Dua Minggu sudah berlalu.....
Hubungan Shani dan Oniel bisa dibilang semakin dekat, tapi gak juga sih. Soalnya belum mengenal lebih banyak. Shani selalu memberikan Oniel bekal. Bahkan mereka juga sering saling mengirimkan pesan. Membahas hal random saja, dan bertanya-tanya. Oniel sering menanyakan keadaan kucing yang di bawa Shani waktu itu.
Kucing itu sekarang di adopsinya oleh Shani, karena keluarga korban yang mengalami kecelakaan tidak mau mengurus kucing itu lagi. Sehingga Shani memutuskan untuk mengadopsi kucing itu. Dan kucing nya dinamai "Coco", si kucing jantan. ( Btw kucing ku yang udah meninggal juga namanya Coco huhuhu kangen:)).
Sekarang Oniel sedang duduk di pinggir lapangan bersama Gita dan Kathrin. Mereka baru saja selesai kelas olahraga.
Ollan dan Christian yang sedang jamkos juga menghampiri Oniel, Kathrin dan Gita. Mereka duduk bersama di pinggir lapang. "Niel, dilihat-lihat makin dekat aja sama ci Shani." Ucap Gita.
"Hem, gue juga gak tau. Ngalir aja sih dekat sama ci Shani." Balas Oniel. Mereka sekarang memanggil Shani dengan 'ci shani' bukan 'kak shani'. Karena Fiony dan Chika yang sering memanggil Shani dengan sebutan ci.
"Gara-gara kecelakaan tunggal yang terjadi di sekolah kita kan Niel?." Tanya Kathrin.
"Hooh kek nya dari situ." Jawab Oniel.
"Udah ngobrolin apa aja?." Timpal Ollan.
"Masih bahas hal random aja sih." Jawab Oniel.
"Udah kenal orangtuanya?." Sahut Christian.
"Baru kenal papa nya. Tapi pertama dan terakhir kali ketemu pas waktu ada kecelakaan itu." Jawab lagi Oniel.
"Eh tunggu dulu, kok kalian kayak wartawan sih." Ucap Oniel.
"Hehehe kan kita kepo." Ujar Ollan diangguki Christian, Gita dan Kathrin. Oniel hanya memutar bola matanya dengan malas.
"Nanti sore kan kita uji coba ya sama sekolah lain." Ucap Kathrin.
"Hm, apalagi kita berlima main duluan." Timpal Christian.
"Gue sebenernya males. Bukan males main bolanya. Tapi barang bawaan gue banyak. Kita udah bawa seragam, terus seragam olahraga, dan jersey terus sepatu futsal. Berat cuyy." Keluh Oniel.
"Bener banget." Ucap Gita.
"Hanya bisa bilang, sabar dan semangat buat kalian bertiga." Ucap Christian diangguki Ollan.
"Dih bangsat." Cibir Kathrin.
"Mulut lo Kathrin." Tegur Gita sambil menampar pelan mulut Kathrin membuat yang lainnya tertawa. Kathrin hanya cemberut saja.
"Dasar bokem." Ujar Oniel.
Suasana kini menjadi sepi, mereka hanya menatap ke depan sambil merasakan angin menyentuh tubuh mereka. Rasanya sangat menyegarkan. Mata Oniel tertuju kepada pada Shani yang sedang berjalan di samping ketua PMR yaitu Gracio sambil mengobrol dan tertawa bersama.
"Anjir hati gue kok sakit ya." Batin Oniel.
Perasaan sakit hati bisa Oniel rasakan ketika Shani mengobrol dan tertawa bersama Gracio. Biasanya ia sangat menyukai tawa dan senyum Shani dan, membuat ia merasa tenang. Tapi kali ini beda, Oniel hanya merasa sesak pada dadanya.
"Gue mau main basket." Ucap Oniel lalu meninggalkan sahabat-sahabat nya menuju lapangan dan mengambil bola basket yang berada dekat ring basket.
"Mau ikutan gak?." Tanya Ollan.
"Enggak males." Jawab Gita dan Kathrin barengan.
"Buset sehati banget mbakk nya." Ujar Christian.
"Lo mau ikut gak Tian?." Tanya Ollan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love Her { ShaNiel } || On Going
Teen FictionShaniel nih guys, baca aja kalau penasaran hehee ⚠️ Cerita ini hanyalah sebuah fiksi ⚠️ ⚠️ Dilarang membawa cerita ini ke dunia nyata!!⚠️