Ceklek
Kathrin dan Gita membuka pintu kamar Oniel. Kathrin membelakkan matanya ketika, ia masuk kamar lalu dia berteriak.
"WOY, KALAU MAU MESUM KUNCI PINTUNYA ANJIR." Teriak kathrin.
"Gita tutup matanya." Lanjut nya. Gita mengangguk dengan polos dan menutup matanya, tapi kathrin malah menutup lagi mata Gita dengan tangannya. kathrin tidak menutup matanya sama sekali, ia hanya fokus menutup mata gita. (Kak Gita gue astaga, bisa-bisanya 😭🤣).
Teriakan kathrin membuat Oniel dan Shani tersentak dan menatap kathrin yang sedang menutupi mata Gita dengan tangan nya.
"Kathrin lo apa-apaan sih." Kesal Oniel.
"Lu berdua apa-apaan? Ciuman di kamar, mana gak di kunci lagi." Balas kathrin.
"Ciuman apaan sih anjing." Elak Oniel. Shani hanya menunduk malu saja mendengar kathrin berbicara seperti itu.
"Kathrin, gue udah bisa buka mata?." Tanya Gita dengan polosnya.
"Ah iya lupa." Ucap Kathrin sambil menurunkan tangannya yang tadi menutup mata Gita. Gita pun membuka matanya juga.
"Jelas-jelas posisi kalian kayak ciuman." Kekeuh kathrin.
"Kita enggak ciuman Kath. Ini salah paham." Ucap Shani.
Flashback
Shani dan Oniel sudah melaksanakan ritual mandinya. Mereka juga sudah memakai pakaiannya. Ketika Shani keluar kamar mandi, ia melihat Oniel yang sedang mengambil sebuah kardus di atas lemari.
Hachim....Hachim
Bahkan Oniel juga bersin-bersin akibat debu yang menempel pada kardus tersebut.
"Ahh atas lemari udah berdebu, jarang kebersihin." Gerutu Oniel.
"Kamu ngambil apa Oniel?." Tanya Shani. Oniel turun dari kursi gaming nya yang menjadi alas untuk mengambil kardus yang ada di atas lemari.
"Sepatu futsal gue. Ini udah lama, terakhir di pake pas kelas 8 SMP." Jawab Oniel sambil meniup debu yang berada di kardus yang berisi sepatu futsalnya.
"Mau dikemanain?." Tanya Shani.
"Mau di kasih ke anak tetangga, kek nya pas deh ukuran kaki nya sama sepatu ini. Sayang banget kalau di buang, masih bagus. Baru dipake sekali." Jawab Oniel membuat Shani ber-ohh ria saja.
Fyuhh
Oniel meniup lagi debu yang masih menempel di kardus sepatu nya. Tetapi, kali ini debu itu masuk ke mata nya membuat mata Oniel kelilipan.
"Aww, mata gue kelilipan." Ucap Oniel sambil menggosok-gosok matanya.
"Niel jangan di gosok gitu." Tegur Shani sambil menahan tangan Oniel.
"Perih ci." Mendengar itu Shani mengambil kardus yang berisikan sepatu futsal dan menyimpan nya di nakas. Ia menarik Oniel untuk duduk di pinggir ranjang.
Shani menangkup pipi Oniel. Lalu tangan kanan nya membuka mata Oniel yang kelilipan. Dan Shani meniup mata Oniel sambil masih menangkup sebelah pipi Oniel. Wajah mereka begitu sangat dekat.
Shani dengan pelan meniupi mata Oniel. "Gimana masih perih?." Tanya Shani.
"Masih ci." Balas Oniel.
Mendengar itu Shani pun kembali meniup mata Oniel. Namun, pintu kamar Oniel terbuka dan tiba-tiba kathrin berteriak.
Ceklek
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love Her { ShaNiel } || On Going
Teen FictionShaniel nih guys, baca aja kalau penasaran hehee ⚠️ Cerita ini hanyalah sebuah fiksi ⚠️ ⚠️ Dilarang membawa cerita ini ke dunia nyata!!⚠️