Like the most

6 3 0
                                    

"Mengingat seseorang yang sangat kita sayangi pergi untuk selamanya, adalah hal yang paling Tidak mengenakan. Sebab banyak sekali memori yang terkenang sewaktu mereka masih hidup"

- Gilbert Clive Weasley

÷ DG ÷

sekali kali izin tidak masuk sekolah tidak apa apa kan? Selama ini aku selalu masuk dan jarang izin" batinnya dalam hati

"Oh ya. Kelasmu sudah di rolling? Kau sudah naik kelas ke kelas akhir kan?"

"Iya, Tapi kelasnya belum di rolling, besok"

Dahiahi  Clive berkerut "memangnya besok tanggal berapa?"

"Selasa, 3 september"

Memang sy dah menjadi kebiasaan Utopia yang mengadakan kenaikan kelas setiap bulanseptember dalam satu tahun

"Begitu ya" Clive mangut mangut mendengar itu, setelahnya pemuda berkisar 20 tahunan itu bangkit dari tempat duduknya "Sudah ya, kakak pergi ke kamar dahulu. Untuk ulang tahun mu kakak beri tau lagi nanti, jangan tidur larut malam" ucap Clive sembari menutup pintu kamar Lone

Lone menatapnya dengan senyuman tipis yanh tersungging di bibirnya, sudah lama sekali ia dan kakak laki lakinya itu tidak jalan jalan bersama semenjak mereka hanya tinggal berdua. Mengingat orang tua....

Tatapan Lone mengarah pada sebuah bingkai foto yang terletak di atas meja belajarnya, sebuah foto yang mana ada sepasang suami istri juga kedua anak laki laki. Semuanya tersenyum ceria

Senyuman sendu terpasang di wajah pemuda tuli itu. Ya, kedua orangtua ia dan Clive sudah lama meninggal

Sudah lama sekali..

Semenjak itu, ia dan Clive jarang sekali berbicara satu sama lain. Sebab keduanya sibuk dengan urusan masing masing

Clive yang sibuk bekerja setelah lulus dari sekolah menengah atas Utopia. Ia selalu pulang malam dan ada di rumah saat hari libur saja

Sedangkan Lone sibuk sekolah dari pagi sampai sore, itupun dia akan pulang larut malam jika tampil menyanyi di salah satu kafe. Terkadang juga sepulang tampil ia memilih menginap di kosan Ward dan jarang pulang jika dia di panggil tampil lagi

Kedua kakak beradik itu sedikit canggung saat berbicara berdua, terasa agak asing menurut mereka masing masing. Padahal dulu sekali ia dan Clive selalu bersama sama saat dalam hal apapun

Belakangan ini Lone perhatikan, kakak sulungnya itu berusaha berbincang dengannya sepatah dua kata dalam sehari dan setiap malam selalu mengetuk pintu kamar Lone untuk memastikan ia sudah tidur atau belum

Juga saat Lone menginap di kosan tempat tinggal Ward, Clive mengirim beberapa pesan seperti pulang kapan? Atau sudah makan malam?

Sesaat Lone pulang larut malam akibat tampil di kafe juga begitu, terkadang kakak laki lakinya itu memasak makan malam untuknya jika ia belum makan. Sembari berbincang mengenai kegiatan yang Lone lakukan hari ini dan Clive juga beberapa kali memberinya nasihat

Tidak seperti dahulu saat Clive baru saja bekerja , mereka jarang sekali berbincang. Jangankan berbincang, berpas pasan di rumah kata beberapa hari sekali

Sebab saat itu Clive selalu mendapatkan pelajaraan yang lembur dan baru akan pulang saat dini hari, sedangkan Lone sedang dalam masa naik daun. Di panggil banuak kafe dalam sehari untuk tampil bernyanyi bersama Leonard dan Ward

"Baguslah, hubunganku dengan kakak tidak se asing dulu lagi" monolognya dalam hati sambil tersenyum tipis

Tangannya terulur mengotak atik ponselnya fan menekan salah satu lagu di ponselnya

Charlie Puth - See you again

I'll tell you about when i see you again

"Aku akan bercerita padamu saat aku bertemu denganmu lagi" lirihnya, perlahan pemuda itu memejamkan matanya bersamaan dengan satu tetes air mata yang turun ke pipinya

Hanya ada hening di kamar pemuda yang akrab di panggil Lone itu

÷ DG ÷

apa ada seorang pemuda yang kamu sukai akhir akhir ini?" Tanya Eugene sembarimemakan es krim nya

Kini kakak beradik itu berada di sebuah taman yang tidak jauh dari pasar malam tadi

Rain yangmendengar pertanyaan dari Eugene menatap kakaknya terkejut. Kenapa tiba tiba sekali bertanya seperti itu? Pikirnya

"S- "A-apa kak?"

"Kayaknya gak kakak ulang juga kamu udah denger" ucapnya yang membuat Rain mendenguskecil

Mata gadis itu melirik lirik ke atas guna mencari jawaban "eum... gak tau betul sih ka"

Sejenak Eugene menatap Rain yang membuat gadis itu kebingungan "hm.. di liat dari ekspresi mu saat jawab pertanyaan kakak tadi, kayaknya kamu emang sedang suka sama seorang pemuda, tapi kamu selalu ragu atau menyangkalnya kalau kamu suka padanya"

Rain menatap tidak suka "apa sih kak?"

Eugene mengangkat kedua bahunya acuh "terserah kamu sih mau kasih tau kakak atau enggak, itu kan privasi dan hak mu" pemuda itu menghentikan ucapannya sejenak

"Kakak beri tau ya, kalau kamu menyukai seorang pemuda. Jangan menyukainya karena suatu alasan atau beberapa alasan. Tapi.. sukailah dia tanpa alasan, juga pastikan kalau pemuda yang kamu sukai itu adalah pemuda yang bisa menjaga dirimu atau berusaha untuk selalu menjaga mu. Bukan yang selalu membuatmu sakit hati dan mendapatkan sakit fisik darinya, karena hakikat jatuh cintastsu menyukai seseorang itu adalah untuk membuat seseorang merasa bahagia dan aman. Bukannya malah merasa tersakiti dan terancam, kamu paham kan maksud kakak?"

"P-paham" Rain mengangguk ragu, lalu tatapannya menatap Eugene yang tengah sibuk menghabiskan es krim nya "berarti... Kakak ijinin aku buat suka sama seseorang?"

Eugene mengangguk tanpa ragu "Tentu saja. Kenapa tidak? Di usia remaja seperti mi memang lagi masa masa nya menyukai seseorang bukan? Asalkan menyukainya membuat kamu merasa senang, bahagia dan semangat dalam menjalani hidup. Juga jangan berlebihan dalam menyukainya, kamu perempuan. Harga dirimu lebih tinggi di banding laki laki"

Rain mengangguk angguk " Apa hubungannya dengan menyukai membuat semangat dalam menjalani hidup?" Gadis itu menatap bingung pada Eugene

Membuat Eugene tersenyum penuh arti "Kamu tidak tau aja, kalau kebanyakan remha sepertimu jika sedang menyukai seseorang pasti akan membuat mereka semangat dalam menjalani suatu hal di dalam hidup ini"

"Benarkah?"

"Begitulah" Eugene mengangkat kedua bahunya acuh "nanti kamu juga akan tau dan akam merasakannya" jawabnya yang membuat Rain mendengus malas

"Tapi.. bagaimana jika seseorang yang kita sukai itu menyukai seseorang yang lain?"

"Tergantung, dia terang terangan atau tidak? Jika kamu sudah menyatakan perasaan pada seseorang yang kamu sukai. Tetapi beberapa hari kemudian atau bebetapa saat kemudian dia dengan jelas menunjukan gelagat kalau dia menyukai seseorang yang lain atau mengatakan padamu kalau dia menyukai seseorang yang lain. Maka secara tidak langsung, dia mengatakan kalau dia tidak menyukaimu"

"Kalau dia melakukan salah satu dari dua hal itu, apa yang harus aku lakukan kak?"

Antara berhenti menyukainya atau tetap menyukainya, terserah kamu sih. Karena dia tidak balik menyukai mu itu bukan salahnya. Dis mempunyai hak untuk menyukai seseorang yang ia sukai tanpa paksaan"

Rain terdiam, melihat itu Eugene kembali berkata "Tapi, kalau kamu tetap menyukainya setelah dia melakukan salah satu dari hal tadi. Kamu harus siap dengan rada cemburu yang kamu alami, kalau saran kakak sih. Kamu harus berhenti menyukainya jika dia melakukan hal tadi"

Dear Galaxy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang