01 hari pertama yang buruk

637 52 2
                                    

koreksi kalau ada typo 😉

naren pemuda itu mendapat kesialan dipagi harinya, pemuda itu mendudukkan dirinya dengan kasar di bangku miliknya lalu membuka ponsel dan mulai mengotak atik benda itu.

sampai ada seseorang yang duduk di sampingnya, naren menoleh sekilas lalu kembali acuh.

"kenapa lu?"

naren tidak menjawab pertanyaan yang terlontar dari temannya, menurutnya itu tidak penting.

pemuda yang mengajaknya berbicara mendengus lalu menatap ke layar ponselnya.

sedangkan disisi lain kini pemuda itu tengah kebingungan mencari ruangan kepala sekolah, ditambah lagi tadi bertemu dengan pemuda yang menurutnya menyebalkan.

Zoya berjalan dengan menghentakkan kakinya serta umpatan yang selalu keluar dari mulutnya.

"cih awas saja kalau bertemu lagi aku akan tonjok wajah itu"

"arrghh aku kesal! muka tembok itu apa dia selalu berjalan tanpa ekspresi seperti itu?! cih menyebalkan!"

dia terus berjalan dengan mulut yang tidak berhentinya menyerocos, sampai netranya menatap sesosok pemuda yang sedang berjalan ke arahnya.

dia berjalan cepat menghampiri pemuda itu lalu berdiri di depannya, "eum.. p-permisi apa a-aku boleh bertanya?" ucap Zoya canggung.

pemuda yang di ajak bicara terdiam sesaat membuat Zoya berpikir kalau pemuda itu merasa tidak nyaman dengan kehadirannya.

"ah maaf kalau menggangu.. k-kalau begitu a-aku permisi" ucap Zoya meminta maaf lalu melenggang.

sampai ada tangan yang meraih lengannya membuat dirinya menghentikan langkahnya.

"kenapa?" ucap Zoya memiringkan kepalanya.

"kenalin nama gua Dito, mau ke ruangan kepala sekolah kan? ayo gua antar" ucapnya sambil menggandeng lengan pemuda yang jauh lebih pendek darinya.

Zoya tersenyum lalu menganggukkan kepalanya antusias, Dito tersenyum gemas lalu dengan beraninya mengusak surai Zoya.

di perjalanan Dito tidak henti hentinya memberi Zoya pertanyaan membuat Zoya sedikit mendengus. bawel!

"kenapa lu bisa pindah?"

"tidak apa karena bunda sama ayah ingin pindah kesini saja, lagipula ibuku asli orang sini" ucap Zoya sambil tersenyum manis.

'cantik' batin Dito melihat senyuman di wajah Zoya.

dia mengalihkan pandangannya ke samping arah guna menyembunyikan rona merah pada pipinya.

Zoya menatap heran ke arah Dito, "kamu kenapa?" Dito menggeleng pelan, "g-gak gua gak apa apa" ucapnya.

sampai di depan ruang kepala sekolah Dito menyuruh Zoya untuk masuk ke dalam karena dirinya harus kembali ke kelas, Zoya mengangguk paham lalu tidak lupa dirinya berterima kasih dan masuk ke dalam.

"permisi pak"

terlihat seorang guru laki laki yang sudah tua sedang menatapnya.

"kamu Zoya bukan pindahan dari sekolah xx?"

"iya pak"

"ya sudah mari bapak antar ke kelas kamu"

"terima kasih" ucap Zoya sambil menunduk sopan.

guru itu berjalan di depan zoya, Zoya mengikuti guru itu di belakangnya.

sampai di depan kelas guru itu berpamitan kepada Zoya dan menyuruh anak itu untuk masuk kedalam. Zoya mengangguk saja lalu perlahan membuka pintunya.

G𝐚𝐥𝐚𝐤 || 𝐨𝐧𝐠𝐨𝐢𝐧𝐠 [mpreg]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang