6.

62 6 2
                                    

Pagi hari dengan udara segar kini lisa telah bersiap, berdiri di depan cermin menatap dirinya. Menghela nafas berat ketika mengingat bagaimana haraboji nya meminta nya untuk kembali ke mansion kim. Meski begitu lisa tetap memutuskan akan menempati tempat tinggal yang ia sudah cari kapan pun ia mau.

Karna waktu terus berjalan lisa memutuskan turun untuk segera pergi, melihat jika ia sudah rapi dengan pakain casual nya lisa melangkah buru-buru dan melupakan lift yang ada di mansion tapi tak hanya itu ia akan memilih menggunakan lift untuk bergerak. Mereka yang ada di meja makan pun menatap arah suara yang terdengar hingga melihat lisa sedang menuruni tangga.

"Kemarilah lisaya eomma telah memasakan mu makanan" ucap yejin. Mendengar itu lisa rasanya ingin sekali berlalu saja namun ia urungkan karna menatap mata yejin seakan memohon untuk ia ikut breakfast bersama dan ia pun segera duduk di antara yejin dan jisoo.

"Jika tidak ingin memakannya kau tak perlu memakannya" ucap jisoo tak suka dengan lisa seperti yang tidak menyukai makanan eomma nya lantaran terkesan tidak menikmati.

"Gwencana lisaya jangan dengarkan unnie mu makanlah sayang" ucap yejin sambil mengelus bahu lisa.

"Hmm gomawo.." ucap lisa yang mendapatkan anggukan dari eommanya.

"Kau menyukainya? Apakah rasanya enak hmm?" Tanya yejin. Mendengar itu lisapan pun hanya tersenyum tipis.

"Ah ya ini enak" ucap lisa dan tersenyum kecut dalam hati. "Bagaimana bisa aku meraskannya" batin lisa lirih.

Hingga tak lama dering ponsel nya berbunyi yejin yang mengerti pun memberi kode untuk lisa mengangkat nya meski tetap di meja makan.

"Yeobseo..." lisa

"Aku menunggu mu di markas li kau tidak lupa kan untuk hari ini?" Jelas bambam

"Ne aku segera" jawab lisa dan mengakhiri panggilan tersebut.

Lisa pun bangkit berdiri dan berpamit dengan mereka, membungkukan badan nya untuk berpamit. Namun saat baru melangkah ia harus terhenti karna ucapan seseorang.

"Bagaimana bisa kau pergi begitu saja? Kau tidak berniat berpamitan sepertinya, setidaknya pada imo yang sangat senang dengan mu" ucap yerin sinis. Lisa yang mendengarnya kini mengepalkan tangannya. Lihat lah bahkan ini hari pertamanya di mansion ini lagi tapi ia sudah di buat kesal.

Dan tanpa menjawab ia segera melangkah keluar mengabaikan semua tatapan mereka pada lisa. Tepat lisa membuka pintu mobilnya dan ingin masuk seseorang menahannya.

Plakk

Tamparan keras itu ia dapatkan dan membuat wajahnya menoleh kesamping karna tamparan itu, bahkan memberika jejak kebiruan. Menatap seseorang yang menamparkan kini ia bisa lihat siapa yang baru saja menamparnya. Melihat orang itu ia menghela nafas. Namun tidak pada seseorang yang menamparnya ia mengerutkan keningnya melihat lisa seolah biasa saja dengan tamparannya.

"Kau-  " ucap nya harus terpotong karna di potong oleh lisa.

"Gomawo jennie ssi" ucap lisa datar dan terkesan dingin. Hingga ia masuk kemobil dan segera berlalu begitu saja.

Tapi jennie hanya terdiam setelah mendapat respon dari lisa.

"Jen gwenchana hmmm" ucap jisoo mengelus punggung jennie. Dan tak lama rose dan yerin pun keluar untuk berangkat bersama dengan rose yang akan mengantarkan yerin ke agensinya.

Di markas militer kini lisa sedang sibuk bersama yang lainnya, melatih banyak nya calon yang akan menjadi tentara militer di korea selatan. Tak terasa waktu terus berjalan hingga menunjukan sore hari. Lisa menghentikan kegiatannya dan melihat sekitar yang sudah tak tampak siapapun lagi disitu.

"Kau melewati makan siang mu kan" tepuk seseorang pada bahunya.

"Eoh unnie kau disini?" Tanya nya.

"Hmm melihat mu disini dan yah aku mencari makanan untuk mu karna aku yakin kau akan melewatinya" ucap orang itu dan memperhatikan lisa yang mulai menyuapkan ke mulutnya.

"Gomawo krystal unnie" ucap lisa dan tersenyum tipis. Krystal yang mendengar nya pun menganggukan kepalnya. Ia tersenyum menatap lisa jelas dibalik dingin dan datar nya manusia di depannya ini sebenarnya masih memiliki kehangatan. Hanya saja ia selalu menutupinya.

"Kau akan ke Kim Hospital li?" Tanya krystal.

"Ne aku akan kesana menemui dokter lee dong wook, kau bersama ku saja jika ingin kembali ke sana" ucap lisa

"Kalau begitu aku akan bersama mu" jelas krystal. Ya dia memang menjadi dokter disana namun ia akan juga ditugas kan untuk para militer bertugas dan bergabung dengan para medis yang militer punya.

Kini lisa dan krystal pun tiba di Kim Hospital, begitu tiba di depan pintu masuk hospital krystal menghentikan langkahnya.

"Aku akan menemani lisaya" ucap krystal. Dan mendengar itu lisa pun menggelengkan kepalanya.

"Akan ku lakukan sendiri" ucap nya dan berlalu. Krystal hanya menghela nafas berat melihat lisa yang seperti itu tapi dia tidak ingin memaksanya saat ini.

Sementara di salah satu agensi kini rose sedang berada di salah satu studio dimana ia sedang melakukan rekaman untuk lagunya. Telah melakukan beberapa jam dia pun memutuskan untuk keluar dan meninggalkan perusahaan itu menuju perusahaan jisoo.

Tiba di perusahaan jisoo rose langsung masuk dan mendapati jisoo yang sedang fokus pada berkas perusahaannya. Menyadari kehadiran rose ia pun tersenyum dan menghampirinya yang sedang duduk disofa.

"Wae apa yang ingin kutanyakan?" Tanya jisoo pasalnya sebelum ke perusahaan jisoo rose beri kabar padanya yang akan menghampirinya untuk menanyakan sesuatu.

"Haa... ini tentang beberapa tahun silam unnie" ucap rose dengan serius.

Deg..

Deg..

Jelas itu membuat jisoo terdiam lantaran mereka tak pernah lagi membahas hal ini secara serius karna memang tidak ada yang ingin mengingat akan kejadian itu.

Tidak mendapatkan jawaban apapun dari jisoo sejak tadi karna jisoo hanya terdiam saja padahal ia sudah menunggunya sejak awal bertanya. Namun tidak satu pun jawaban yang ia harapkan keluar dari jisoo. Karna kesal ia pun berlalu begitu saja tanpa pamit. Melihat itu pun jisoo hanya diam dan menatap rose sendu lantaran ia pun bingung harus menjelaskan bagaimana karna ego mereka yang terlalu tinggi.



Di koridor itu kini irene berjalan dengan yeri yang ingin memasuki ruangan nya. Dan sesampainya ia langsung menyuruh yeri segera duduk dan menjawab pertanyaan nya.

"Katakan pada ku apakah benar yang ku dengar tadi yeri ah?" Tanya irene pada yeri.

"Unnie kau - " ucapanya terpotong oleh irene.

"Kau tidak perlu terlalu lama menjawab katakan saja yeri apa yang ku dengar tadi" ucap irene dengan memaksa yeri.

"Unnie stop... dan mengerti lah posisi ku, dan aku tidak bisa menjelaskan lebih jauh. Cukup yang kau tau selama ini. Tapi untuk yang saat ini aku tidak bisa menjelaskan lebih lagi" ucap yeri sendu pada irene, dan mendengar itu pun ia terdiam serta menatap yeri lama. "Mengerti lah unnie ku mohon karna tanpa dari ku pun kau akan tau darinya nanti" ucapab lirih itu jelas irene dengar dan membuat nya semakin penasaran bahkan di landa khawatir.

"Aku harus segera tau. Ku harap aku menemukan jawaban itu segera" batin irene lirih.




















Segitu dulu ya..

Kira-kira irene mau apa ya?

Jisoo juga bikin chaeng kesel aja.

Jangan lupa komen dan vote nya ya 😍

MOMEN AND MEMORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang