enjoy reading and don't forget to
vote & comment!benar, lain sungchan lain shotaro.
sejak beberapa hari yang lalu, nafsu makan shotaro bertambah. bertambahnya itu dalam hal yang tidak normal bagi anggota keluarganya. renjun yang biasanya cuek akan seberapa banyak saudaranya makan saja sampai dibuat berkali-kali berisik soal shotaro yang terlalu banyak makan.
dan anehnya lagi, shotaro sama sekali tidak peduli atas keributan yang renjun timbulkan akibat dirinya. itu bukan shotaro sekali.
adik bungsu mereka itu biasanya akan langsung merasa tidak enak dan berkali-kali minta maaf bila ada keributan yang dia timbulkan. dan biasanya juga shotaro itu harus dipaksa makan oleh ayah terlebih dahulu baru mau makan.
tapi beberapa hari ini adik mereka itu berbeda. wajahnya yang biasanya selalu tersenyum itu kini banyak cemberutnya. dia akan marah jika bunda ataupun kakak-kakaknya melarangnya untuk membeli sesuatu yang ia inginkan.
ya gimana ga dilarang, orang dia maunya beli sepatu bayi. buat apa coba?
"taro." panggil nana takut-takut dari ambang pintu. kakaknya yang 5 menit lebih cepat keluar dari perut bunda itu menyembunyikan setengah badannya dibalik dinding dan hanya memunculkan kepalanya saja. "kamu dipanggil ayah."
shotaro tidak menyahut, tapi tak urung memenuhi panggilan sang ayah. ia beranjak bangun dari kasurnya dan meninggalkan ponselnya yang masih menyala dan dapat dilihat oleh nana.
layar ponsel shotaro menampilkan laman utama dari aplikasi belanja online yang berwarna orange. tapi anehnya, rasa-rasanya isi dari rekomendasi tokonya itu toko sepatu semua, sepatu bayi.
shotaro serius soal ingin beli sepatu bayi. dan baik nana maupun yang lainnya sama sekali tidak tahu mengapa shotaro tiba-tiba ingin sepatu bayi.
dan bertambah lagi satu hal aneh tentang shotaro.
jika salah satu dari mereka ada yang berkata kamu dipanggil ayah, maka sudah pasti itu karena mereka melakukan suatu kesalahan. ya memang ayah tidak akan memarahi mereka dengan membentak atau semacamnya, tapi tetap saja, mereka akan ketakutan. apalagi shotaro dan nana. mereka adalah dua anak ayah yang paling takut apabila sudah begitu meskipun tahu ayah tidak akan membentak.
tapi kali ini shotaro biasa saja, bahkan terkesan angkuh saat duduk didepan yuta, sang ayah. ia sama sekali tidak terlihat takut seperti biasanya. punggung yang bersandar pada sofa, tangan yang ia lipat didepan dada dan kaki yang ia silangkan didepan yuta. tak lupa wajah angkuhnya yang menatap ke arah lain, tidak ke arah yuta.
renjun meringis saat dejun mencubit pahanya karena gemas akan kelakuan shotaro yang tidak seperti biasanya. siapa sangka adik bungsu mereka yang kalo apa-apa takut kini terlihat seolah sedang menantang sang ayah. nana juga sudah bersembunyi dibalik dejun, takut kalau tiba-tiba sang ayah marah.
bagi mereka, ayah yang marah dengan diam saja sudah terlihat mengerikan. apalagi kalau ayah marah sampai membentak, aduh tamat sudah riwayat mereka karena serangan jantung.
"taro," panggil ayah pelan. intonasinya tegas, tapi sama sekali tidak terdengar mengintimidasi. atau tepatnya, yuta tidak ingin terdengar seperti sedang mengintimidasi. "duduknya yang bener."
shotaro berdecak malas, tapi tak urung juga menuruti keinginan sang ayah. bersikap angkuh begini adalah rasa unjuk diri shotaro bahwa ia tengah merajuk karena tidak diizinkan membeli sepatu bayi.
KAMU SEDANG MEMBACA
complicated ft. sungtaro
Conto[mpreg] [bxb] [romance] taro fell first, but sungchan fell harder.