∞༺✦11✦༻∞

110 9 1
                                    

Jaemin terbangun lebih dulu dengan keadaan tubuh tanpa sehelai pakaian pun lalu melihat kearah Jeno yang masih tertidur dengan posisi tengkurap memperlihatkan punggung kekarnya.

Jaemin memilih membersihkan diri dan menatap kearah cermin melihat tubuhnya penuh dengan bercak merah buatan Jeno, jaemin tersenyum melihat melihat pantulan dirinya di cermin.

"Dia sangat pandai membuatnya menjadi indah." jaemin menyeringai dengan penuh makna.

"Kau sudah merasakan tubuhku Lee Jeno dan kau tidak akan lapas dari ku juga tidak ada satu pun yang boleh menyentuh kau seujung kuku pun." jaemin segera memakai pakaian yang sudah ia bawa.

Jaemin berjalan dengan santai menuju Jeno yang masih tertidur dengan tenang, mengelus rambut halus jeno, jaemin mendekatkan diri ke telinga pria itu dan membisikkan sesuatu setelahnya menjilat dengan sensual.

Merasa ada pergerakan pada tubuh jeno jaemin menjauhkan tubuh nya melihat pria itu menggeliat kan diri, Jeno mengelus rambut Jeno dengan jeno yang sudah terlentang dan membuka mata perlahan.

"Tidurmu nyenyak tuan?" jaemin tersenyum manis kepada Jeno dan dibalas senyuman serupa.

"Sangat..... Apalagi setelah kita menghabiskan malam yang panas bersama." Jeno mendudukan dirinya menggenggam tangan jaemin dan mengecupnya.

"Baguslah, kalau begitu kau bisa pergi mandi karna badanmu sudah bau sekali karna sperma." Jeno terkekeh dan menuruti perkataan Jeno untuk membersihkan tubuh.

Melihat Jeno yang sudah masuk kedalam kamar mandi jaemin memutuskan membersihkan ranjang dan mengganti sprai dengan yang baru.

'Dia bermain sangat ganas.... Dan aku menyukainya.' batin Jeno saat melihat bercak darah dikasur.

Selanjutnya dirinya memilih memasak untuk sarapan mereka berdua, jaemin memakai kaos putih polos dan celana training juga wajah yang terlihat segar membuatnya tampak lebih baik.

Selesai dengan masakannya pas sekali Jeno sudah selesai mandi dan memakai baju yang sudah diberikan jaemin,

"Aromanya sangat harum." Jeno berjalan mendekati jaemin yang menata makanan di meja makan.

Memeluk dan menghirup leher jaemin, Jeno juga mengelus perut rata jaemin dari dalam membuat jaemin memejamkan matanya menggenggam tangan Jeno dari luar kaos yang ia kenalan.

"Apakah dia masih tertanam di sini?" 'dia' yang Jeno maksud adalah benihnya sendiri yang ia tanam didalam perut Jeno saat mereka melakukan adekan panas.

"Sepertinya..... Ya sepertinya ia akan tumbuh begitu baik jika aku menjaganya." jaemin tersenyum hangat ke Jeno yang wajahnya tepat disampingnya dan Jeno pun menatap dirinya.

"Ya, kau harus menjaganya dengan baik sayang." Jeno mencium pipi jaemin membuat jaemin semakin tersenyum.

"Benar, kalau begitu ayo kita makan dari pada nanti masakannya semakin dingin." selanjutnya hanya suara dentingan antara sendok dan piring yang terdengar.

✐𝙟𝙖𝙣𝙡𝙪𝙥 𝙫𝙤𝙩𝙢𝙚𝙣𝙩 𝙖𝙣𝙙 𝙛𝙤𝙡𝙡𝙤𝙬.

Gk nentu panjang pendeknya bab yg gua bikin, enjoy ya. Nanti bakal gua usahakan lebih panjang lagi.



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝑴𝑨𝑭𝑰𝑨 𝐷𝐴𝑁 𝑷𝑺𝑰𝑲𝑶𝑷𝑨𝑻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang