asvota,....mungkin bagi kalian hanya judul yang di ambil dengan asal, walau memang benar begitu, maka dari itu aku mengubahnya menjadi love Obsession.
**
setelah sesi tanya jawab itu entah bagaimana menjadi peperangan di antara vera dan selena yang saling beradu perkataan pedas nan sinis, vian yang menganggap itu tidak terlalu penting diam diam keluar dari sana dan disinilah dia berada, di belakang mansion yang ia lihat pagi tadi dari balkon kamarnya, jika di lihat dari dekat bunga bunga ini tampak sangat indah, aku tidak bisa menjabarkan bagaimana keindahan itu karena terkadang kalimat bisa menipu.
vian berjalan pelan menikmati suasa yang tentram, beruntung mansion yang besar bagai istana itu menempatkan ruang keluarga di tengah tengah sehingga tak mungkin suara perdebatan mereka terdengar kan.
vian duduk tenang di gazebo yang terletak di tengah tengah taman mawar merah itu... ahh mawar merah.
sedangkan untuk mereka... hahh, setelah beberapa saat Arion Zeovin anak kedua dari reinhard Zeovin ber celetuk ria bertanya tentang dimana perginya vian, dan tentu saja itu membuat seluruh keluarga besar panik dan menyuruh seluruh pekerja mencarinya.
"vian tidak mungkin jauh dari sini, cari di belakang mansion vian suka dengan mawar seharusnya dia berada di sana" Diana Zeovin istri dari Aditama Zeovin
tak perlu banyak waktu lagi mereka berjalan dengan cepat menuju kebelakang mansion untuk mencari keberadaan vian.
kalian berlebihan, dan berlebihan itu tidaklah baik.
sesampainya di sana mereka bisa melihat vian yang tampak damai menutup matanya, bersandar di kursi gazebo seolah olah para peri ingin membuatnya tampak sangat indah, bagai ratu peri yang tertidur dan angin yang menerbangkan helai an rambutnya yang sedikit panjang, sosok vian sukses maksudnya berhasil membuat mereka terhipnotis sesaat memandang vian dari kejauhan, entah bagaimana, dari relung hati mereka seolah olah vian tidak bisa mereka gapai, tidak bisa mereka miliki ataupun yang lain nya.
"aku saja" George Zeovin ayah vian(tolong bagi yang ingat atau mungkin tau jika aku pernah menyebutkan nama baj- maksudnya nama ayah vian tolong kasi tau ya aku lupa) mencegah william yng hendak menghampiri vian, mereka tak mungkin kan berjalan beramai ramai menuju tempat vian apalagi gazebo yang hanya bisa di isi 5 orang dewasa itu tentu mereka akan merusak taman kesayangan vian, mereka menunggu dengan sabar sampai Georgie membawa kembali vian.
George berjalan menghampiri vian, yang George tau dari vian adalah vian nya yang manis cantik dan sangat menyukai mawar, vian pernah memberikan setangkai mawar tanpa tangkai untuk di pasangkan di jas nya agar selaras dengan tema warna baju keluarganya bahkan mawar itu masih tersimpan apik di ruang harta dengan di awetkan dan di jaga dengan baik, ya itu sudah 10 tahun yang lalu sampai saat kejadian itu membuat jiwa putra tersayangnya berkelana entah kemana.
George berhenti tepat di samping vian, ia merasa harus berhati hati untuk menggendong vian, ia merasa tergores sedikit tubuh vian ia bisa merasa vian akan hancur saat itu juga.
berlebihan
George menggendong vian dengan hati hati berbalik menuju mereka yang menunggu dengan tenang.
'ya putra ku sudah kembali permataku sudah kembali'
bagi klian permata itu hanya ungkapan seberapa penting, mahal dan berartinya sosok yang di sebut permata itu kan? pada kenyataan nya vian lebih dari itu, dia dunia mereka dia porosnya dan dia adalah sumber kehidupan.
"bawa vian ke kamar saja" ucap vera yang di setujui semua
baiklah itu tidak perlu di sebutkan bagaimana mereka berjalan dan menuju kamar vian, oh aku menyebutkan nya.
"kita keluar" diana memerintah, kamar itu hampir penuh dengan manusia manusia titan yang menatap vian sedari mereka menuju kamar vian dan menidurkan nya di kasur.
aku pikir dialog dari pihak ke 3 tidak terlalu di perlukan apalagi dengan vian yang tampaknya menjalani hidup sangat sangat lurus dan berusaha tak terikat terlalu jauh,...ini sulit.
hari menjelang sore dengan vian yang tertidur bagai putri tidur yang menunggu pangeran untuk mengecupnya, yah itu tidak juga karena vian terbangun sendiri dengan merasa bingung bukan kah dia tidur di gazebo kenapa sekarang berada di kamar? tak mungkin kan dia memiliki kebiasaan tidur sembari berjalan.
'aku malas berpikir jadi biarlah'
vian melakukan ritual bersih bersih yang biasanya kalian tidak lakukan jika sudah mandi di pagi hari dan sorenya kalian tidak mandi, oke itu tidak penting.
vian sudah selesai dengan setelan yang membalutnya dengan indah, kemeja coklat muda? dan celana senada(coksu) yang membuatnya tampak hangat, aku ingat vian memiliki rambut yang panjang sepundak kan? atau itu dari novel ku yang lain ya? uh aku lupa.
vian berjalan menuju balkon jika di liat lagi di sana terdapat kursi dan meja kecil yang terdapat buku yang keliatan nya tentang psikologi, mungkin vian 'asli' ingin jadi psikolog terpikirkan juga dengan gaji psikolog mungkin karena itu.
vian duduk di kursi sembari melihat pemandangan hutan yang tampak nya tidak terlalu suram pikrinya begitu karena vian belum pernah masuk ke hutan, vian membaca buku yang terdapat di meja kecil itu, vian bosan, jika itu di paris mungkin dia akan mengajar anak anak dan menyirami kebun nya jika disini apa yang bisa dia lakukan?, semua pekerjaan sudah di kerjakan oleh pelayan mansion.
tak terasa matahari sudah terbenam dan tergantikan dengan bulan yang tampak bersinar lebih cerah dari biasanya, malam itu tampak lebih terang, vian lupa untuk menyalakan lampu kamarnya atau mungkin karena dia terlalu fokus membaca bukunya.
ceklek...
vera membuka kamar vian, ia melihat kamar yang gelap dan hanya cahaya rembulan yang menembus dari arah balkon, dirinya boleh tenang tapi tidak dengan batinnya yang takut jika vian kabur lagi.
vera mendekat ke arah pintu balkon yang terbuka, dan pada akhirnya ia bisa bernafas lega mengetahui vian yang sedang membaca buku tanpa terganggu dengan dunia luar.
vera masih enggan mengganggu vian dia diam memperhatikan vian yang tempak sangat indah dengan bulan yang menyorot kepadanya seolah dialah karakter utamanya.
ini sudah malam dan sudah waktunya makan malam vera tak ingin vian sakit perut karena terlambat makan.
"sayang" panggil lembut vera
vian menoleh melihat sosok vera yang tersenyum lembut kepadanya
"ayo ke bawah sudah waktunya makan malam sayang" ucap vera sembari mengelus pipi lembut vian dengan sayang
"iya" vian tak menolak dia meletakkan bukunya dan berjalan bersama vera yang menggandeng tangan nya tentu beda dengan apa yang di lakukan William, ah tinggi vian bahkan lebih pendek dari ibunya.
sepertinya dia tidak di berikan makan yang cukup makanya pendek, tingginya 169 dan keluarganya titan, ini tidak adil bukan.
makan malam kala itu terlihat berbeda suasana dengan tadi pagi, vian tidak terlalu peduli tapi terkadang insting nya yang memperhatikan.
apa bedanya coba..
vote ya, tolong jangan jadi gosth reader.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Obsession
Teen Fictionbercerita tentang vian Zeovin, putra bungsu teracuhkan dari keluarga Zeovin, dan seperti keterangan tersebut, vian selalu berusaha mencari perhatian keluarganya dan mungkin karena dirinya yang lahir dengan harapan sebagai perempuan tidak di anggap k...