8 Meet Old Friend

17 8 1
                                    

Senin pagi ...

Seperti biasa Lia pergi ke sekolah bersama dengan Yuli teman dekatnya, Yuli menjemput Lia dengan motor nya, karena Lia tidak bisa naik motor dan Papanya tidak bisa mengantarkan dia ke sekolah.

Jarak dari rumahnya ke tempat kendaraan umum agak jauh sehingga Yuli yang datang menjemput Lia lagipula rumah Yuli dan Lia hanya berbeda gang saja.

Hari Senin ini mereka seperti biasa mengikuti kegiatan upacara di sekolah mereka, setelah upacara selesai, lalu dilanjutkan dengan
Pelajaran Agama.

Hari itu semuanya berjalan dengan baik sampai Yuli mengantarkan Lia ke depan gang, Lia akan berjalan menuju rumahnya yang terletak di ujung gang itu.

Ketika dia sedang berjalan dengan langkah gontai, tiba-tiba ada seseo0rang yang memanggilnya dari jauh.

"Lia ... Lia ..."
suara itu semakin jelas.

Lia menghentikan langkahnya sejenak dan menoleh ke belakang. Dilihatnya ada cowok sedang duduk di atas jok motor, memakai seragam SMA, hitam manis dan keren.

Lia berpikir sepertinya dia mengenal cowok itu.

'Kayaknya gua kenal cowok itu, siapa ya?'

Kala Lia terdiam di tempatnya berdiri, tiba-tiba orang itu mendekat ke arahnya dengan tatapan yang tidak biasa.

"Hai Li, gua Evan sepupunya Rika masih ingat gak?"tanyanya sembari tersenyum tipis.

"Oh ... Evan? Ya, saya masih ingat, ngomong-ngomong kamu darimana? Kok lewat sini?" tanya Lia penasaran.

Lalu Evan menjawab,"Tadi saya dari rumah teman, habis mengantar dia pulang. Kebetulan dia gak bawa motor ke sekolah. Oya, kamu di sini ngapain? Rumah kamu di dekat sini?"

"Iya, rumah saya di dekat sini, masuk lewat gang itu," jawab Lia sembari menunjuk ke arah gang.

"Saya antar kamu ya, boleh? Saya ingin tau rumah kamu," balas Evan, dia tersenyum lagi.

Lia mengangguk dan membalas senyum Evan. "Boleh,"

"Okay," kata Evan, lalu Evan mengantar Lia pulang ke rumahnya dan mengobrol sebentar di teras.

"Jadi rumah kamu di sini? Kamu sekarang sekolah di mana, Li?"

"Saya sekolah di Bintang Dharma," jawab Lia.

"Hmm, Bintang Dharma. By the way udah dua tahun kita gak ketemu, kapan-kapan saya jemput kamu di sekolah, ya," tawar Evan tulus.

"Jangan ... jangan jemput saya, soalnya saya biasa pulang sekolah bareng teman." Lia menolak.

"Enggak apa-apa kali saya jemput kamu," ujar Evan, dia tersenyum lebar.

"Ok deh, gak masalah kalo kamu mau jemput saya," sahut Liana.

"Ya udah, nanti sore saya telepon kamu. Nomor telepon rumah kamu berapa?" Evan bertanya sambil mengeluarkan bolpen dari saku seragamnya.

Lia mau tidak mau memberi tahu nomor telepon rumahnya ke Evan. Pertemuan yang kedua kalinya dengan Evan setelah Liana sekolah di tempat yang berbeda dengan cowok manis itu.

🍸🍸🍸

Cinta Lama Belum KelarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang