Di salah satu ruangan kini seorang gadis sedang terdiam. Tatapannya terus menatap kearah luar yang memperlihatkan bagaimana keadaan di luar, dan saat ini ia terus teringat dengan ucapan seseorang yang terus berputar di kepalanya.
"Unnie aku tidak suka kalian dekat dengan nya" ucapan itu terus berputar sejak semalam. Mengingat itu membuat rose tidak mood melakukan apapun. Jujur ia tidak tau maksud dari kalimat itu apa.
"Aniyo chaeng mungkin tidak ada maksud apapun" batin chaeng lirih. Ya gadis itu chaeng ia mengingat kalimat yang di ucapkan oleh yerin dimana ia meminta untuknya dan para unnie menjahui lisa hal itu tentu membuat chaeng berfikir akan maksud nya.
"Unnie sedang apa?" Tanya jennie pada irene yang sedang terdiam di taman hospital kim. Mendengar suara jennie dan melihat nya yang saat ini duduk disampingnya justru membuat irene semakin merasa sedih. Jennie bertanya padanya kenapa tapi jika ia mengatakan alasan ia seperti itu tentu ia tidak akan mau mendengarkan nya.
"Hmmm... aniya aku hanya sedang berdiam saja" irene.
"Kau tidak terlihat hanya berdiam unnie justru yang ku lihat kau sedih" jelas jennie yang memang itu terlihat pada irene.
"Hanya memikirkan yeri jennie-ya" ucap irene lembut dengan senyumannya. Jennie yang mendengarnya tentu tidak percaya namun ia menganggukinnya saja karna mungkin irene belum bisa bercerita itu lah pikirnya.
Sempat terjadi keheningan antara mereka ber dua dengan pikiran mereka masing - masing, hingga irene memecahkan keheningan itu.
"Jen aku ingin berbicara tapi tolong jangan lebih dulu marah dan sebagainya" ucap irene serius. Mendengar itu jennie terlihat bingung akan ucapan irene namun ia menganggukinya. "Hmm jen serius aku ingin bertanya bagaimana perasaan mu melihat lisa lagi" ucap irene serius dan menatap jennie dengan serius. Sementara jennie yang mendengar itu menghela nafas terdengar tidak suka akan pertanyaan irene barusan. Memilih diam sampai akhirnya ia mencoba untuk menjawab nya.
"Aku tidak merasa apapun unnie jadi yah.... aku rasa biasa saja bahkan aku tidak terlalu memikirkan itu" ucap jennie seolah enggan.
"Kau yakin? Kau berubah sangat jennie. Tidak ingat dulu kau bahkan menyayanginya tapi kenapa hanya sebentar semua itu" ucap irene karna ia merasa kesal dengan jawaban jennie.
"Unnie jika kau ingin membahasnya ku rasa itu tidak perlu okee" ucap jennie yang beranjak dari duduk nya dan berlalu dengan irene yang menatap sendu nya.
"Aku tak ingin kau menyesal" batin irene lirih.
Kini di perusahaan jisoo sedang terduduk namun seseorang mengagetkannya.
"Jisoo-ya.." suara itu mengagetkannya.
"Wae.. kau mengagetkan ku nayeon" ucap jisoo yang baru saja masuk.
"Ckk... ayolah aku hanya ingin bertanya kau tau para militer akan ditugaskan ke perbatasan" ucap nayeon
"Lalu hubungan nya dengan ku apa?" Tanya jisoo kesal padanya. Mendengar itu tentu ia tak percaya akan jawaban jisoo barusan.
"Serius kau bertanya pada ku? Maksud ku lisa jisoo... aishh sunggu kau menyebalkan. Sudahlah" ucap nayeon kesal dan keluar meninggalkan jisoo yang terdiam setelah mendengarnya.
"Aniya dia pasti baik - baik saja. Aku tak perlu memikirkannya" ucap jisoo pelan. Dan melanjutkan pekerjaanya.
Di perusahan lain kini hyunbin berada diruangan nya dengan wajah yang sangat memerah terlihat amarahnya yang kini memenuhinya.
Plak. .
Plak...
Plak....
Plak.....
Suara tamparan bolak balik itu terdengar sebanyak empat kali. Tentu itu memberi tanda pada wajah atau kedua pipi gadis yang berada di hadapannya. Namun ia tetap terlihat biasa saja bahkan tidak meringis sedikit pun.
Tatapan tajam itu hyunbin berikan untuk gadis didepannya.
"Kau... seharusnya kau tetap disana tidak usah pulang kau tau karna mu semua berantakan , karna mu yerin menjadi kesal kau tau" ucap hyunbin penuh penekanan pada lisa.
"Kenapa kau sangat membela nya. Jika itu karna yang lalu kau... kau tidak seharusnya memperlakukan ku seperti ini" ucap lisa pelan namun datar. Karna ya gadis itu lisa yang hyunbin minta untuk datang ke perusahaan nya menemuinya namun tidak boleh ada satupun yang tau.
"Yah.. memang karna yang lalu lalisa dan ingat dia putri sahabatku" ucap hyunbin penuh penekanan. "Ingat jangan sedikit pun kau mendekat pada ke tiga putri ku" ucapnya tegas sambil menghempaskan wajah lisa yang tadi ia tekan hingga wajah itu menoleh kesamping karna dorongan yang kuat dari hyunbin.
Mendengar ucapan hyunbin membuat lisa terkekeh. Tentu ia tidak tau harus bagaimana menanggapinnya.
"Hmm bahkan aku tidak berniat mendekat pada putri mu... tidak sama sekali" ucap lisa datar dan dingin kemudian pergi meninggalkan ruangan itu dan berlalu dari perusahaan nya. Mendengar itu hyunbin mengepalkan tangannya dengan erat. Entahlah apa mau nya hyunbin yang pasti saat ini hanya dia yang tau.
Hari sudah malam keluarga kim kini terdengar ramai karna suara dari ketiga putri kim juga yerin yang berada di ruang santai mansion itu. Hingga suara langkah memecahkan suasana itu tentu membuat mereka menatap ke arah suara itu dan menampakan lisa yang masuk dengan baju cassual nya membuat mereka kembali mengalihkan tatapan mereka kembali namun satu orang mencoba menghentikan langkah lisa.
"Jika kau dari markas militer kenapa tidak memakai seragam mu" tanya rose penasaran. Ya yang bertanya adalah rose karna ia penasaran selama lisa disini ia tidak pernah terlihat memakai seragam nya. Membuat rose yang sangat penasaran itu bertanya. Tentu ia mencoba menghilangkan rasa gengsi atau pun ego nya yang tinggi.
Lisa yang mendapat pertanyaan itu menghentikan langkahnya namun ia sama sekali tidak menjawab ataupun menoleh nya.
Respon lisa tentu membuat jisoo maupun jennie marah akan respon itu.
Segini dulu ya thanks guys
Ada saran gak kalau aku buat cerita lain lagi kira-kira mau cerita kayak apa? Sekalian cerita ini tetap lanjut sekaligus nyiapin cerita lain.
Sebenarnya udah ada cerita lain tapi masih belum mau di publish aja.
Jangan lupa vote dan komen ya yuk ramein dong 😂🤣
KAMU SEDANG MEMBACA
MOMEN AND MEMORIES
Short StoryKisah 4 gadis yang berada di keluarga Kim. mereka sangat tersohor dan bagaiman kisah mereka.