Di hukum

9 3 2
                                    

"Tidak apa apa hasilnya tidak memuaskan, yang penting kau mau dan sudah berusaha, karena tidak ada usaha yang instan dan mudah"

- Rufus Howard

÷ DG ÷

Di kamar yang sepi dan hening ini, lantunan lagu memenuhi kamar

Katy Perry- Uncoditionaly

Entah. Akhir akhir ini gadis itu senang mendengar dan menyimak setiap barisan liriknya

Pikirannya teringat, pemuda yang kini menjadi teman sebangkunya

"Lone ya..?" Beberapa bayangan saat dia berpapasan dengan pemuda itu, dulu memang sering tapi pemuda itu terlihat acuh tak acuh saat jika melihatnya

Saat Mereka duduk bersebelahan di kantin karena Rain yang tidak mendapat tempat duduk

Lone yang bernyanyi di atas panggung saat class meeting setiap tahun

Dan sekarang mereka menjadi teman sebangku. Rain sungguh tidak menyangka hal itu,malam ini insomnia yang ia derita kambuh dan ia baru bisa tidur saat dini hari

÷ DG ÷

A02.00

Ceklek

Ketiga pemuda dengan langkah gontai dan wajah yang  lesu kelelahan. Mereka baru saja sampai di kosan Ward sepulang dari kafe mereka tampil tadi

Sang penghuni kos langsung saja menggelar tikar di ruang tamu, sudah menjadi kebiasaannya tidur bersama sama di ruang tamu saat kedua temannya itu menginap di sini
Ketiganya merebahkan diri, mereka terdiam dengan pikirannya masing masing

"Lone, cita cita lo mau jadi apa?" Tanya Ward

"Penyanyi"

Ward menggangguk "bagus, gue dukung cita cita  lo"

"Kalau cita cita gue mau jadi pengusaha, Ward" celetuk Leonard

"Gue nanya Lone doang"

"Cih"
Leonard berdecih "emang cita cita lo mau jadi apa?"

"Horang kaya. AHAHAHAHA"

"Aneh, orang kaya pengen jadi orang kaya" Ward menatap tidak suka pada Leonard

Tidak lama keduanya terdiam karena sudah tertidur,Þ berbeda dengan Lone yang belum juga tidur dengan pikiran yang sibuk. Matanya menatap jam dinding yang menunjukkan pukul 3 dini hari

Keesokan paginya...

Setelah keluar dari kamar mandi, Ward yang lebih dulu bangun. Pemuda itu berjalan ke dapur lalu kembali ke ruang tamu dengan panci dan sudip di bawanya

Dengan keras ia memukul sudip pada panci secara bertubi tubi

TANG TENG TONG TANG TENG TONG TING TONG TENG TANG TING TONG TENG TANG!

"Woi!" Leonard terbangun sembari menutup kedua telinganya

"HAHAHA. Bangun bangun" Ward tergelak karena senang melihat ekspresi kesal Leonard

Leonard punberjalan menuju kamar mandi sembari misuh misuh, Ward menepuk pelan betis Lone menggunakan sudip

"Lone,bangun" pemuda itu sedikit terlonjak, lalu mengerjapkan matanya

÷ DG ÷

Utopia High Internasional School

08.00

Seorang guru mata pelajaran sedang menjelaskan di papan tulis depan kelas. Semua siswa siswi di sana menyimaknya  dengan baik, bahkan beberapa sembari menyalin bagian yang penting

Dear Galaxy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang