11. Hubungan Tanpa Status

362 63 26
                                    

Kabar soal hubungan antara Stevan dan Jihan cepat menyebar di kantor. Meski mereka tidak pernah menyatakan secara resmi status mereka, kehadiran Jihan yang lebih sering terlihat bersama Stevan di luar kerja sudah cukup untuk memancing spekulasi. Para karyawan mulai berbisik-bisik, terutama karena Stevan dulu pernah dikhianati tunangannya dan sekarang tampaknya sudah "move on" dengan Jihan, yang dulunya anak magang.

"Eh, lo liat nggak? Bos kita yang dulu ditipu Yulia sekarang udah gandeng cewek baru!" bisik salah satu karyawan di pantry.

"Serius? Itu si Jihan, kan? Anak magang yang dulu? Wah, cepet juga ya dia naik level," sambung rekan lainnya, setengah bercanda, setengah iri.

Gonjang-ganjing di perkantoran semakin ramai. Jihan merasa semakin tertekan dengan semua pembicaraan ini, meskipun Stevan tampak tak terganggu. Setiap kali mereka muncul bersama di acara kantor atau bahkan di luar kantor, tatapan dari rekan-rekan kerja semakin menusuk.

Di sisi lain, Stevan, yang dikenal sebagai pria karismatik namun tegas, tampak sama sekali tidak peduli. Dia bahkan lebih terbuka, tidak menyembunyikan kebersamaannya dengan Jihan. Tapi bagi Jihan, situasi ini semakin berat. Hatinya penuh keraguan, terutama karena ia merasa belum siap untuk berada di posisi yang begitu terlihat.

---

Selang beberapa waktu, Yulia, yang sudah resign setahun lalu setelah dipecat secara halus oleh Stevan, ternyata belum bisa move on dari semuanya. Dia masih menyimpan dendam dan perasaan sakit hati, terutama setelah mendengar bahwa Stevan sekarang dekat dengan Jihan, mantan anak magang yang menggantikannya sebagai pusat perhatian Stevan.

Suatu hari, di tengah kehebohan kantor tentang hubungan Stevan dan Jihan, muncul desas-desus yang lebih jahat. Sejumlah karyawan mulai membicarakan gosip baru bahwa Jihan "menjual diri" ke Stevan untuk mendapatkan posisi istimewa di kantor mereka, bagaimana tidak? Gadis itu tengah menyelesaikan skripsi di kantor Stevan.

"Eh, katanya Jihan itu, loh... deket sama Pak Stevan gara-gara dia jual diri!" kata salah satu karyawan di pantry, suara mereka dipenuhi nada skandal.

"Serius? Wah, nggak nyangka banget ya. Kirain Jihan anak baik-baik," sambung yang lain.

Rekannya menimpali, "Jaman sekarang emang gitu. Covernya anak baik-baik, ternyata aslinya jual diri buat menyambung hidup."

Kabar ini menyebar dengan cepat di kantor, menciptakan atmosfer yang semakin tidak nyaman bagi Jihan. Setiap kali dia melangkah ke ruangan Stevan, bisik-bisik dan tatapan aneh dari rekan-rekan kerjanya selalu mengikutinya. Hal ini membuat Jihan semakin tertekan, apalagi karena dia tahu gosip ini sangat tidak masuk akal, namun reputasinya sekarang dipertaruhkan.

Stevan mendengar gosip ini beberapa hari kemudian dan segera mencari tahu asal-usulnya. Saat ia menelusuri lebih jauh, Stevan menemukan bahwa semua rumor ini bermula dari Yulia--mantan tunangannya yang sudah dipecat setahun lalu. Rupanya, Yulia belum bisa menerima kenyataan bahwa Stevan telah move on dan kini dekat dengan Jihan.

Di hari itu juga, Stevan marah besar. Dia mendatangi Yulia, yang tinggal di luar kota namun tetap memiliki akses ke beberapa kenalan di kantor, dan mengonfrontasinya.

"Lo udah keterlaluan. Gue udah diam selama ini, tapi fitnah keji kayak gini nggak bisa dibiarkan," ucap Stevan dengan nada dingin saat bertemu Yulia di sebuah kafe.

Yulia, yang awalnya tampak terkejut, kemudian tersenyum sinis. "Oh, jadi kamu datang karena itu? Kenapa? Karena cewek magangmu itu? Dia layak dapet apa yang aku kasih, Stev. Kamu pikir dia benar-benar mencintaimu? Dia cuma manfaatin posisimu."

Stevan menggeleng, menahan kemarahan yang semakin mendidih. "Jihan jauh lebih berharga daripada fitnah yang Lo buat. Fitnah kayak gini cuma nunjukin kalau Lo yang nggak bisa move on. Dan kalau Lo kira gue bakal diem aja dengan semua bullshit ngarang bebas itu, Lo salah pilih musuh."

✅Bergala Bunga Matahari | Kim Soohyun Kim JiwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang