Ada yang mulai penasaran? Cusss ...
Diharapkan bisa setiap hari update. Coba komen dong, siapa aja yang baca?
------------------------------------------------------
Dimulai dari rasa capek, mungkin semua orang juga sering merasakan hal ini. Tapi jelas alasan dari capek kita semua berbeda-beda. Termasuk gue. Menjadi agenda rutin setiap sore tuk berlari mengeliling GBK gue sedikit terengah setelah putaran ketiga berhasil gue lakuin. Dengan keringat yang menetes, gue ngejeda langkah ini sejenak. Sembari menatap ke sekeliling banyak muda mudi, bahkan anak kecil juga, melakukan olah raga seperti gue sekarang ini. Loker penitipan barang, serta tempat mandi, yang harganya buat rakyat dengan pemikiran mendang mending lebih memilih enggak mandi saat tahu harganya, slalu penuh, tetap aja jarang gue ketemu orang yang gue kenal.
Yeah, I know banget-banget, bagaimana pergaulan teman-teman di lingkungan gue, which is mereka kalau mau olah raga lebih mending bikin tempat gym sendiri di rumah, atau ke gym terkenal di daerah Senopati atau pondok Indah. Cuma yah enggak ada salahnya kok orang kaya raya lebih milih olah raga tanpa biaya, kayak gue ini.
Bukan. Bukan berarti gue kikir atau gimana, tapi emang rasa nikmat olah raga lari sore sambil menikmati matahari terbenam di tengah-tengah ibu kota, jauh lebih besar ketimbang lo datang ke tempat gym ataupun olah raga sendiri.
Kalau ada yang enggak percaya, dicoba aja dulu. Baru deh komen ke gue kalau emang kurang nikmat olah raga begini, biar nanti gue bisa tambahin kenyamanan tuk lari di GBK. Salah satunya fasilitas loker, dan penambahan tempat mandi supaya after olah raga kalian bisa healing lagi ke tempat lain bareng teman-teman.
Oke, back to topic, udah ngomong panjang lebar, bahkan sampai nunjukin ke sombongan gue buat tambahin fasilitas di GBK, masa iya gue belum kenalan sama kalian semua.
Gue, Nandaka Buana Wijaya. Semua orang panggil gue, pak Daka, atau secara umum dipanggil Daka. Menjadi seorang SIGMA, dalam bahasa gaul gen Alpha, gue berhasil memimpin sebuah Perusahaan yang bergerak dalam bidang mesin sport car di Jakarta. Untuk mencapai posisi ini sebenarnya bisa saja gue dapatin dalam satu kedipan mata. Hanya saja gue enggak mau dapat kesuksesan dengan cara instan begitu. Sekalipun gue keturunan sendok emas, alias kekayaan bokap nyokap gue enggak akan habis sampai keturunan ke 10, gue tetap berusaha menjalani bisnis dari awal. Untuk perkara sukses atau enggaknya, semua bisa dipikirkan belakangan. Yang terpenting usaha gigih dari gue, seorang anak Tunggal yang lahir di ibukota.
Lalu, setelah hampir 5 tahun gue jalani bisnis ini, ternyata kesuksesannya malah nambahin pundi-pundi kekayaan bokap nyokap gue. Yang sebelumnya kekayaan mereka enggak akan habis sampai keturunan ke 10. Sekarang malah nambah 2kali lipatnya.
Kelihatan gampang banget emang, namun tetap aja rasanya susah sewaktu pertama kali dijalani.
---------------------------------------
Semoga yang baca enjoy yaa..
Ini kisah ringan kok. Lebih banyak lawaknya, dari pada jelousnya wkakakaka
KAMU SEDANG MEMBACA
Roomies
General FictionNandaka Buana Wijaya, atau Daka, adalah pria 27 tahun yang tampak punya segalanya-karier gemilang di bisnis mesin mobil mewah dan apartemen super eksklusif di jantung ibukota. Tapi di balik kesuksesan itu, ada ruang kosong yang tak terisi. Di tengah...