∞༺✦9✦༻∞

124 9 1
                                    

"Huh? Kau disini chan?" haechan masih fokus dengan masakannya sementara jaemin berdiri tepat disamping.

"Seperti yang kau lihat, tidak mungkin arwah ku yang berada disini sekarang." jaemin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Ya... Aku hanya basa basi." jaemin meletakkan sesuatu kedalam kulkas dan haechan melirik kulkas yang dibuka jaemin adalah kulkas yang tadi yang isinya membuatnya jantungnya hampir berhenti tadi.

Haechan memutuskan menoleh untuk melihat apa yang dimasukkan jaemin lagi kedalam kulkas tersebut, dan berapa kagetnya haechan saat melihat kepala dengan mata yang melotot menatap kearahnya.

Kepala itu dibawa oleh jaemin dengan cara mendambakan rambut bagian atasnya.

"Buk-bukannya..." haechan tidak mampu melanjutkan perkataannya dan hanya diam membeku sambil menatap kearah jaemin meminta penjelasan.

"Hyunjin? Haha pria ini pantas mendapatkannya chan." lalu jaemin memasukkan potongan kepala itu kedalam kulkas dan menutupnya.

"Hah ku rasa kau pasti tau jika dia sudah bermain gila dibelakangku saat kami masih pacaran ah tidak maksudnya waktu sma karna sampai sekarang kami belum putus ya? Hahaha." jaemin mendekat kearah haechan dan berdiri tepat dihadapan pemuda yang masih diam membeku itu.

"Kenapa kau tidak memberi tahu ku haechanie?" jaemin mencolek dagu haechan main main, haechan akhirnya menghela nafas.

"Huft, aku... Aku sengaja tidak memberi tahu kau karna aku takut kau merasa sakit nanti jika kau mengetahuinya." jaemin terkekeh.

"Kalau begitu caranya kau sama saja membiarkan sampah itu bermain main echan."

"Ak-aku tidak tau, aku hanya kalut dan itu satu satunya yang didalam pikiranku. Maafkan aku nana ya." haechan menunduk merasa bersalah sama sahabatnya, memang benar yang dikatakan jaemin seharusnya dirinya langsung memberitahu sahabatnya soal perselingkuhan hyunjin.

"Tak apa haechanie, aku memaafkanmu." jaemin berlalu dari sana meninggalkan haechan yang masih menatap penuh bersalah punggung jaemin.

"Hah kau bodoh haechan ah." ia memukul kepalanya sambil merutuki diri sendiri akibat tindakan bodoh yang ia lakukan di masa lalu.

✧༺🖤༻✧

"Kau sudah mencarinya mark?" mark memberikan map kepada Jeno, didalam map itu berisi semua informasi dan identitas milik pria hwang tersebut.

"Bagus, coba kau tanya haechan apakah jaemin sudah kembali." mark mengangguk dan langsung menanyakan hal itu kepada haechan.

"Emm... Jen?" Jeno mengangkat alisnya.

"Sepertinya kau akan terkejut mendengar ini." Jeno mengernyitkan dahinya.

"Selalu saja kau berkata seperti itu mark, sekarang apa lagi?"

"Haechan mengatakan jika tadi jaemin pulang sambil menenteng kepala hyunjin." Jeno yang sedang meminum kopinya seketika menyemburkan minuman itu.

"Tunggu, kau bilang kepala hyunjin?" mark mengangguk.

"Jadi... Jaemin membunuh hyunjin? Woah itu bagus." Jeno menepuk tangan dengan wajah penuh senyum.

"Ah kau sangat pintar sayang." entah siapa yang Jeno puji tapi yang jelas dirinya sekarang berdiri dari duduknya dan berjalan keluar ruangan.

"Mau kemana?" mark berlari menyusul Jeno.

"Apa kau setuju mark jika aku langsung mendatangi jaemin?" mark melotot kaget.

"Apa kau sudah gila jen? Kau sama saja menyerahkan diri sendiri ke kandang harimau." mark tidak habis pikir dengan jalan pikir bosnya ini, sepertinya karna dibutakan oleh cinta sang bos nekat mendatangi kandang harimau.

"Ku rasa tidak ada masalahnya, kita bisa berpura-pura menjadi tamunya." mark akhirnya nyerah membujuk Jeno dan mengikuti saja apa yang dikatakan si bos.

✐𝙟𝙖𝙣𝙡𝙪𝙥 𝙫𝙤𝙩𝙢𝙚𝙣𝙩 𝙖𝙣𝙙 𝙛𝙤𝙡𝙡𝙤𝙬

𝑴𝑨𝑭𝑰𝑨 𝐷𝐴𝑁 𝑷𝑺𝑰𝑲𝑶𝑷𝑨𝑻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang