∞༺✦3✦༻∞

175 14 2
                                    

Jaemin sedang berdiam dibalik pepohonan yang berada di pinggir jalanan sepi untuk memperhatikan mangsanya yang akan melewati jalan tersebut, tempat itu menjadi tempat favorit jaemin untuk mencari target mangsanya.

Saat melihat ada satu mobil berhenti tepat didepan mata jaemin ia langsung bersiap ditempat.

"Kemarilah sayang~." jaemin dengan sabar menunggu orang itu menghampirinya.

Dengan bermodalkan wajah cantik dan tubuh yang seksi jaemin dapat memanggilnya mangsanya dengan mudah, mangsa jaemin adalah orang-orang berhidung belang jadi sangat mudah jaemin memancing mangsanya mendekat dengan cara itu.

Orang yang jaemin panggil tadi sudah berada tepat didepan jaemin saat ini.

"Kenapa kau disini malam malam gini cantik?." pria tadi membelai wajah jaemin dengan sensual.

"Aku sedang mencari tumpangan untuk pulang." ucap jaemin memelas pada pria itu.

"Aku akan mengantarmu pulang." saat pria itu lengah jaemin dengan cepat membekam mulut pria itu dengan sapu tangan yang sudah dicampuri obat bius membuatnya langsung pingsan saat itu juga.

"Kita akan bersenang-senang." jaemin membawa pria itu masuk kedalam mobilnya dan langsung menjalankannya tanpa mengetahui bahwa ada yang memperhatikan jaemin dari jauh.

"Apa itu termasuk pembegalan?." tanya orang itu pada dirinya sendiri.

✧༺🤍༻✧
Jeno kembali menjalankan mobilnya pergi dari daerah sana untuk kembali pulang ke markas miliknya, saat sampai Jeno langsung masuk dan memanggil mark untuk menghadap.

"Ada apa jen?." mark bertanya saat sampai dihadapan jeno.

"Kau tau jalanan dekat jalan pintas mau kesini?."

"Jalan yang sepi itu? Yang kanan kirinya hutan itu?." tanya mark balik, Jeno mengangguk mengiyakan pertanyaan mark.

"Tau, kenapa? Apa terjadi sesuatu disana?." Jeno kembali mengangguk.

"Disana tadi aku melihat ada seorang pria manis menggoda pria yang melintas disana setelahnya dia membuat pria itu pingsan dan membawanya pergi." jelas Jeno pada mark.

"Setauku disana sering banyak orang hilang, konon katanya ada hantu yang menculik mereka karna waktu diselidiki apa yang membuat mereka hilang polisi tidak mendapatkan apapun disana." jelas mark.

"Apa kau yakin hantu?." tanya Jeno menyakinkan.

"Aku tidak tau, aku hanya mendengar dengar gosip yang beredar." jawab mark.

"Tunggu... Tadi kau bilang melihat seorang pria yang menggoda lalu membawa pergi orang yang melintas disana?." Jeno mengangguk.

"Kau melihat jelas wajahnya?." Jeno menggeleng karna memang tadi tidak terlalu terlihat jelas karna jarak antar Jeno dan orang itu sangat jauh, Jeno hanya bisa melihat gerak gerik yang dilakukannya.

"Huft kalau saja kau melihat wajahnya dengan jelas kita bisa mencari tahunya."

"Aku juga menasaran, sepertinya kita harus mencari tahunya karna aku tidak mau ada orang lain di wilayah kita." tempat itu memang bagian dari wilayah Jeno maka dari itu Jeno tidak suka saat orang lain menggunakan wilayahnya apalagi untuk berbuat kejahatan karna nanti yang dicam bisa jadi orang lain mengecam bahwa yang melakukannya adalah naungan dia sendiri.

✧༺🤍༻✧
Sementara ditempat lain jaemin sedang sibuk mengukir karya pada tubuh korban barunya.

"Seharusnya kau bangga mendapatkan tanda tanganku tuan." jaemin mengoyak perut pria tadi dan mengeluarkan isi dalam perutnya, pria itu belum mati dia hanya bisa menjerit saat tubuhnya dimainkan seperti boneka oleh seorang iblis kecil tak berperasaan.

Jaemin menyumpal mulut itu dengan kain supaya ia tidak berbicara karna itu akan membuat jaemin muak mendengar kata kata penuh dikasihani, seharusnya dia tau kalau sudah berada ditangan jaemin dirinya tidak akan bisa selamat dan keluar dari sana dengan kondisi hidup.

Jaemin memotong dan menjahit kembali tangan dan kaki itu seperti semula.

"Sepertinya aku berbakat menjadi dokter bedah, kau tau? Cita cita ku adalah ingin menjadi dokter bedah tapi karna sulit untuk mendapatkan profesi itu jadinya tidak apa ya aku menjadikan mu tikus bedah ku?." pria itu menggeleng kuat dengan mulut yang sudah mengeluarkan darah membuat kain yang menyumpal mulutnya basah oleh darah.

"Kau sangat baik sekali." jaemin mengambil kapal dan menyeret membawa benda itu kehadapan korbannya, sang korban hanya menggelengkan kepalanya seperti orang gila, tubuhnya sudah lemah karna sakit yang ia dapatkan di sekujur tubuhnya ia merasa badannya mati rasa karna tidak mampu menerima rasa sakit yang didapatkannya.

Jaemin mengayunkan kapal itu kertas dan tersenyum lebar menatap sang korban dan sekai ayunan ke bawah kapal itu menancap tepat di atas kepala korbannya.

13 November 2031

Warga mendapatkan mayat tersangkut di jaring jaringan sungai dengan kondisi badan yang mengenaskan, warga beranggapan bahwa sang korban baru saja diserang oleh hewan biasanya karna mendapati perutnya sudah tidak berbentuk dengan usus yang menjuntai menari nari mengikuti derasnya aliran sungai.

"Kau melihat beritanya mark?." mark mengangguk mengiyakan.

"Jika diperhatikan lagi itu seperti pria yang kemarin dibawa pergi oleh pria lain yang ada dijanan sepi itu."

"Dari mana kau tau."

"Aku melihat bajunya sama persis."

"Petunjuk baru, sepertinya kita harus mengawasi daerah sana dan ketika pria asing itu mendapatkan korbannya kembali kita akan mengikutinya untuk mengetahui dimana ia menghabisi korbannya." mark menyusun strategi dan disetujui oleh jeno.

"Sepertinya ia seorang psikopat." ucap Jeno memperhatikan korban yang baru saja ditemukan warga.

"Seperti nya iya karna dari bentuk korban yang ditemui kondisinya sangat mengerikan, tidak mungkin ia hanya membunuh begitu saja dan kau dapat melihat bukan bahwa mobil sang korban terparkir disana?." jeno kembali menyetujui ucapan mark.

"Sepertinya dia bukan seorang begal tapi dia menculik korban dan menyiksanya untuk kesenangan semata?." Jeno kembali berfikir dengan ucapan mark.

"Teori ini membuatku pusing." Jeno memijat pelipisnya mendapatkan teori-teori membingungkan, akan sangat sulit mengetahuinya.

✐𝙟𝙖𝙣𝙡𝙪𝙥 𝙫𝙤𝙩𝙢𝙚𝙣𝙩 𝙙𝙖𝙣 𝙛𝙤𝙡𝙡𝙤𝙬

𝑴𝑨𝑭𝑰𝑨 𝐷𝐴𝑁 𝑷𝑺𝑰𝑲𝑶𝑷𝑨𝑻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang