia lakukan untuk berbagai hal yang ia jalani atau pikirkan.

Betapa ingin sekali dia menghapus semua bayangan yang hadir setiap hari, ingin sekali rasanya ia menghapus setiap hal yang selalu mengingatkan nya atau yang selalu hadir setiap pejaman matanya, untuk tidur pun ia masih dapat merasakannya. Lelah memang tapi dia tidak tau harus bagaimana untuk menghilangkannya.

"Mungkinkah semua yang bahagia itu karna mendapatkan keinginannya? Atau justru karna sesuai yang dia mau?" Ucap nya lirih

"Atau akankah mereka yang bahagia akan mendapatkan kesedihan?" Tambahnya lagi. Dia tidak tau apa yang dia rasakan saat ini. Tapi selalu yang dilakukan meratapi setiap apa yang dia rasakan dan lalui. Berjuang untuk dirinya, tetap berdiri untuk dirinya, dan kuat untuk dirinya serta tetap bangkit.

Apa yang aku dapat untuk semua ini, apa yang aku lakukan. Apakah itu cukup, senangkah bila seseorang mendengar tentangnya.

Sibuk memikirkan nya hingga ia merasa ngantuk menghampirinya, ia pun memutuskan untuk masuk dan memilih tidur.

Di kantor terdapat yeoja cantik, duduk tenang namun pikiran nya melayang jauh entah kemana. "Untuk apa memikirkan semua ini, seharusnya aku tak perlu sibuk berfikir yang membuat semua hancur" ucap nya lirih. Hingga ketukan dan suara pintu yang terbuka menyadarkan nya dari keheningan.

Ceklekk...

"Unnie..." suara itu menyambut nya dari luar.

"Eohh chaeng, kau kemari? Kenapa tak memberitahu ku?" Tanya nya.

"Bukan aku tak memberi tauh mu chu unnie tapi justru kau yang tak membalas pesan ku" ucap chaeng.

Dan ya yang masuk tadi adalah rose dan yang sedari tadi diam dalam ruangan nya dan sibuk dengan pemikirannya itu adalah jisoo. Mendengar itu jisoo hanya tersenyum pada chaeng yang seolah mengatakan maaf jika dia tidak merespon nya saat menghubunginya tadi. Dan chaeng pun tidak mempermasalahkannya dia menganggap jika sang unnie mungkin tengah dipusing kan dengan berbagai macam berkas perusahaannya.

"Duduklah chaeng dan apa kau sedang ingin sesuatu atau ada sesuatu hmm?" Tanya jisoo.

"Aniya aku hanya ingin menemui mu saja unnie" ucapnya. Hingga mereka kini asik dengan pembicaraan bahkan saling bercerita meski sedari tadi chaeng lah yang justru banyak cerita. Meski begitu jisoo sangat senang mendengarnya.

Di suatu koridor kini seseorang melangkah kan kaki nya menyusuri koridor itu untuk sampai ruangan nya. Namun langkah nya harus terhenti karna mendengar seseorang yang memanggilnya.

"Jennie...." ya yang di maksud adalah jennie gadis yang berjalan di koridor itu.

"Waee irene unnie?" Tanya jennie pada gadis yang tadi memanggilnya.

"Katakan pada apa alasan hari ini kau cancel beberapa jadwal mu? Aku mendengar dari beberapa rekan dokter" tanya irene.

Ya jennie adalah seorang dokter ternama bahkan ia di kenal sebagai dokter terbaik dalam beberapa tahun di mulai dari awal ia sebagai dokter. Dan tentu jennie berada di KIM HOSPITAL dimana itu milik keluarga nya tak lupa juga jennie lah sebagai pemilik dan penerus hospital tersebut. Dan irene tentu memiliki hubungan baik juga sangat dekat dengan para putri kim ini.

"Aku tidak memiliki alasan apapun itu unnie. Aku hanya sengaja untuk meng cancel nya" ucap jennie. Irene yang mendengarnya hanya mencibir nya yang tentu mendapatkan tatapan tajam dari jennie.

"Ckk kau ingin menipu ku jen, ayolah aku tau apa yang kau pikir saat ini. Kau merindukan nya?" Tanya irene yakin.

"Tidak lagi pula aku tak ingin memikirkannya unnie, karna aku tidak perlu melakukannya" ucap jennie tegas dan berlalu.

"Kau yakin jennie, jangan membuat dirimu menyesal nanti" teriak irene pada jennie yang berlalu meninggalkan nya. Meski begitu jennie masih dapat mendengarnya. Namun ego lebih besar yang jennie miliki.




















Udah dulu ya kalo ada yang kurang sorry. Jangan lupa komen dan vote dong hehehe.kira-kira siapa sih yang di maksud irene dan jisoo 🤔

MOMEN AND MEMORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang