Antara

1 1 0
                                    

Jika kau ingin bertindak hal sesuatu yang sedikit menantang bagimu, maka kau harus menerima konsekuensi dan resiko dari tindakan yang kamu lakukan itu"

- Rainey Braelynn

                                 ÷ DG ÷

"Denger" Ward mengangguk cepat

"Dari belakang gedung sekolah gak sih?" Keduanya saling pandang seolah tau apa yang di pikirkan

Dengan berlari mereka menghampiri gedung  belakang sekolah yang mana mereka mdengar suara jeritan seseorang

"I- itu kan....?" Ward shock sampai tidak mampu melanjutkan kata katanya

Dengan rasa yang menggebu gebu karena keasl. Leonard langsung meninju rahang siswa yang memukuli Lone tadi

Pemuda itu tidak bisa melawan balik tunjukan Leonard yang bertubi tubi akibat kesal melihat saudara sepupunya yang terus di pukuli itu

Sedangkan dua pemuda yang bersekongkol memilih kabur saat melihat perlawanan Leonard pada salah satu kawannya

"Hei! Dasar pengecut!" Maki Ward yang kesal melihat kedua pemuda yang lainnya kabur

"Maksud Lo  mukulin Lone kayak gitu apa, hah?!!Dia ia ada salah apa sama lo?! Jawab! Jangan jadi pengecut lo?!"

"Karena dia cowo yang hina! Cowo tuli kayak dia  gak pantes sekolah di sekolah menengah atas elit ini! Kenapa?! Gak terima?!" Tangannya karena melihat Leonard yang semakin menatap kesal padanya

"Gak tau diri lo!" Leonard melayangkan satu tujuan lagi yang membuat darah mengalir dari bibir pemuda itu. Setelahnya Leonard dengan kasar menghempaskan pemuda tadi hingga dirinya terhantuk dinding

Langkah kakinya menghampiri Lone yang sedang di bantu bangun oleh Ward "Gak apa apa Lone?" Lone menganggukan kepalanya sebagai jawaban

"Mereka semua itu yang mukulin lo dari tadi?" Tanya Ward sembari menatap pemuda itu yang bersusah payah bangkit

"Yang dua tadi cuma bawa gue ke sini, dia doang yang mukulin gue. Dari tadi"

"Ada dendam dia sama lo?" Tanyanya lagi yang hanya di balas gedikan bahu dari Lone

Atensi keganya beralih menatap pemuda tadi yang sudah berdiri dari tempat jatuhnya "gu jadi penasaran, sebenarnya si Lone yang tuliitu bisa masuk ke sini murni karena prestasi yang dia punya. Atau karena nyogok ya?" Ucapnya sambil terkekeh sinis yang mengundang kekesalan Leonard

Leonard mencengkeram kuat kuat kerah almarer yang di pakai pemuda itu dan hendak meninju rahangnya lagi. Tetapi dengan cepat Ward memcengkalnya agar berhenti

"Udah lah Le. Jangan hirauin omongan basi dia, bentar lagi bel masuk"

Leonard berdecak, ia mendekatkan kepalanya pada pemuda tadi "Kalau lo lakuin hal buruk pada Lone lagi, gue gak akan tinggal diam. Camkan itu!" Bisiknya

Lalu Leonard mendorongnya hingga pemuda itu mundur beberapa langkah

Setelahnya ketiga pemuda itu melangkah pergi dari sana "hei, apa masih sakit?"

"Lumayan"

"Pasti sakit lah, pukulannya aja bertubi tubi gitu"

"Ayo ke UKS abis ini"

"Iya. Biar gak infeksi" tanpa mereka sadari, ada yang tersenyum sinis menatap punggung ketiga pemuda itu

Beberapa jam kemudian...

"Huuuh..." Rain menepuk nepuk tangannya yang ia rasa berdebu

"Duluan ya Rai"

"Duluan ya"

Dear Galaxy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang