7

1K 82 1
                                    


Elios berjalan dengan tenang menyusuri lorong yang menyorot langsung ke belakang mansion Zeovin.

suasana kala itu terlihat mendung, mungkin karena bulan yang memasuki musim penghujan, membuat cuaca terkesan dingin dan suram.

elios hendak kembali setelah menidurkan adiknya di kamar tamu, namun langkahnya berubah arah, dia merasa penasaran dengan rupa sosok pujaan hatinya, vian yang sudah lama tidak ia jumpai.

jika itu dulu, vian akan dengan sangat manis memanggilnya kakak, dengan wajah imut dan tubuh kecil pendeknya, menghampirinya dan memanggilnya manja dengan bahasa bayinya.

itu kenangan yang tidak akan pernah elios lupakan.

musim hujan membuat bunga mawar milik vian menjadi lebih gelap pada kelopak merahnya, membuat mereka tampak seperti bunga yang memancarkan kesan elegan dan siap untuk menyerang dengan duri yang tajam dan menusuk.

elios berjalan menuju tempat vian berada dengan tenang, ia dapat melihat veronica yang memandang vian dengan tatapan yang sulit di jelaskan.

seolah menyadari keberadaan orang lain di tempat itu, veronica menoleh memandang siapa yang berani menganggu waktunya bersama kakak tercintanya.

"apa yang kau lakukan disini" ucap Veronica dingin, auranya menguar memberikan tanda ketidak sukaan kehadiran sosok yang berada di hadapan nya.

elios mendengus lirih, memandang remeh Veronica.

"kau tidak ada hak melarangku berada di sini" elios berucap tenang, tidak terbawa dengan suasana yang terlihat mencekam.

"vian hanya milikku dan akan selamanya begitu" Veronica menekan kalimatnya, seolah vian hanya miliknya seorang.

mereka beradu tatapan tajam dan dingin, aura dominan mereka menguar mendominasi.

"kau tidak bisa memilikinya, karena kami" elios menjeda ucapan nya, mengambil tangan vian yang tengah tertidur dengan damai dan mengecup punggung tangan itu pelan.

"ditakdirkan untuk bersama" lanjutnya sembari memandang tajam Veronica, tatapan lembut dan tenang kini tergantikan dengan mata pemburu yang bisa mencabik apapun yang menjadi mangsanya.

**

waktu berganti menjadi malam dengan keluarga, lengkap Zeovin yang berada di meja makan.

suasana yang biasa di rasakan vian kini terlihat lebih suram dari biasanya, dan yang menciptakan nya adalah Veronica.

entah apa yang terjadi dengan anak itu, yang vian tau dia tertidur yang tadinya berada di taman mawar milikknya berpindah tempat di kamarnya, dan vian enggan untuk memikirkan hal itu, dia pikir jika ia memiliki kebiasaan tidur sembari berjalan, hanya itu.

dan malam telah berganti pagi.

vian bangun seperti biasa, mandi dan sarapan dan di lanjut bersantai di taman mawar dengan buku, teh dan camilan.

kehidupan vian tampak sangat membosankan, vian dilarang keluar dan tidak memiliki kebebasan untuk pergi keluar dari mansion.

vian rasa, dia seperti tahanan yang terpenjara di sangkar emas.

vian menutup buku yang cukup tebal dengan sampul merah maron, vian memandang jauh taman mawar merah, mata yang seolah olah dia memiliki banyak beban yang sangat berat, pada kenyataan nya vian hanya bosan dengan kehidupan barunya yang terus menerus berulang begitu setiap harinya.

apa yang bisa di katakan vian jika ia ingin kebebasan?, bahkan saat mengatakan dia ingin jalan jalan di dekat mansion saja seluruh keluarganya berekasi berlebihan..

Love Obsession Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang