4.

732 128 6
                                    

📖Happy Reading🤍 Maaf Typo🙏

•Menikahi Cici•
—————————
_Menikah_
—————————

Tidak berasa besok Ferrel dan Shani sudah mau menikah, semua tenda-tenda sudah dipersiapkan oleh kedua keluarga Ferrel dan juga Shani. Bahkan katanya keluarga Ferrel sudah menyiapkan apartemen buat Shani dan Ferrel untuk tinggal nanti.

Hari ini Shani suntuk banget di rumah, dia memutuskan untuk mengajak Lecio dan juga Anino ke kafe langganan mereka dulu dari jaman-jamannya SMA. Di kafe ini banyak sekali kenangannya mereka bertiga.

Shani melihat jam di tangannya, sudah 30 menit dia menunggu tapi 2 manusia aneh itu tidak muncul-muncul juga batang hidungnya.

"Hai Shan!" Anino melambaikan tangannya dari kejauhan, teriakan suaranya membuat pengunjung kafe kompak menatap Anino dan Shani bergantian dengan tatapan aneh.

"Aduhh...bikin malu aja, udah tua otak masih kayak anak-anak." Batin Shani dengan senyuman kecutnya.

"Berisik bego!" Lecio menoyor kepala Anino, ia juga ikut menahan malu karena dia berada di sebelah Anino.

Anino dan Lecio akhirnya nyamperin Shani ke meja Shani yang sudah di pesan.

"Cieee...yang mau nikah besok, dah gede nih temen gue." Anino mengacak-acak rambut Shani gemas.

Shani menepis tangannya Anino dengan sebal. "Lama banget lu pada, gue udah lumutan nih nunggu kalian!"

"Iya iya sorry, tadi macet di jalan. Gue bawa mobil soalnya lagi males make motor. Sekalian jemput beban nih." Ucap Anino menunjuk Lecio dengan dagunya.

"Oh ya, Shan. Besok gue punya hadiah buat hari pernikahan lu." Anino menduduki bokongnya di kursi sebelah Shani, sedangkan Lecio berada di seberang mereka.

"Apaan hadiahnya? mobil?" Tanya Shani menggebu-gebu, karena tidak biasanya Anino memberi hadiah. Malah hampir tidak pernah.

"Lebih bagus dari mobil, liat aja nanti." Shani memutar bola matanya, misuh-misuh karena penasaran.

"Lu serius mau nikah sama berondong?" Tanya Lecio yang melihat-lihat menu tanpa menatap Shani. Bahkan sedari tadi ia duduk di seberang Shani tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

"Ya gimana lagi." Shani mengangkat bahunya pasrah. Shani menyandarkan kepalanya di bahu Anino, ia sangat malas membahas masalah pernikahannya yang di selenggarakan besok.

"Yaelah, kalo udah jodoh mana mandang umur kali..." Sambung Anino yang mengambil kertas menu dari tangan Lecio secara paksa.

"Tapi, No. Gue tuh pengen cowok yang lebih tua gitu, pemikiran dewasa gak kayak bocah." Keluh Shani, kalau di bayangkan gimana besok, rasanya Shani ingin menangis saja. Ia menikah dengan berondong. Bukan gimana-gimana, dia masih SMA labil masalahnya, kalau hanya beda satu tahun dua tahun Shani tidak ada masalah, ini 6 tahun.

"Yaudah sih jalanin aja, namanya takdir gak ada yang tau." Ucap Anino menepuk-nepuk kepala Shani dengan tangan kanannya, tangan kirinya masih melihat menu-menu. Shani hanya menghela napasnya.

"Hhh...gak mood gue, mau ngerokok dulu ya." Lecio mengambil sebatang rokok dan kore di kantungnya. Kemudian Lecio bangkit dari duduknya untuk merokok di luar meninggalkan Shani dan Anino berdua.

"Itu orang napa dah?" Ucap Shani melihat kepergian Lecio.

Anino menghela napasnya, ia menaruh menu di meja dan menatap Shani yang masih bersandar padanya.

"Kalo lu nanya gue, gue nanya siapa? Makanya jadi orang tuh peka Shani Aquamarine." Ucap malas Anino.

•••••MC•••••

Menikahi CiciTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang