mengakhiri hubungan

32 6 0
                                    

ANNYEONG YOROBUN💜

HAPPY READING✨

"Apa seokjin benar-benar pergi?" tanya sunghoon yang duduk di sebuah caffe dengan suga di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa seokjin benar-benar pergi?" tanya sunghoon yang duduk di sebuah caffe dengan suga di depannya.

"Ya, dia pergi semalam" jawab suga menyandarkan tubuhnya.

"Lalu bagaimana kalau dia benar-benar pergi bukan untuk urusan pekerjaan, melainkan untuk menyusun sebuah rencana?"

"Aku tidak peduli. Yang terpenting adikku sudah aman sekarang"

"Memangnya, apa yang sudah kau lakukan?"

"Bisa dikatakan, aku mengasingkan adikku ke tempat yang aku yakin seokjin tidak akan pernah tau ada tempat itu"

Sunghoon membulatkan matanya lebar. Sahabatnya ini benar-benar selalu diluar dugaan. "Kau sudah memikirkan resikonya?"

Suga menggeleng. "Sekarang yang terpenting adalah keselamatannya"

"Lalu bagaimana dengannya?" tanya sunghoon lagi.

"Maksudmu yeonjun?"

Sunghoon mengangguk, sedangkan suga lanjut bicara. "Dia masih saja belum mau membuka suara. Aku bingung harus melakukan apa agar dia mau bicara"

"Kau sudah memperkenalkan dirimu?"

Suga mengerutkan dahinya. "Memperkenalkan diri? Untuk apa?" tanya nya kebingungan.

"Ck, sudah kuduga!!"

"Pantas saja yeonjun enggan berbicara denganmu. Setelah kau yang tiba-tiba menculiknya lalu sekarang menyekapnya, tentu saja dia menolak berbicara denganmu"

Hari semakin siang. Suga akhirnya kembali kerumah. Lebih tepatnya, rumah dimana yeonjun disekap. "Aku min suga. Putra pertama appa"

Suga memasuki salah satu kamar, tempat dimana tawanannya disekap. "Aku tau itu!"

"Jadi kau sudah mengenaliku? Lalu kenapa baru sekarang kau mau berbicara!!" tidak bisa berbohong, suga sudah hampir ingin sekali marah. Namun masih bisa dirinya kontrol.

"Appa bukanlah orang jahat!! Appa bukan mafia"

Yeonjun terus berbicara. "Appa bukanlah pembunuh, tetapi appa lah yang dibunuh!!" dengan kepala menunduk, kedua matanya mulai berkaca-kaca.

Suga yang masih berdiri di depan pintu ingin sekali mendekat, namun ia masih ragu. "Aku tau itu. Dan tujuanku melakukan semua ini, untuk meluruskan kesalah pahaman yang menimpa appa!!"

"Katakan, apa yang terjadi pada malam itu. Kau satu-satunya saksi!!"

"Waktu itu aku masih sangat kecil, sama sepertimu. Apa kau akan mempercayaiku?" perlahan kepalanya terangkat, kedua manik hitamnya menatap ke arah mata suga.

MIANHAE!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang