∞༺✦6✦༻∞

126 8 2
                                    

Jeno kini sedang menjalani rapat bersama rekan bisnisnya, selesai melakukan rapat ia berencana pergi ke markas untuk mencari tau lebih dalam siapa jaemin sebenarnya karna rasa yang masih penasaran oleh sosok yang sulit ditebak itu.

"Apa kau mendapatkan informasi kalau hari ini dia akan mencari mangsa mark?."

"Tidak, aku tidak tau isi pikirannya jeno." tentu saja tidak akan ada yang tau kapan jaemin ingin dan tidak mencari mangsa itu sesuai dengan mood dia, jadi ya.... Kita tidak tau mood jaemin kapan ingin mencari mangsa.

Jeno akan banyak berfikir untuk kali ini, biasanya dirinya memberi semua tugas pada anak buahnya tapi sekarang berbeda ia ingin berusaha sendiri untuk mendapatkan pujaan hati, ternyata seperti ini jika sang ketua mafia sedang jatuh cinta.

"Kau mengerikan jika sedang jatuh cinta jen." saut mark saat melihat seringai yang tercetak diwajah tampan bosnya.

"Tidak lebih mengerikan jika aku membanting nya keranjang saat ini juga." yeah tidak jauh jauh dari urusan ranjang, lee jeno memang kantung hormon.

Jeno memasuki ruangan pribadinya yang berada markas, ia akan mencari tau siapa siapa saja yang dekat dengan jaemin. Setau dia pria itu dekat dengan salah satu pria manis lain yang tidak lain dan tidak bukan adalah haechan sahabat pujaan hatinya.

"Apa aku bisa berkerja sama dengan pria itu?." jeno bermonolog saat melihat profil haechan, ia melihat semua dengan jelas dan tidak ada yang mencurigakan dari profil sahabat jaemin.

Mungkin haechan bukan salah satu dari jaemin? Atau pemuda itu juga memiliki ketertarikan yang sama terhadap darah dan siksa menyiksa? Dilihat dari wajahnya pria itu sepertinya cukup polos, tapi tunggu....

"Jaemin juga memiliki wajah yang polos sehingga orang-orang tidak akan percaya jika dirinyalah yang sering memutilasi hidup hidup korbannya." jeno menyukai jaemin karna saat dirinya menyiksa, memutilasi atau menguliti korbannya dia akan memasang wajah super polos sehingga jika wajah itu terlihat oleh korbannya itu sepertinya wajah yang sangat mengerikan dengan banyaknya bercak darah yang menghiasi wajah seputih susu itu.

✧༺🖤༻✧
Jaemin saat ini sedang berbaring sambil menatap langit langit kamarnya, ia sedang memikirkan akan memangsa atau tidak sekarang. Jujur dia adalah orang yang mageran, saat menunggu korban aja sebenarnya ia ingin sekali langsung menyeret dan membacok mangsanya.

Tetapi sebagai orang yang pintar, rajin, sering menabung, dan taat jaemin akan dengan senang hati menunggu sang korban untuk melangkah sendiri menuju tempat dirinya berada.

"Apa aku harus menciptakan gaya baru untuk menculik tikus tikus kecil itu." jaemin mengetuk jari telunjuknya ke dagu membuat pose seperti sedang berfikir, jaemin mengubah posisi tidurnya menjadi tengkurap mengambil ponsel dan mengoyak atiknya.

"Sepertinya aku akan meminta saran kepada haechan." jaemin menghubungi haechan dan mendapatkan jawaban yang tidak memuaskan saat dirinya bertanya hal tersebut.

"Ck echan tidak seru." kembali membanting ponselnya kesamping dirinya kembali berfikir dan tidak sadar telah terlelap sangking lelahnya berfikir, otak juga butuh istirahat bukan.

❁❁❁

"Aish dia pikir aku tau apa tentang itu?." haechan tidak habis fikir dengan pertanyaan yang sahabatnya lontarkan lewat chat tadi.

Tring

Ponselnya kembali berdering menandakan ada pesan baru yang masuk, membuka dengan malas haechan mendapati nomor baru yang memberinya pesan.

082938****

|dengan haechan?

Ya? Anda siapa? |

|apa kita bisa bertemu di cafe ***

Tentu, tapi siapa anda? |

|kau akan mengetahuinya nanti
|saya akan mengatakan maksud saya bertemu dgn anda nanti

Baiklah|

"Siapa dia sebenarnya? Aku jadi penasaran." haechan bergegas mengganti pakaiannya dan pergi menuju cafe yang sudah di beritahu orang asing yang mengechat dirinya tadi.

"Aku tidak perlu memakai baju bagus bukan? Ahh pakai saja lah." setelah selesai dengan penampilan haechan melakukan mobilnya menuju cafe ***.

Sesampainya disana ia berjalan untuk duduk disalah satu meja, memanggilnya salah satu pelayanan dan memesan menu untuk dirinya. Beberapa menit menunggu akhirnya orang yang diketahui sebagai pengiriman pesan kini berada di hadapannya.

"Dengan haechan?" tanya orang itu sambil menunjuk haechan, haechan hanya mengangguk dan agak terpesona dengan ketampanan pria yang kini berada di hadapannya.

"Baiklah, jen disini orangnya." haechan mendengar pria itu memanggil temannya dan keduanya duduk di depan haechan setelah memesan menu mereka.

"Jadi.... Apa yang akan kalian sampaikan?" haechan membuka pembicaraan sedikit gugup saat tidak sengaja eyes contact dengan pria bule di hadapannya.

"Jadi begini, kau kenal dengan na jaemin?" jeno bertanya to the point kepada haechan, tentu haechan mengangguk karna jaemin adalah sahabatnya sendiri.

"Tentu, dia adalah sahabatku." jeno mengangguk, sebenarnya dia sudah mengetahuinya tetapi pura-pura basa basi supaya tidak terlalu mencurigakan.

"Jadi membutuhkan bantuanmu, saya ingin dekat dengan jaemin." yeah kembali to the point membuat mark sedikit tersentak dengan pengakuan jeno.

"Dekat dalam hal apa?"

"Saya menyukai sahabat anda dan saya ingin tau lebih dalam soalnya." haechan tersentak, orang didepannya tidak tau siapa jaemin sebenarnya. Jika orang itu tau siapa jaemin mungkin dirinya menarik kembali ucapannya barusan.

"Dari mana kau mengetahui jaemin?" haechan sedikit heran pasalnya jaemin tidak terlalu sering keluar rumah dan lebih banyak berdiam diri dirumah kecuali sahabatnya itu sedang mencari mangsa.

"Ahh saya....

✐𝙟𝙖𝙣𝙡𝙪𝙥 𝙫𝙤𝙩𝙢𝙚𝙣𝙩 𝙖𝙣𝙙 𝙛𝙤𝙡𝙡𝙤𝙬

𝑴𝑨𝑭𝑰𝑨 𝐷𝐴𝑁 𝑷𝑺𝑰𝑲𝑶𝑷𝑨𝑻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang