7.

660 130 6
                                    

📖Happy Reading🤍 Maaf Typo🙏

•Menikahi Cici•
—————————
_Tiket_
—————————

Shani menghela napasnya, dia keberisikan dengan suara-suara dari anak-anak SMA yang datang ke rumahnya. Iya, tadi habis pulang sekolah teman-teman Ferrel menjenguk Ferrel yang sakit, mereka tidak lupa membawa Alana yang ngebet banget ingin ikut.

Alhasil Shani cepat-cepat umpetin foto pernikahannya dengan Ferrel, lalu mereka beralasan Ferrel kemarin sempat mampir ke rumah Shani soalnya keburu hujan.

"Cici!!" Ferrel teriak dari luar, Shani langsung keluar dari kamar dia kaget melihat ruang tamu berantakan.

"Gue anterin Lana pulang dulu ya." Ucap Ferrel sambil mengambil kunci motor.

"Eh apaan enggak! Kamu baru sembuh!" Ucap kesal Shani. Ferrel sebenarnya belum sembuh, kalau malam kumat lagi bisa-bisa Shani gila harus ngelus-ngelus punggung Ferrel tiap malam.

"Tapi Rel, aku bisa kok sendiri." Senyum Alana meyakinkan Ferrel.

"Tapi nanti kamu kenapa-kenapa gimana?" Ferrel memanyunkan bibirnya. Shani yang melihat itu menghelakan napasnya kasar.

"Kan ada kita-kita." Ucap Leon yang masih fokus dengan gamenya.

"Tau lu bucin banget." Ucap Ollan mengedikan bahunya melihat Ferrel.

"Tau ya bucin banget, putus nanti nangis terus mabok lem." Semua tertawa mendengar lawakan Zean.

"Yaudah lah gue aja yang anterin, yuk Lana." Chris mengambil tasnya terus dia gendong.

"Hati-hati di jalan, jangan ngebut bawa cewek gue lo awas!" Ancam Ferrel ke Chris, Chris sendiri tidak peduli dia langsung keluar dan Alana mengikutinya.

"Byee!" Teriak Alana dari jauh.

"Cici, kita juga pulang deh." Jason dan Ollan ikut mengambil tasnya lalu berdiri.

"Yaudah hati-hati jangan ngebut-ngebutan." Ucap Shani yang di acungi jempol oleh Ollan.

"Cici, sebelum pulang aku punya pantun buat cici." Ollan mendekatkan dirinya ke arah Shani.

"Ah pantun basi lagi nih orang." Ucap Zean kesal sudah enek banget dengar pantun gila Ollan.

"Bini gue woy, lu godain!" Kesel Ferrel menarik Shani ke belakang.

"Udah punya pawang woy, Llan!" Jason menoyor kepala Ollan.

"Udah-udah ayo Llan, kita pulang aja." Zean menarik tas Ollan sampai keluar apartemen.

"Cici, kapan-kapan ya nanti gue pantunin!" Teriak Ollan, apartemen ini serasa hutan pada teriak-teriak. Pikir Shani.

Kemudian, setelah mereka pulang Shani bersih-bersih ruang tamu yang sudah seperti kapal pecah.

Yang ngeberantakin malah asyik nonton TV sambil duduk di sofa.

"Rel, mami sama nyokap gue nanti katanya mau ke sini malem. Mandi sana dah sore." Ucap Shani sambil menyapu lantai.

"Mager ah." Shani menghela napasnya, lalu dia duduk di samping Ferrel.

"Mau makan malem apa hari ini?" Tanya Shani, Shani nempelin tangannya di jidat Ferrel ingin memastikan sudah mendingan atau belum, ternyata lumayan lah.

"Apa aja." Jawab Ferrel.

"Yaudah sana mandi." Ucap Shani mendorong pundak Ferrel.

"Males cici..." Rengek Ferrel lalu dia balik memperhatikan handphone di tangannya.

"Mandi apa gue mandiin!" Kesal Shani, Ferrel langsung melihat ke arah Shani kaget terus dia langsung lari ke dalam kamar mandi. Shani tertawa, yakali dia mandiin bocah itu. Buka baju saja dia sudah deg-degan. Tanpa Shani sadari dia memikirkan ucapan yang barusan ia lontarkan, lalu dia menutup wajahnya dengan kedua tangan.

Setelah satu menit hatinya tidak karuan, Shani memilih untuk masak. Dia harus masak banyak karena mertua sama mamanya akan datang, dia harus masak banyak siapa tau mertuanya menilai dirinya.

•••••MC•••••

"Halo menantu, sama anak mami!!" Shani baru membuka pintu, mami Ferrel sudah teriak-teriak.

"Halo, mi." Shani mempersilahkan mami Ferrel dan juga mamanya masuk.

"Kamu baik-baik aja, sayang?" Mama Shani memegang kedua pipi putrinya, Shani hanya tersenyum saja.

"Ayo sini mama-mama, Shani udah masakin banyak." Ucap Shani, Ferrel baru keluar dari kamar. Dia habis di omelin oleh maminya karena kemarin sakit hujan-hujanan.

"Nanti aja makannya, mami Ferrel sama mama mau ngomong sama kalian." Mama Shani duduk di sofa ruang tamu, Shani hanya bisa menurut ikut duduk di ruang tamu.

"Kenapa emangnya?" Tanya Shani.

"Kalian dua minggu lagi honeymoon, ya." Shani kaget mendengar omongan maminya Ferrel yang ikut duduk di samping mamanya, di susul sama Ferrel yang duduk dekat Shani.

"Apasih, mi. Honeymoon-honeymoon gak penting ma." Ucap kesal Ferrel yang memilih memainkan game di handphonenya.

"Tapi ma, Ferrel kan masih SMA, terus mau ujian. Aku juga lagi kerja." Ucap Shani. Sebenarnya dia ingin menolak tapi dia tau pasti mami Ferrel dan mamanya punya segala cara.

"Dua hari lagi kan Ferrel ujian kelulusan, terus abis itu wisuda apa salahnya coba?" Shani mengusap alisnya, menyadari suaminya ini akan ujian tapi masih santai-santai saja.

"Awas aja ya Rel kalo kamu sakit pas ujian!" Ancam mami Ferrel, yang Ferrel sendiri masa bodo dia tetap memainkan handphonenya.

"Tapi, mi. Masa kita honeymoon?" Ferrel mematikan handphonenya karena dia sudah di cubit Shani supaya fokus dengan apa yang lagi dibicarakan.

"Lah, kenapa? Kalian kan suami istri." Sela mama Shani.

"Udah deh kalian nurut aja, lagian honeymoon juga bakal sekali dalam seumur hidup. Kalo udah punya anak susah buat berduaan." Shani dan Ferrel saling bertatapan kaget dengar kata 'anak'.

"Yang bener aja woy." Batin Shani.

"Apasih ma, anak." Ferrel mendengarnya seperti tidak nyaman dengan kata itu, dia saja belum nyentuh Shani sama sekali udah mikir anak aja.

"Loh kenapa? Bagus dong punya anak. Lagian tujuan kita supaya kalian honeymoon ya karena buat kalian cepet punya anak." Ucap mama Shani yang di setujui mami Ferrel.

"Hah!" Shani sama Ferrel kaget berbarengan.

"Loh kenapa kaget? Jangan-jangan kalian belom lakuin hubungan suami-istri, ya?" Tebak mama Shani, Ferrel dan Shani tatap-tatapan.

"A-anu." Shani sudah bingung mau jawab apa.

"Nah ketahuan kan!" Mama Shani melototin anaknya.

"Gak mau tau ya, kalian kalo honeymoon harus rutin lakuinnya. Biar mami cepet dapet cucu!" Titah mami Ferrel yang tidak mau di bantah.

"Nah, lebih bagus kalian kasih kabar pas pulanh honeymoon, kayak 'Shani udah hamil' gitu." Ucap kompor mama Shani.

Ferrel dan Shani hanya diam canggung doang, yakali mereka begituan.

"Nih, tiket kalian honeymoon. Jangan lupa ya di tunggu kabar baiknya." Mami Ferrel memberikan 2 tiket, lalu dia mengedipkan mata satu ke arah Shani.



****************
TBC
****************

Maaf Kalo Ada Typo🙏

Silahkan Yang Mau Tinggalkan Bintang🤗

Menikahi CiciTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang