CHAPTER-5

102 6 0
                                    


HALLO GAIS!!!!

   °••°••°°••°••°°••°••°°••°••°°••°••°°••°••°°••°••°°••°••°°••°••°°••°••°°••°••°°••°••°


##KEYANO##

"Lo pada ngeliat ada yang aneh gak sama tuh anak?" tanya Eyden pelan sambil menunjukI Griano yang berdiri di depan mereka.

"Aneh kenapa?" tanya Arsyaka.

"Liat sekarang, dia mana pernah nungguin cewek sampe semua orang yang lewat diliatin," Ucap Eyden.

"Iya juga ya, tapi selama ini dia juga sering kalo pulang sekolah barengan sama cewek terus," sahut Algrafa.

"Sering sih iya, tapi dia gak pernah ngajak cewek pulang duluan, yang ada tuh cewek yang ngajak dia pulang bareng," sahut Arsyaka.

Dilain tempat, Keyniara beserta teman-temannya masih berada dalam kelas. "Gimana? lo jadi pulang bareng Griano?" tanya Razel.

"Gak tau," jawab Keyniara.

"Ini gue dapat pesan dari Eyden, katanya mereka udah nungguin lo dari tadi," ucap Athalia sambil membaca pesan dari Eyden.

"Trus?" tanya Arella.

"Kayaknya kita harus keparkiran sekarang. Griano dia gak mau pulang kalo gak sama lo," lanjut Athalia.

Keyniara berdecak pelan, sekarang mau tidak mau ia harus pulang bersama cowok pemaksa itu.
mereka pen beranjak dari kelas lalu pergi ke parkiran.

"Guys, gue duluan ya," Pamit Athalia dengan Eyden. Dan disusul oleh yang lain.

Griano menoleh kearah teman-temannya. "Kalian duluan ke markas, nanti gue nyusul."

"Kenapa gak samaan aja?" tanya Aska.

Algrafa menoyor kepala Aska. "Lo bego atau gimana, huh?" tanya Algrafa geram.

"Kenapa?" tanya cowok itu.

"Lo pikun? ga ingat apa yang dia bilang tadi," Aska kembali mengingat perkataan Griano tadi. "Udahlah kebanyakan mikir lo, yok," Algrafa dan Aska pun segera melajukan motor mereka meninggalkan area sekolah.

"Lo gak pulang?" tanya Griano saat melihat Arsyaka yang tidak ada pergerakan sama sekali. 

"Bentar lagi," Jawabnya.

Keyniara menoleh kearah Razel yang tengah memainkan ponsel. "Zel." Razel menyaut.

"Lo nungguin siapa?" tanya Keyniara. Karna hanya cewek itu yang belum di jemput sementara teman-temannya yang lain sudah pergi.

"Lagi nungguin pak Mamat. Ini katanya lagi dijalan, bentar lagi nyampe," Keyniara mengangguk.

Griano memberikan helm untuk Keyniara. Namun tidak diterima oley cewek itu. "gue pulang sendiri."

Griano mencekal tangan Keyniara. "Nggak."

Keyniara menghempas tangan cowok itu. "Lo gak berhak ngatur gue!" sini keyniara.

Griano mengangkat bahu. "Gue gak peduli. kan tadi gue bilang kalo lo itu cewek gue."

"dih."

"Oke sekarang gue tanya, lo mau gak jadi pacar gue?" Griano menatap dalam manik cewek dihadapannya, keyniara terdiam.

"Nggak!"

Griano tersentak, baru kali ini ada yang menolaknya saat dijadikan pacar, sangat berbeda dengan cewek-cewek Griano yang sebelumnya yang kelihatan senang dan Bahagia, tapi ini, Keyniara menolaknya secara terang-terangan.

grianoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang