CHAPTER-8

99 6 0
                                    


HALLO GAIS!!!! KALIAN APA KABAR??

°••°••°••°°••°••°••°°••°••°••°°••°••°••°°••°••°••°°••°••°••°°••°••°••°

##KEYANO##


"Lo?"

"Lo?"

Ucap mereka secara bersamaan dengan tangan yang saling menunjuk satu sama lain.

"Ngapain lo disini?" Pertanyaan itu Griano lontarkan untuk cewek yang ada di hadapannya.

"Lo sendiri kenapa bisa disini?" Tanya Keyniara balik, tanpa menjawab pertanyaan dari Griano.

Griano terdiam. "Gue mau Kelantai atas."

Keyniara menautkan alis. Dia mau kelantai atas? Sedangkan ortu gue disana.

"Lo kenapa bisa disini?" Tanya Griano lagi.

"Gue ada acara keluarga, oh iya katanya sekarang lo mau ketemu sama cewek yang bakal di jodohin sama lo, udah ketemu?" Tanya Keyniara.

Griano menggeleng. "Ini gue mau ketemu sama dia."

Keyniara mengangguk. "Kalo gitu gue duluan, ortu gue udah nungguin."

Sebelum Keyniara pergi, Griano lebih dulu menggenggam tangan cewek itu. "Tunggu, lo bilang ada acara keluarga, trus ngapain lo ke lantai atas?"

"Ortu gue di lantai atas."

Griano menerka jika cewek di hadapannya ini mungkin..

"Yaudah, bareng, gue juga mau keatas."

Keyniara mengangguk.

Saat sampai Keyniara dapat melihat ortunya tengah ngobrol dengan wanita yang tidak ia ketahui siapa, karena posisinya yang duduk membelakangi, bahkan mereka semua tidak mengetahui kehadirannya di sini.

"Lho, kalian kok bisa barengan kesini?"

Ceisya maupun Kanaya sama-sama menoleh kearah mereka. "Eh, ayo-ayo sini duduk," Ucap Kanaya saat melihat Griano maupun Keyniara hanya diam, sepertinya mereka sedang hanyut dengan pikiran masing-masing.

"Ma--"

"Udah nanti aja ngomongnya, sekarang makan dulu," Potong Ceisya.

35 menit kemudian...

"Karna keduanya sudah kenal, dan saya lihat mereka juga dekat, jadi langsung saja maksud kami disini sepakat ingin menjodohkan kalian berdua," ucap Richardo.

Deg.

Jderr.

Bagai tersambar petir di siang bolong, Keyniara menatap kearah mamanya minta penjelasan. Dan hanya dibalas dengan senyuman.

Ternyata dugaannya dari tadi benar. "Gak, key gak mau terima perjodohan ini. Key masih mau sekolah," Tekan Keyniara membuat semua orang menoleh ke arah nya.

Sementara Griano, cowok itu hanya diam dan mendengarkan.

"Papa gak mau dengar penolakan kamu Key," Ucap Kevinio penuh wibawa.

"Perjodohan ini gak akan terjadi jika bukan karna ulah kalian waktu kecil," Sekarang giliran Richardo yang berbicara.

"Maksud papa?" Tanya Griano.

Flashback 13 tahun lalu....

Siang hari yang tampak panas membuat siapa saja enggan untuk keluar dari rumah masing-masing. Namun di kediaman Richardi dan Kanaya saat tangah ini di datangi tamu dari luar kota jakarta bersama putri kecil mereka. Tamu tersebut tak lain adalah sahabat dari Richardo dan Kanaya saat mereka masih berada di jejang sekolah.

grianoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang