008. Resmi Jadian?

12 1 1
                                    

Mungkin ada beberapa yang mengatakan dia tak pantas untukku, tapi jawabanku tetap sama "Dia adalah milikku, untukku dan hanya aku yang tepat untuknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mungkin ada beberapa yang mengatakan dia tak pantas untukku, tapi jawabanku tetap sama "Dia adalah milikku, untukku dan hanya aku yang tepat untuknya." ~Zee

🦋🦋🦋

Zee beruntung telah memiliki Arga untuk saat ini, meski hubungan mereka harus berjalan secara diam - diam. Tak ada satupun yang tau, hanya Karisa dan Tari yang sudah lebih dulu tahu tentang mereka.

Terlihat seperti rival di luar, namun Arga dan Zee diam - diam menjalin kasih tanpa mereka sadar. Cinta yang unik dan rumit, Arga tak pernah menyangka akan jatuh hati pada gadis seperti Zeva.

Layaknya pelangi yang mengisi kosongnya langit, Arga telah berhasil mengisi kekosongan di hati Zee.

Aku tidak lagi sendiri. Terima kasih Tuhan, kau telah hadirkan anugrah terindah di hidupku. Batin Zee tersenyum menggigit bibirnya saat Arga membuat mimik wajah lucu di jendela kaca yang ada di sebelahnya.

Pacarnya itu memang lucu, unik dan sedikit menyebalkan. Keduanya terlihat cuek, namun sebenarnya mereka saling mencintai.

"Jadi, kita resmi jadian nih?" tanya Arga pada Zee.

Zee mengangguk malu - malu, keduanya tampak canggung setelah hari itu. Masih sedikit tak percaya, bahwasanya setelah perdebatan yang tak ada habisnya bisa berakhir semanis ini.

Seperti kisah cinta dalam novel yang sering Zee baca, ia tak pernah menyangka hal itu dapat terjadi di hidupnya. Zee tak pernah berharap bisa jadi peran utama dalam cerita itu.

"Aku masih nggak percaya deh, kita bisa sama - sama." Ucap Zee lirih namun masih dapat di dengar oleh Arga, terkekeh pelan Arga tak berani menatap manik mata milik gadisnya.

"Gue juga masih nggak nyangka, cowok kaya gue bisa dapetin cewek secantik lo." Sahut Arga menoleh menatap wajah gadisnya yang kini sudah seperti kepiting rebus.

Getaran itu menjalar ke seluruh tubuh, berawal dari jantung yang berpacu tak kenal arah kini merasuk sampai ke tulang - tulang. Semua terasa dingin, perasaan aneh sama seperti saat pertama kali mereka bertemu.

Jemari Arga bergerak - gerak di meja, perlahan ia mulai menggenggam tangan Zee. Semakin dibuat gemas, Arga mengacak rambut gadisnya. Ini adalah momen yang tak akan pernah Arga lupakan, Zee adalah wanita terbaik baginya.

Alysa dan kedua antek - anteknya sedang berjalan menuju kelas, ada Fuji yang sibuk menata make up dan Rea yang sibuk bermain game dalam ponsel.

"Oh my god!" Alysa membuka matanya lebar - lebar, menyadari hanya ada Zee dan Arga di dalam kelas.

Rea masih sibuk dengan ponselnya tak peduli dengan reaksi yang dibuat kedua temannya, Fuji dan Alisa saling tatap kemudian mengalihkan pandang pada Rea. Senyum licik tampil sebagai pemanis, untuk Alysa si biang keladi.

"Kenapa pada liatin gue?" tanya Rea memasukkan ponselnya ke dalam saku.

Tak banyak bicara, Fuji langsung menunjuk ke arah Zee dan Arga. Alisa melipat tangannya di dada semakim melebarkan senyum, dengan segala akal yang bermunculan di dalam otaknya.

Tangkai Cinta Milikku (Andai aku bisa kembali)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang