PROLOG

87 6 0
                                    

Cerita ini di angkat dari sebuah kisah nyata, bukan bentuk plagiasi maupun cerita halu. Jadi mohon bijak dalam berkomentar dan terima kasih sudah menjadi saksi bisu perjalanan cinta Zee dan Arga. Kisah ini di tulis sebagai bentuk pengakuan rindu terhadap Arga Arsenio Nararya. Nama tokoh telah di samarkan, juga beberapa adegan telah di poles. Namun kisah di dalamnya masih sama dan tidak berubah.

***


"Tolong kasih aku kesempatan kedua, Zee. Aku janji, akan perbaiki semuanya." Kalimat itu keluar dari bibir Arga, Zee menjauhkan ponsel dari telinganya berusaha mengatur ritme jantungnya yang tak beraturan.

Menarik napas dalam - dalam, berpikir sebelum akhirnya mengangguk dan menyetujui permintaan Arga.

"Aku cuma takut, kamu sama kaya yang lain. Pergi, ninggalin aku untuk selama-lamanya." Suara Zee terdengar lirih mengandung luka yang cukup perih.

"Aku janji, Zee. Aku nggak akan pernah ninggalin kamu lagi, aku akan selalu ada buat kamu. Jadi tempat bercerita dan juga tempat pulang disaat kamu lelah." Sahut Arga, Zee langsung tersenyum dan menutup panggilan kala itu.

Zee memejamkan matanya berulang kali, menghela napas kasar dan menatap kosong ke arah mawar di dalam bingkai yang telah menguning kering.

Lagi - lagi suara Arga masih memenuhi gendang telinganya, menari - nari di pikiran Zee yang kini memilih diam tanpa suara. Air matanya telah habis.

Arga aku lelah dengan semua ini, haruskah aku melupakanmu? Karna berharap kamu kembali adalah hal mustahil yang bisa terjadi. Batin Zee terdiam bisu ditemani tetesan air hujan yang berjatuhan di atas genteng.

Jikalau ada seseorang yang dapat melukiskan emosi seseorang, sudah pasti Zee adalah orang yang tepat mendapat penghargaan. Penghargaan sebagai seorang pengecut, yang sampai saat ini masih belum mau menghapus semua memori manis tentang Arga Arsenio Nararya.

Mungkin saat ini aku sedang kecewa, tapi aku tidak pernah menyesal di pertemukan dengan sosok sepertimu Arga Arsenio Nararya. Batin Zee tersenyum dengan mata yang di penuhin dengan air sebening kristal.

Hidupku telah hancur Arga, setelah kamu pergi. Banyak hal yang telah berubah, perlahan semua orang pergi. Tolong kembali Arga, tolong bawa kembali pelangi di mataku. Batin Zee memeluk dirinya sendiri dengan segala luka yang menyelimuti.

Tangkai Cinta Milikku (Andai aku bisa kembali)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang